TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

People Operations IDN Media: Perhatikan 3 Hal Ini Agar Lolos Wawancara

Tak hanya pengalaman, kepercayaan diri pun dinilai

Forbes

Proses rekrutmen biasanya meliputi beberapa langkah substansial. Salah satunya adalah wawancara. Pada sesi tersebut, kita akan bertemu langsung dengan pihak HRD (Human Resources Development), user, atau bahkan pimpinan perusahaan tersebut, seperti founder atau direktur. Oleh karenanya, grogi saat akan menghadapi wawancara kerja pun menjadi suatu hal yang wajar saja terjadi. 

Namun, tak perlu khawatir berlebihan, ya. Bila telah mempersiapkannya dengan matang dan menyeluruh, segala kemungkinan tentu dapat dihadapi dengan baik. Sebagai bekal, Desy Ratnasari, Head People Operations IDN Media, menyampaikan beberapa tips yang dapat kita persiapkan sebelum proses wawancara berlangsung. Hmm, apa saja, ya? Yuk, kita simak bersama!

1. Riset eksternal: pengetahuan kandidat tentang perusahaan

Ilustrasi Pencari Kerja, IDN Times/ istimewa

Menurut Desy, hal pertama yang harus dilakukan oleh seorang kandidat adalah riset eksternal. Maksudnya, “Ia harus mencari tahu tentang profil dari perusahaan tersebut. Bagaimana reputasinya, nilai-nilai yang diterapkan: pastikan bahwa hal-hal tersebut sejalan atau paling tidak dapat diterima oleh diri kandidat. Sudah yakin mau masuk ke perusahaan A, tetapi kalau belum memahami apa pun terkait perusahaan tersebut, buat apa juga?”

Tak hanya itu, HRD biasanya juga akan menanyakan beberapa pertanyaan seputar posisi yang dilamar oleh kandidat. “Perhatikan deskripsi pekerjaannya, pahami hal-hal apa saja yang akan dikerjakan. Dari situ, seorang kandidat bisa mengestimasikan apakah persyaratan yang ditetapkan oleh perusahaan dapat ia penuhi atau tidak. Pihak HRD juga bisa mengetahui tingkat kemampuan kandidat pada bidang tersebut,” lanjut Desy menjelaskan.

2. Riset internal: nilai kemampuan diri sendiri

Unsplash.com/crew

Berkaitan dengan riset eksternal, riset internal, bagi Desy, adalah salah satu hal lain yang juga tak boleh dilewatkan. “Seseorang harus memahami intensinya sendiri. Misalnya, ‘Mengapa saya menginginkan posisi tersebut, goal apa yang ingin saya capai baik dari segi karier maupun kehidupan?’ Coba juga cari tahu tentang kelebihan dan kekurangan diri sendiri,” terang Desy.

Dengan memahami kedua hal tersebut, seorang kandidat tentu dapat mengenali “daya jual” dirinya sendiri. “Kelebihan bisa dioptimalkan, sedangkan kekurangan dapat diolah, disiasati hingga menjadi amunisi yang tak mengganggu produktivitas,” tegasnya. Selain itu, mengenali “daya jual” diri juga dapat meningkatkan rasa percaya diri kandidat, lho.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya