TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Tips Memilih Komunitas Daring untuk Penulis Pemula

Pelajari tipsnya, temukan komunitas menulis yang layak huni

ilustrasi mengikuti komunitas menulis daring (pixabay.com/Deeezy)

Kesulitan sebagai penulis pemula biasanya bingung harus mulai dari mana atau apa saja yang perlu dipelajari. Lewat komunitas kepenulisan, ruang untuk berbagi, belajar, dan mendapatkan dukungan dari sesama penulis sangat mungkin didapatkan. Oleh sebab itu kebaradaan komunitas menulis menjadi bagian krusial yang bisa memengaruhi perkembangan seorang penulis pemula.

Kemudahan era digital dalam menghubungkan orang-orang dari beragam daerah dan latar belakang membuat komunitas menulis pun ikut menjamur. Sayangnya hal baik tersebut juga diimbangi kekurangan lainnya yaitu merebak pula komunitas kepenulisan yang tidak dikelola dengan baik sehingga terasa kena zonk. Untuk mengatasi masalah tersebut, artikel ini hadir memberikan beberapa tips memilih komunitas daring untuk penulis pemula agar kamu terhindari grup kepenulisan yang sia-sia.

1. Pilih komunitas yang punya fokus

ilustrasi komunitas menulis daring dengan fokus yang jelas (unsplash.com/Rain Bennett)

Dunia tulis menulis itu sangat luas. Terlalu muluk jika ingin jago di semua lini dalam satu waktu. Itu juga berlaku dalam memilih komunitas menulis. Contohnya jika kalian ingin mendalami penulisan puisi, maka bukan komunitas menulis novel atau artikel yang harus kalian ikuti. Pilih jenis tulisan yang ingin didalami, baru cari grup yang sesuai.

Semakin spesifik komunitas kepenulisan yang diikuti, maka pembahasan dalam grup pun akan makin terarah dan dalam. Orang-orang yang berkumpul pun biasanya satu sense yang memudahkan kalian dalam berkomunikasi. Tentu saja untuk kalian yang punya lebih dari satu ketertarikan jenis tulisan bisa mencoba masuk ke beberapa grup sampai menemukan yang paling sesuai.

Baca Juga: 3 Manfaat Branding dalam Karier, Buka Peluang Baru

2. Pilih komunitas yang punya kegiatan rutin

ilustrasi komunitas menulis daring yang punya kegiatan rutin (pexels.com/Anete Lusina)

Sangat penting memilih komunitas yang punya kegiatan rutin. Hal tersebut berfungsi agar komunitas yang kalian ikuti tidak akan mati suri. Itu juga berguna bagi para anggota agar terpacu mengasah kemampuan di tiap kegiatannya. Nggak harus event-event besar. Event kecil-kecilan pun oke sebagai penghidup kegiatan komunitas.

Akan tetapi penting juga mengukur seberapa longgar keikutsertaan anggota tiap kegiatannya. Jangan sampai komunitas kepenulisan menyita waktu kalian hingga memengaruhi tugas-tugas pokok di dunia nyata. Di sini kemampuan kalian mengatur skala prioritas dan manajemen waktu sangat dibutuhkan.

3. Pilih komunitas yang memberi ilmu

ilustrasi komunitas menulis daring yang kasih ilmu (pexels.com/Ivan Samkov)

Nggak perlu sungkan mengakui bahwa salah satu tujuan utama ikut komunitas adalah menambah ilmu. Jadi tentunya pastikan juga komunitas menulis yang kita ikuti juga kasih ilmu yang setimpal dengan waktu yang kita habiskan untuk komunitas. Masalah apakah ilmunya gratis atau berbayar, tergantung dari kebijakan yang berlaku.

Bagus jika kalian bisa menemukan komunitas yang kasih ilmu bermanfaat secara cuma-cuma. Tapi komunitas yang mensyaratkan pembayaran untuk ilmu yang disalurkan ke anggotanya juga tidak selalu lebih buruk. Cukup sesuaikan dengan kemampuan finansialmu dan hormati cara kerja masing-masing komunitas.

4. Pilih komunitas yang punya aturan jelas

ilustrasi komunitas menulis daring yang punya aturan jelas (pexels.com/Artem Podrez)

Banyaknya orang dengan bermacam-macam watak di suatu grup tentunya punya tantangan tersendiri. Agar tidak terjadi kegaduhan dan timbul rasa kurang nyaman, lebih baik jika komunitas yang kalian ikuti punya aturan yang jelas. Hal tersebut berguna agar tiap anggota bisa menyesuaikan ekspektasi dan perilaku mereka.

Aturan yang diterapkan bisa menjadi cermin kualitas suatu komunitas. Seberapa ketat aturan komunitas juga bisa memudahkan kalian mengukur kesiapan dalam mengikuti komunitas tersebut. Silakan pertimbangkan keuntungan dan kerugian aturan komunitas untuk diri kalian dan kalian bisa menilai apakah komunitas tersebut cocok atau tidak untuk kalian.

5. Pilih komunitas yang punya pengurus aktif

ilustrasi pengurus aktif di komunitas (unsplash.com/Christin Hume)

Pengurus atau admin yang aktif di suatu komunitas ini cukup penting keberadaannya. Terutama jika komunitas kalian bersifat publik tanpa seleksi. Sebab orang-orang jahat di luar sana senang memanfaatkan area publik tersebut demi keuntungan mereka. Jika tidak ada admin yang menindak para penyusup ini, mungkin tanpa sengaja kalian akan jadi salah satu korban scam.

Selain dari penyusup nakal, keberadaan admin aktif ini juga akan sangat berperan dalam membungkam anggota-anggota nakal yang tidak taat aturan. Sebab percuma saja ada aturan jika tidak ada pihak yang bisa menindak. Demi kesehatan mental kalian, akan lebih baik memilih grup kepenulisan yang cinta damai dengan keberadaan pengurus aktif yang siap menjaga suasana grup tetap kondusif.

6. Pilih komunitas yang punya kesamaan ideologi

ilustrasi komunitas yang sesuai ideologi pribadi (pexels.com/Polina Zimmerman)

Tidak bisa dimungkiri bahwa dalam dunia kepenulisan pun terdapat banyak ideologi yang berbeda. Bukannya ada ideologi yang lebih baik dari ideologi lainnya, tetapi mencari tempat yang memiliki kesamaan ideologi akan membuat proses belajar kalian menjadi lebih mudah. Hal ini hampir serupa saat kalian memilih fokus komunitas kepenulisan yang diikuti.

Contohnya jika kalian ingin mendapatkan pemasukan dari tulisan, cari komunitas yang isinya orang-orang yang juga berusaha mendapatkan pemasukan dari tulisan. Kalian akan lebih mudah mendapatkan informasi tempat yang membayar untuk tulisan yang dimuat, info lomba berhadiah, genre yang banyak pangsa pasarnya, dst. Beda jika kalian dengan pemikiran di awal tetapi masuk grup kepenulisan yang punya ideologi ‘asal bisa berkarya’, mungkin kalian hanya akan dapat nasihat-nasihat agar jangan mengharapkan uang dari tulisan yang mungkin saja malah mematahkan semangat kalian dalam berkarya.

Verified Writer

Desita Writer

Mantan anak sastra yang masih mencintai kata-kata. IG: @ngerusuhkarya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya