Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Usia 20-an merupakan usia produktif untuk mencari banyak pengalaman dalam urusan karier. Meskipun kamu baru saja lulus kuliah, tetap saja kamu harus mencari pengalaman sebanyak-banyaknya untuk menyiapkan berbagai hal, ketika akan masuk dalam dunia kerja.
Nah, kamu bisa memulainya dari mengenali enam kesalahan dalam karier saat kamu mulai meniti karier di usia 20an.
1. Gagal wawancara
Gagal saat wawancara mungkin hal wajar bagi pencari pekerjaan. Tapi ingat, gagal dalam wawancara jangan sampai membuatmu terlarut dalam kecewa dan membuatmu down. Kamu bisa belajar dari pengalaman. Apa yang membuatmu gak lolos dalam wawancara, telisik apa saja yang salah saat kamu wawancara.
2. Tidak serius kerja
http://www.canadianbusiness.com Nah! Ini dia penyakit yang diderita oleh anak muda atau anak-anak baru lulus kuliah. Hasrat untuk bebas bermain masih kental. Hal ini lho yang membuat kamu gak serius dan fokus bekerja. Jika ingin sukses, kamu harus fokus dan serius untuk mengerjakan apa yang telah menjadi tanggung jawabmu.
3. Salah memilih tempat kerja
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Bingung menentukan arah sering dialami kaum muda setelah lulus kuliah atau sekolah. Ujungnya adalah salah memilih industri atau perusahaan. Namun, mumpung masih muda, timbalah pengalaman sebanyak mungkin di beberapa bidang. Kemudian kamu dapat melompat ke industri yang dianggap lebih tepat.
4. Kurang teliti membaca kontrak
Pasti ada nih di antara kalian yang tidak teliti membaca kontrak, karena terlalu senang mendapat pekerjaan. Nah, jika sudah menandatangani kontrak dan kamu tidak menemukan tunjangan wajib, baru deh kamu akan pusing. Ada baiknya sebelum menandatangani kontrak, kamu minta waktu pada HRD untu membaca seksama kontrak yang akan kamu tandatangani.
5. Gaji tak sesuai pekerjaan
http://berkowschechter.com Kurangnya pengalaman kerja merupakan satu dari beberapa faktor untuk menerima tawaran dengan gaji yang tak sesuai sama beban pekerjaannya. Jika memungkinkan untuk mendapat gaji sepadan dengan keterampilan yang kamu punya, kenapa tidak.
