TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Hal Mencerminkan Tempat Kerja Toksik, Ibadah dan Cuti Dipersulit!

Urusan dan hak pribadimu seperti dihalang-halangi

ilustrasi atasan (pexels.com/Antoni Shkraba Production)

Sebenarnya hal yang paling patut disyukuri dalam dunia kerja itu adalah bekerja di perusahaan yang positif dan sehat sistem kerjanya. Karena yang paling melelahkan ialah kalau harus bertahan di tempat kerja yang toksik. Selain tidak nyaman, juga ada kesulitan-kesulitan dalam pekerjaan dikarenakan dampaknya. 

Akan tetapi bagaimana caranya untuk tahu kalau tempat kerjamu toksik? Biasanya ada hal-hal tertentu yang mencerminkan tempat kerja toksik, seperti hak atau urusan pribadi karyawannya yang dipersulit izinnya. Perlu waspada dan pikir-pikir lagi kalau mau bertahan lama di tempat kerja seperti ini. Tiga hal yang mencerminkan tempat kerja toksik pun dapat disimak pada pembahasan berikut ini. 

1. Ibadah dipersulit

ilustrasi atasan bicara (pexels.com/RDNE Stock Project)

Kalau tempat kerjamu mempersulit karyawannya untuk melaksanakan ibadah, bisa dibilang kalau hal itu mencerminkan tempat kerja toksik. Dimana mereka dengan sengaja menghalang-halangi atau mengganggu waktu ibadahmu. Entah itu dengan menambahkan pekerjaan atau ada saja omelan atasan terkait ibadah yang kamu lakukan. 

Memang benar bahwa tempat kerja diperuntukkan untuk bekerja, akan tetapi sebagai umat beragama tentu harus ada toleransi terhadap agama yang dianut karyawannya. Karena toleransi terhadap agama dan ibadah merupakan hak dasar seorang pekerja. Sehingga dengan menghalang-halangi atau bahkan melarang karyawannya untuk bekerja bisa dibilang tidak mencerminkan perusahaan yang baik. 

Baca Juga: 5 Trik Menghilangkan Rasa Kantuk di Kantor ketika Berpuasa, Simak! 

2. Prosesnya rumit untuk dapat izin cuti

ilustrasi rapat kerja (pexels.com/Sora Shimazaki)

Selain ibadah yang dipersulit, hak karyawan untuk izin cuti juga rumit prosesnya. Libur kerja dan jatah cuti merupakan hak setiap pekerja, sehingga gak adil rasanya kalau proses izinnya dipersulit. Yang mana untuk orang-orang yang membutuhkan cuti segera jadi terhalang dan merugikannya. 

Karena setiap orang kan punya alasan kenapa ia meminta izin cuti, entah itu untuk urusan pribadi atau darurat yang memang harus libur kerja dulu sementara. Jadi untuk tempat kerja yang egois dan ingin karyawannya kerja terus-menerus, hal itu sangat mencerminkan ketoksikan. Dimana para karyawan tidak di berikan sesuatu yang menjadi haknya cuma karena keegoisan perusahaan. 

Verified Writer

afifah hanim

Banyak baca banyak nulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya