Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi menerapkan hustle culture dengan bijak (pexels.com/Mikhail Nilov)

Tidak bisa dimungkiri bahwa kompetisi dalam kehidupan profesional atau dunia kerja semakin ketat sehingga beberapa orang menjadikan hustle culture sebagai pijakannya. Dengan menerapkan hustle culture, kamu dapat memiliki berbagai dampak positif seperti peningkatan produktivitas, lebih cepat memiliki kesempatan untuk sukses, dan meningkatkan semangat kerja. Namun, seperti halnya pisau bermata dua, hustle culture juga dapat menimbulkan risiko kelelahan, stres, dan kehilangan keseimbangan hidup.

Oleh sebab itu, jika ingin tetap menerapkan hustle culture dalam kehidupan profesional, kamu harus melakukannya dengan bijak. Hal tersebut dilakukan supaya kamu dapat meminimalisir risiko dari hustle culture. Berikut, sembilan cara bijak menerapkan hustle culture dalam kehidupan profesional.

1. Memprioritaskan tugas

ilustrasi mengidentifikasi tugas untuk dijadikan prioritas (pexels.com/Monstera Production)

Memprioritaskan tugas merupakan langkah krusial dalam menerapkan hustle culture. Bukan hanya menyelesaikan pekerjaan, hustle culture yang sehat juga memastikan bahwa waktu dan energi yang kamu investasikan sesuai dengan tingkat urgensi dan memiliki dampak. Misalnya, kamu memprioritaskan tugas yang memiliki nilai tertinggi, produktivitas meningkat dan hasil kerja yang lebih optimal untuk dikerjakan terlebih dahulu.

Untuk memprioritaskan suatu tugas, kamu perlu mengidentifikasi proyek atau pekerjaan yang memiliki dampak besar terhadap tujuan jangka panjang. Menetapkan prioritas juga membantu mencegah kewalahan dan memastikan bahwa waktu digunakan secara efektif. Mengatur prioritas membantu kamu fokus pada tujuan-tujuan strategis dan memberikan dasar yang kuat untuk mencapai kesuksesan dalam dunia profesional.

2. Menetapkan tujuan yang realistis

Editorial Team

Tonton lebih seru di