Minat Jadi UI Designer? Kenali Jobdesc dan Skill yang Dibutuhakan
Pekerjaan yang banyak dicari perusahaan teknologi, nih
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketika membuka situs lowongan kerja, kesempatan kerja menjadi UI Designer tak jarang muncul. Terhitung sebagai bidang pekerjaan yang cukup baru, mungkin banyak yang belum familiar dengan pekerjaan seorang UI Designer. UI sendiri merupakan kependekan dari user interface. Segala aspek visual yang ditampilkan pada website maupun aplikasi, seperti tulisan, tombol, menu, warna, hingga tipografi adalah beberapa hal yang menjadi fokus utama seorang UI Designer. Mudahnya, UI Designer diminta untuk dapat membuat tampilan (interface) yang mudah digunakan oleh para pengguna.
Bersama dengan Afdolash Nur Kaffah, UI Designer IDN Media, kita akan berbincang lebih dalam mengenai jobdesc seorang UI Designer, keterampilan apa saja yang harus ia miliki, sekaligus perannya dalam proses pengembangan sebuah produk, dan tantangan yang biasa ditemukan. Buat yang berminat mendalami role tersebut sebagai jalur karier, artikel di bawah ini bisa jadi inspirasi buat kamu!
1. Jobdesc seorang UI Designer
Mengawali percakapan kami siang itu, Afdolash mengungkapkan tugas utama dari seorang UI Designer, terutama ia yang bekerja di sebuah perusahaan media. "Tugas seorang UI Designer adalah mengubah requirement atau konsep yang telah dibuat oleh tim Product menjadi sebuah tampilan atau interface yang dapat digunakan oleh user secara lebih mudah dan menyenangkan. Delivery-nya masih terbagi jadi low-fidelity, desain yang masih harus diolah lagi, dan high-fidelity, desain yang sudah siap diserahkan kepada tim Engineer untuk diimplementasikan menjadi code," terang Afdolash.
Berbicara mengenai UI Designer, posisi tersebut memiliki hubungan yang dengan tim UX, terutama UX Researcher. Bisa dibilang, pada sebagian besar kasus, pekerjaan yang dibuat oleh UI Designer adalah hal yang sebelumnya sudah diriset oleh UX Researcher. Nah, baru setelah itu, proses akan berlanjut ke pembuatan UI, hingga akhirnya produk akan diujicobakan kembali kepada para pengguna oleh UX Researcher. "Pada intinya, fokus UI terletak pada keindahan tampilan, sementara UX adalah kepuasan saat menggunakan produk," lanjutnya.