TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Penyebab Anak Muda Workaholic, Mengikuti Image Sukses di Medsos

Ada yang memang karena tuntutan hidupnya

ilustrasi kerja (pexels.com/This Is Engineering)

Anak muda di rentang usia dua puluhan yang workaholic bukan pemandangan yang asing lagi di tempat kerja. Bukan karena mereka semua sudah menikah dan punya banyak tanggungan makanya bekerja sangat keras, namun ada alasannya yang beragam. Karena anak muda generasi saat ini punya kondisi yang berbeda dengan para orangtua zaman dulu. 

Ada yang jadi workaholic karena tuntutan kondisinya di dalam keluarga, mengikuti trend orang sukses di medsos untuk membangun personal branding, atau juga usahanya untuk mengubah nasib. Terlepas dari apapun alasannya gak boleh sembarangan di-judge, ya. Untuk apa saja alasannya bisa simak satu-persatu poin pembahasannya di bawah ini. 

1. Mengikuti trend image sukses di media sosial

ilustrasi wanita karier (pexels.com/Alexander Suhorucov)

Dengan segala hal yang sekarang ini serba diposting di media sosial, banyak anak muda yang mengikuti trend menjadi workaholic agar kelihatan sukses. Mengikuti trend media sosial ini biasanya bertujuan untuk meningkatkan personal branding di mata publik dan sosial. Yang mana efek positif dan negatifnya tentu ada tergantung kesanggupan masing-masing orang menghadapinya. 

Baca Juga: 5 Perbedaan Kerja Keras dan Workaholic, Awas Terkecoh!

2. Ambisi mengejar sukses berdasarkan target umurnya

ilustrasi berpikir (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Masing-masing mungkin punya target usia suksesnya sendiri, yang mana hal ini menjadi hal yang membuat sebagian anak muda workaholic dalam pekerjaannya. Mungkin targetnya adalah sukses ketika di usia dua puluhan, sehingga mati-matian mengejar keberhasilannya. Di satu sisi bisa menjadi motivasi yang bikin semangat untuk kerja keras, tapi di sisi lain bisa mengakibatkan stres dan penuh tekanan pada diri sendiri. 

3. Tuntutan posisinya sebagai generasi sandwich

ilustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Gak semua anak muda bekerja dengan workaholic adalah karena keinginannya sendiri. Ada yang memang mau tak mau ia harus workaholic dan bekerja sangat keras karena tuntutan kondisinya sebagai generasi sandwich di dalam keluarga. Dimana ia menanggung beban finansial untuk orangtua hingga saudara dan adiknya, sangat berat dan ada banyak orang yang berada di posisi ini. 

4. Usahanya mengubah nasib

ilustrasi stres (pexels.com/Tim Gouw)

Gak semua orang beruntung terlahir dalam keluarga berkecukupan dan banyak privilege di hidupnya. Sehingga untuk sebagian anak muda yang workaholic sebenarnya hal itu dilakukan sebagai bentuk usahanya mengubah nasib. Dia yang muak hidup susah akhirnya berusaha sangat keras dan rela bekerja melebihi batas wajar hanya untuk mendapat harapan bahwa kondisi hidupnya menjadi lebih baik. 

Baca Juga: 5 Cara Cerdas Bekerja Keras Tanpa Menjadi Workaholic

Verified Writer

afifah hanim

Follow me on instagram: @afifahhanim_lm

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya