ilustrasi suasana kerja (pexels.com/Ketut Subiyanto)
Jika pemberi kerja mencantumkan syarat agar calon pelamar siap bekerja di bawah tekanan, siapkah mereka memberi upah yang sepadan? Jangan-jangan hanya karyawan yang dipaksa kuat menanggung segala bentuk tekanan. Sedang gaji mereka tidak diperhatikan dengan baik.
Mereka yang mewaspadai kalimat 'siap bekerja di bawah tekanan' memperhitungkan apa untungnya suasana kerja seperti itu bagi mereka. Jika ada penghasilan yang setimpal untuk setiap tekanan dalam pekerjaan, mereka akan mempertimbangkannya. Akan tetapi, mereka ogah membeli kucing dalam karung.
Jangan sampai ketiadaan jaminan pendapatan yang menggiurkan akhirnya cuma membuat badan mereka rontok dan mental rapuh oleh besarnya tekanan dalam pekerjaan. Bila mereka ragu pembuka lowongan mampu memberikan penghasilan yang bagus untuk syarat semuluk itu, mereka lebih suka tidak mencobanya. Simpel saja untuk mereka, pekerjaan tak ubahnya jual beli. Apa yang mereka berikan buat pekerjaan juga harus diganti dengan upah yang sepadan atau lebih baik tidak.
Bukannya menyalahkan mental calon pelamar yang mudah gentar oleh syarat siap bekerja di bawah tekanan, sebaiknya pembuka lowongan kerja juga berbenah. Kalau tak ada niat tersembunyi, hapus persyaratan itu dan ganti dengan kalimat yang lebih jelas. Seperti siap bekerja dengan deadline atau sekian jam per hari. Persyaratan yang gamblang akan membantu menyaring calon karyawan yang betul-betul mampu memenuhinya. Angka karyawan yang mundur dari pekerjaan pun dapat diturunkan.