TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gak Mendapatkan Respek, 5 Sifat Pemimpin yang Dibenci oleh Karyawan!

Hindari deh lima poin ini bagi kamu seorang pemimpin

Unsplash.com/Icons8 Team

Menjadi seorang pemimpin di perusahaan tidaklah semudah yang dipikirkan. Kita selalu melihat kemewahan dan kemudahan seorang pemimpin dalam mengatur segala hal yang ada di sekelilingnya.

Akan tetapi, kita melupakan bagaimana seorang pemimpin tersebut berusaha menarik hati semua orang di organisasi yang ia pimpin untuk mendapatkan respek. Karena dengan adanya saling respek, membuat terjalinnya hubungan yang harmonis di antara atasan dan bawahan.

Namun, ada begitu banyak seorang pemimpin yang tak mendapatkan respek oleh karyawannya di organisasi. Inilah lima alasan kenapa pemimpin tak mendapatkan respek oleh karyawannya.

1. Selalu tampil mewah dan pamer kekayaan

rawpixel.com/TeddyRawpixel

Mungkin kita telah mengetahui bahwa status sosial seorang pemimpin berbeda dengan karyawan di suatu perusahaan. Gaji yang didapat seorang pemimpin sangat berbeda jauh dengan karyawan, yang pastinya akan menjadi suatu kecemburuan.

Kecemburuan itu akan berlebih lagi ketika seorang pemimpin tersebut mencoba menonjol kemewahan yang dia punya. Ia selalu pamer dengan materi yang dia punya, mulai dari membawa mobil super mewah ke kantor, hingga aksesori yang dia pakai.

Akan hal itulah, karyawan tidak akan memberikan respek ke pemimpin yang memiliki sifat tersebut. Karena pemimpin tersebut tidak memiliki kerendahan hati dan tidak mencoba menerapkan egaliter di organisasi.

Baca Juga: 7 Ciri Pemimpin yang Baik, Bisa Dipelajari Kok!

2. Pemimpin tidak membawa perubahan bagi perusahaan

rawpixel.com

Terkadang bukan hanya karyawan saja yang bikin beban di organisasi, terkadang pemimpin pun bisa menjadi beban. Karena tidak memiliki kompetensi yang dibutuhkan organisasi, pemimpin tersebut pun ujung-ujungnya menyalahkan karyawan dan membuat karyawan tidak memberikan respek terhadap pemimpin tersebut.

Maka dari itu, pemimpin yang tak mampu membawa perubahan di perusahaan pasti tidak akan mendapatkan respek oleh karyawannya. Karena karyawan terkadang ingin mendapatkan suatu perubahan, yang pastinya menguntungkan mereka.

Akan tetapi ketika perubahan tak kunjung tiba, melainkan hanya janji-janji palsu dari pemimpin, menjadikan karyawan muak. Karena pemimpin tersebut akan lebih pragmatis dan selalu menyalahkan karyawan akibat kegagalannya.

3. Sering memberikan perintah yang menyakiti hati karyawan

rawpixel.com/McKinsey

Karena selalu gagal menerapkan suatu perubahan, menjadikan pemimpin tersebut menjadi otoriter. Dia akan mencari titik permasalahan, yang padahal ada di dalam dirinya sendiri.

Dari hal tersebutlah, pemimpin tersebut terus-terusan memberi perintah yang keras ke karyawannya. Karena menunjukkan rasa frustrasi dari seorang pemimpin tersebut. Padahal karyawan hanyalah manusia biasa, bukan robot. Mereka memiliki perasaan dan batasan dalam bekerja.

Namun ketika pemimpin terus-terusan memberikan perintah yang mampu bikin sakit hati karyawan. Siap-siap saja deh pemimpin tersebut akan sangat dibenci oleh semua orang yang ada di organisasi tersebut.

4. Terlibat masalah pribadi dengan karyawan

rawpixel.com

Relasi dengan poin sebelumnya, ketika pemimpin menerapkan gaya kepemimpinan otoriter di organisasi, pasti akan terjadi suatu konflik internal antara atasan dan bawahan. Karena karyawan memiliki harga diri dan perasaan, yang kapan pun siap meledak.

Akan hal itulah, kalau sudah terjadi konflik antara atasan dan bawahan, pemimpin tersebut akan menjadi bahan olokan bagi karyawan. Rasa respek pun tak akan ada untuk seorang pemimpin tersebut.

Baca Juga: Bisnis Kritis, 5 Keahlian Pemimpin yang Dibutuhkan Demi Perubahan!

Verified Writer

Adli Putra

Ig: adliip

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya