Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi wanita sedang menyimak dalam rapat (pexels.com/divinetechygirl)

Ghosting mengacu pada tindakan memutuskan komunikasi dengan seseorang secara tiba-tiba tanpa memberikan peringatan atau penjelasan. Sebelumnya, ghosting hanya dikenal sebagai istilah yang umumnya terkait dengan hubungan percintaan. Namun kenyataannya, dalam dunia kerja juga bisa mengalami ghosting.

Calon pekerja terkadang melakukan tindakan serupa kepada perekrut, begitu pun sebaliknya. Bagi para job seeker, penting untuk tetap tenang dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi ghosting dalam proses rekrutmen. Kira-kira, bagaimana mengatasi ghosting saat proses rekrutmen? Simak beberapa tipsnya melalui artikel berikut!

1. Melakukan follow up

ilustrasi wanita berada depan laptop (pexels.com/artempodrez)

Bagi para pencari kerja yang menghadapi ghosting dalam proses rekrutmen, tindak lanjut atau follow up menjadi sangat penting. Dilansir Indeed, Jennifer Herrity, seorang profesional layanan karier berpengalaman, menyarankan, sehabis wawancara, pastikan untuk mengirimkan pesan melalui email, menunjukkan rasa terima kasih atas waktu pewawancara, dan mencantumkan detail yang membuatmu menjadi kandidat yang menarik.

Jangan ragu untuk melakukan tindak lanjut melalui telepon jika memungkinkan. Langkah ini membantu menjaga komunikasi dan memberikan kesan positif bagi kamu.

Selain itu, sebuah catatan terima kasih yang ditulis tangan juga bisa memberikan kesan yang baik pada perekrut. Ini menciptakan kesan profesional dan memastikan bahwa kamu tetap dikenali dalam proses seleksi.

"Saya akan mengirimkan pesan tindak lanjut pada hari yang sama setelah wawancara untuk menyampaikan kepada perekrut bahwa saya senang dengan percakapan tersebut. Saya ingin mengungkapkan rasa terima kasih atas kesediaan mereka untuk berbicara dengan saya, menyoroti minat saya yang tulus terhadap perusahaan dan peran yang ditawarkan, serta mengakui langkah-langkah selanjutnya yang didiskusikan bersama," kata Al Dea, Pelatih Karier Muse, konsultan manajemen, dan Penulis strategi karier, dilansir The Muse.

2. Bersedia menunggu lebih lama

Editorial Team

Tonton lebih seru di