TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Hal yang Menyebabkan Banyak Sarjana Masih Jadi Pengangguran

Apakah kamu juga mengalami?

unsplash.com/Eric Ward

Menjadi sarjana adalah impian setiap mahasiswa dan mahasiswi. Dengan begitu banyak pengorbanan waktu dan biaya untuk dapat duduk di bangku kuliah, maka tak salah jika status sarjana dianggap begitu sakral dan sangat bergengsi.

Namun terkadang kenyataan pahit harus dihadapi oleh para sarjana baru (fresh graduate). Lapangan kerja yang sangat terbatas, dan jenis pekerjaan yang tidak sesuai dengan harapan, menjadikan banyak sarjana-sarjana baru jatuh dalam kekecewaan dan bahkan depresi.

Nah kira-kira apa saja yang menjadi penyebab banyak sarjana masih berstatus pengangguran?

1. Terlalu idealis

medium.com

Sarjana yang terlalu idealis biasanya sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Hal ini disebabkan karena ia telah menanamkan standar-standar baku yang dianggap sempurna untuk status pekerjaannya kelak.

Idealis boleh-boleh saja, tapi jika terlalu idealis dan perfeksionis, ini akan membuat seseorang akan kesulitan mendapatkan pekerjaan karena realita dunia kerja pasti akan sangat berbeda dengan yang diharapkan. Sekadar tips, cobalah menurunkan sedikit gengsi, tak masalah kok jika kita bekerja dengan bidang yang berbeda dengan yang dipelajari pada saat kuliah dulu.

2. Salah dalam melamar pekerjaan

Pixabay/geralt

Bisa jadi yang dibutuhkan oleh perusahaan adalah lulusan tehnik misalnya, maka sarjana lulusan ekonomi atau psikologi jelas gak akan dilirik oleh perusahaan tersebut. Melamar pekerjaan juga harus fokus pada apa yang diminta oleh perusahaan, itu gak bisa ditawar lagi.

Terkadang banyak sarjana yang merasa dirinya bisa dan sanggup bekerja diperusahaan tersebut. Tapi percayalah, bahwa perusahaan gak akan begitu saja menilai seorang sarjana hanya berdasarkan "perasaan". Perusahaan pastinya memiliki standar SOP yang jelas tentang bagaimana mereka akan merekrut calon pekerjanya.

Baca Juga: 5 Kegiatan Bermanfaat Sambil Menunggu Wisuda, Daripada Cuma Nganggur

3. Gak punya skill atau keahlian khusus

Pixabay/Free-Photos

Keahlian khusus di sini juga memegang peranan penting dalam melamar pekerjaan. Misalkan sarjana ekonomi, mungkin jika ia juga memiliki keahlian di bidang bahasa asing dan komputer, itu akan membuatnya memiliki nilai lebih di mata HRD perusahaan.

Jadi jangan berharap hanya dari ijazah saja. Berlatih keterampilan lainnya juga sangat penting untuk meningkatkan kualitas diri. Apalagi jika keahlian itu sangat khusus dan istimewa yang tak semua orang bisa, wah sudah pasti akan selalu dicari oleh perusahaan mana pun.

4. Tidak berani keluar dari zona nyaman

Pixabay/JillWellington

Lapangan pekerjaan sebetulnya banyak, tapi mungkin itu di luar zona nyaman kamu. Misalnya banyak perusahaan diluar kota atau pulau yang ternyata membutuhkan tenagamu, tapi kamu tolak dengan alasan jauh dan tak berani merantau.

Memang tak ada salahnya sih jika kamu melamar kerja hanya di daerah atau kota tempat tinggal kamu. Tapi perlu diingat bahwa yang namanya lapangan pekerjaan itu semakin langka, kita gak bisa berharap pekerjaan hanya dari daerah/kota tempat kita tinggal. Jadi beranikan diri untuk keluar dari zona nyaman, belajar mandiri itu bagus untuk melatih kedewasaan kamu.

Baca Juga: 7 Inspirasi Gaya Rambut Ini Cocok untuk Hari Wisuda

Verified Writer

Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya