TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Alasan Seseorang Melakukan Job Hopping, Mengapa? 

Nomor tiga adalah alasan paling umum

ilustrasi resign kerja (freepik.com/freepik)

Job hopping merupakan istilah yang menggambarkan kebiasaan seseorang pindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain dalam jangka waktu yang relatif singkat. Orang yang melakukan job hopping cenderung tidak bertahan lama di satu tempat kerja. Mereka tidak mudah puas dengan pekerjaan tertentu sehingga memutuskan untuk terus mencari pekerjaan baru. 

Meskipun job hopping dianggap kontroversial karena menciptakan ketidakstabilan dalam karier, ada beberapa alasan yang memungkinkan seseorang mengambil keputusan ini. Mulai dari mengejar perkembangan karier hingga mudah bosan dengan pekerjaan tertentu, akan dibahas lebih lanjut dalam artikel ini.

1. Mengejar perkembangan karier

ilustrasi presentasi (pexels.com/Kampus Productions)

Dalam mencapai tujuan karier jangka panjang, seseorang cenderung mencari pekerjaan yang memberikan kesempatan untuk bereksplorasi. Mereka senang memperluas wawasan dan keterampilan guna meningkatkan kompetensi di dunia kerja. Oleh karena itu, job hopping menjadi cara untuk memperkaya pengalaman yang dapat membantu pengembangan karier.

Kesadaran bahwa dunia kerja terus berubah membuat seseorang tidak cepat puas dengan posisinya saat itu. Mereka berupaya menggali potensi diri, mencoba peluang baru, memperluas relasi, dan merasakan berbagai macam tantangan yang memicu pemecahan masalah. Sehingga, mereka bisa mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan ambisi dan visi karier. 

2. Tidak cocok dengan lingkungan kerja sebelumnya

ilustrasi berdebat (freepik.com/yanalya)

Dorongan untuk melakukan job hopping bisa terjadi karena tidak ada kecocokan dengan lingkungan kerja sebelumnya. Misalnya seseorang lebih suka budaya kerja yang kolaboratif, mereka akan tertekan ketika berada di lingkungan kerja yang memprioritaskan hierarki. Hal ini membuat seseorang mencari lingkungan kerja yang lebih sesuai dengan kepribadian, nilai, dan gaya kerja. 

Tidak hanya itu, beberapa alasan lain juga membuat seseorang melakukan job hopping. Misalnya konflik interpersonal, visi tempat kerja yang tidak sesuai dengan nilai pribadi, tuntutan pekerjaan yang berlebihan, dan sebagainya. Oleh karena itu, job hopping menjadi strategi untuk mencari lingkungan kerja yang lebih memuaskan dan mendukung mereka untuk berkembang. 

3. Mencari peluang kompensasi yang lebih baik

ilustrasi presentasi (freepik.com/yanalya)

Alasan paling sering mengapa seseorang melakukan job hopping adalah karena mencari kompensasi yang lebih baik. Kenaikan gaji dan bonus besar dapat mendorong mereka untuk melakukan job hopping. Terutama dalam dunia kerja yang kompetitif, seseorang menyadari bahwa perusahaan bersaing untuk menarik bakat terbaik dengan menawarkan kompensasi yang lebih menguntungkan. Ini mereka manfaatkan guna mendukung finansial yang stabil. 

Selain itu, seseorang mungkin mempertimbangkan kompensasi lain seperti tunjangan kesehatan, jaminan pensiun, atau insentif tambahan. Dalam hal ini, job hopping menjadi cara seseorang untuk mengetahui perusahaan mana yang memberikan manfaat paling menggiurkan. Sehingga, tidak hanya pengalaman saja yang didapatkan, melainkan juga peluang kompensasi untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. 

Baca Juga: [INFOGRAFIS] Fenomena Job Hopping Kaum Millennials, Masih Ada Stigma?

4. Keinginan untuk mengeksplorasi berbagai bidang kerja

ilustrasi presentasi (pexels.com/fauxels)

Seseorang yang memiliki rasa ingin tahu tinggi cenderung semangat untuk memperluas cakupan pengalaman mereka. Dalam hal pekerjaan, job hopping dilakukan guna mengeksplorasi berbagai bidang kerja. Ini membantu mereka memahami tentang dinamika pasar kerja, tren industri, dan praktik lapangan terbaik. 

Keinginan untuk mengeksplorasi berbagai industri kerja juga dapat disebabkan karena seseorang belum menemukan passion yang sesuai. Mereka menjajal berbagai industri guna mencari tahu pekerjaan mana yang paling diminati. Dengan demikian, mereka dapat menemukan pekerjaan yang memberikan kepuasan batin. 

5. Perubahan dalam kehidupan pribadi

ilustrasi orangtua sibuk (freepik.com/freepik)

Perubahan dalam kehidupan pribadi dapat menjadi alasan seseorang melakukan job hopping. Misalnya seperti menikah, mempunyai anak, merawat anggota keluarga yang sakit, atau tuntutan lainnya. Dalam hal ini, job hopping menjadi cara untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan tersebut guna mendapatkan fleksibilitas kerja atau intensif yang lebih besar. 

Tidak hanya itu, perubahan tempat tinggal juga membuat seseorang memilih job hopping. Ini mereka lakukan guna beradaptasi dengan lingkungan baru. Mereka berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya agar menemukan tempat kerja yang mendukung perubahan hidup sekaligus dapat memenuhi kebutuhan pribadi. 

Verified Writer

Annisa Isnaini H.

Creating the world with words

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya