Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Orang yang perfeksionis cenderung menetapkan standar yang sangat tinggi untuk dirinya sendiri dan sangat kritis terhadap dirinya sendiri. Bahkan tak jarang, standar yang tinggi ini juga diterapkan pada orang lain.
Karenanya, terlibat pekerjaan dengan seorang yang perfeksionis bisa sangat menguras tenaga dan emosi. Standar mereka yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan stres, konflik, bahkan tenggat waktu yang terlewat karena kegagalan untuk memprioritaskan apa yang penting.
Meskipun begitu, bekerja bersama dengan orang yang perfeksionis bukanlah malapetaka. Asalkan kamu tahu cara menghadapinya, kamu bisa berkolaborasi dengan orang yang perfeksionis dengan baik. Berikut adalah tips menghadapi rekan kerja yang perfeksionis.
1. Berikan pujian untuk hal-hal yang kurang sempurna
ilustrasi rekan kerja (unsplash.com/krakenimages) Salah satu hal yang sangat dibutuhkan si perfeksionis adalah penghargaan atas pekerjaan yang mereka lakukan. Jika kamu puas dengan apa yang ia lakukan, berikan pujian untuk pekerjaannya. Baru setelah itu, ia akan berhenti melakukan apa-apa yang tidak perlu hanya karena ia merasa tidak puas dengan apa yang ia kerjakan.
Dengan memberikan pujian pada seorang perfeksionis, ia akan mulai menerima hal-hal yang sebenarnya tidak sempurna untuk standarnya. Namun, pastikan pujian tersebut kamu berikan pada sesuatu yang memang layak untuk dipuji.
Baca Juga: 6 Tips Bermanfaat untuk Menghadapi Rekan Kerja yang Gak Kooperatif
2. Berikan pekerjaan yang tepat
ilustrasi bekerja dengan laptop (pexels.com/Oleg Magni) Untuk meminimalkan konflik dan kekacauan dalam tim, setiap anggota harus ditempatkan pada posisi yang tepat. Bukanlah keputusan yang tepat untuk menempatkan orang yang perfeksionis sebagai penanggung jawab proyek besar dan rumit, setidaknya sampai mereka belajar mengendalikan kecenderungan perfeksionis mereka.
Juga, jangan minta mereka untuk mengelola banyak orang karena ada risiko bahwa mereka akan membuat semua orang frustrasi dan timbul konflik di dalam tim. Sebaliknya, taruh mereka pada posisi di mana perhatian mereka terhadap detail akan dihargai. Dengan begitu, kebiasannya untuk kembali memeriksa pekerjaannya akan menguntungkan semua pihak.
3. Bantu mereka mengatasi rasa takut akan kegagalan
ilustrasi laki-laki sedang bekerja (unsplash.com/LinkedIn Sales Solutions) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Ketakutan akan kegagalan dapat membuat seorang perfeksionis menolak untuk mengerjakan tantangan baru apa pun, kecuali jika mereka yakin akan dapat menyelesaikannya dengan baik. Karenanya, atasan dan rekan harus mendorong mereka untuk menghadapi ketakutan akan kegagalan ini dan melepaskannya.
Takut gagal dapat menghalangi si perfeksionis untuk mencapai potensi penuh, baik secara pribadi maupun profesional. Jadi, bantu mereka memahami bahwa kesalahan adalah bagian tak terpisahkan dari pembelajaran sehari-hari dan pertumbuhan pribadi serta tidak boleh menjadi alasan untuk menghindari proyek yang datang kepada mereka.
4. Tentukan terlebih dahulu seperti apa hasil akhirnya
ilustrasi mengobrol dengan rekan kerja (pexels.com/fauxels) Suatu tugas bisa menjadi lebih besar dan tampak lebih rumit saat dikerjakan oleh perfeksionis. Mereka juga cenderung menghabiskan waktu begitu lama untuk mengerjakan sebuah proyek yang terbilang mudah.
Solusi untuk hal ini adalah menjelaskan dengan jelas bagaimana hasil akhir akan terlihat ketika tugas ini selesai. Dengan begitu, si perfeksionis akan semakin mampu bekerja sesuai dengan standar yang diperlukan.
Baca Juga: 5 Keuntungan saat Bekerja Sama dengan Orang yang Perfeksionis