Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Meski pekerjaan sebagai penulis itu kelihatannya mudah yakni hanya harus menulis, akan tetapi di balik itu tidaklah mudah, lho. Kebanyakan orang tidak tahu bahwa menjadi seorang penulis pun juga ada kesulitannya sendiri, mulai dari tuntutan untuk selalu menciptakan ide baru, hingga harus kuat mental menghadapi berbagai kritik dan tanggapan orang terhadap tulisannya.
Karena seorang penulis harus bertanggung jawab atas tulisannya, dan itu tidak bisa dilakukan sembarangan. Beberapa kesulitan yang dialami penulis pun bisa dilihat dalam pembahasan kali ini, jadi simak baik-baik, ya!
1. Tuntutan untuk memiliki ide baru setiap harinya
ilustrasi menulis (pexels.com/Cottonbro) Artikel yang ditulis setiap harinya harus merupakan ide-ide baru yang bagus untuk disajikan pada pembaca, dan di situlah letak sulitnya. Yang mana untuk selalu memiliki ide baru itu tidak mudah, harus banyak membaca, mencari berbagai referensi, dan juga berpikir secara bebas serta luas agar tidak terpaku pada satu sudut pandang saja.
Baca Juga: 5 'Penyakit' yang Kerap Menyerang Penulis Pemula, Hati-hati, Ya!
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
2. Pekerjaan jadi terhambat kalau sedang banyak beban pikiran dan bad mood
ilustrasi malas (pexels.com/Andrea Piacquadio) Kebanyakan penulis itu bergantung pada mood dan kondisi dirinya, yang mana kalau sedang banyak beban pikiran atau pun bad mood maka pekerjaan pun jadi terhambat. Sebab semuanya bergantung pada pikiran yang dipakai untuk merangkai kata, kan.
Bahkan penulis senior dan profesional pun mungkin mengalami ini, kondisi writer block di mana tidak bisa menulis sama sekali yang disebabkan oleh tidak baiknya kondisi mood dan pikiran. Mengatasinya diperlukan keahlian dan usaha yang besar agar bisa kembali aktif menulis seperti biasa lagi, jadi jangan kira kalau penulis tak mengalami kesulitan, ya.
3. Harus kuat mental menghadapi kritikan dan tanggapan orang-orang terhadap tulisannya
ilustrasi bicara (pexels.com/August de Richelieu) Bagi sebagian orang mungkin hal ini terkesan sepele, akan tetapi bagi seorang penulis yang berkarya dengan sepenuh hati. Tidak mudah untuk bisa berlapang dada dan menerima segala kritikan dan tanggapan baik yang positif ataupun negatif terhadap tulisannya sendiri. Hal yang sulit dilakukan terlebih lagi jika memiliki kepribadian yang sensitif.
4. Tak boleh mudah patah semangat hanya karena tulisan ditolak atau sedikit pembaca
ilustrasi kerja (pexels.com/Andrea Piacquadio) Seorang penulis tidak boleh mudah patah semangat ketika tulisannya ditolak atau mendapat sedikit pembaca, dan di situ ada letak kesulitannya. Di satu sisi mungkin hal seperti penolakan dan kurangnya minat pembaca membuat semangat menulis jadi menurun.
Akan tetapi di sisi lain juga menjadi tantangan tersendiri untuk mengunakannya sebagai dorongan untuk menulis dengan lebih baik lagi ke depannya. Intinya harus pandai-pandai melihat segala sesuatunya dengan sudut pandang positif.
Baca Juga: 5 Alasan Seorang Penulis Harus Rajin Membaca Buku, Baik untuk Kariermu