ilustrasi freelancer (pexels.com/Ling App)
Kekuatan mental seorang pekerja lepas banyak bersumber dari sesama freelancer. Bersama mereka, kita tidak merasa sendirian. Pilihan pekerjaan kita boleh jadi tampak aneh di mata orang-orang terdekat karena mereka semua bekerja secara tetap di sebuah kantor.
Namun di luar mereka, kita masih punya teman-teman yang juga menggeluti dunia freelance. Di situlah kita merasa dipandang normal. Kita bisa saling berbagi pengalaman dengan sesama freelancer, termasuk pengalaman tak mengenakkan disangka pengangguran dan cara menghadapinya.
Jika kita sudah mampu lebih santai dan gak baper lagi oleh pandangan orang lain, kita dapat jauh lebih produktif dalam bekerja. Maka dari itu, kita pun perlu belajar lebih cuek dan meningkatkan kepercayaan diri terkait pilihan hidup yang diambil. Kita tidak perlu terus mencari pengakuan dari orang lain bahwa kita bekerja.
Bukankah kita memang sudah melakukannya setiap hari? Diakui atau tidak oleh orang lain, bekerjanya kita tetap sebuah fakta. Tentang orang lain percaya atau tidak, itu bukan dalam kuasa kita. Ketika kamu menyadari hal tersebut, freelancer gak lagi baper dikira pengangguran, deh.