TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Kesalahan Umum Menulis Lamaran Kerja, Perlu Kamu Hindari

Menggali rahasia sukses di dunia kerja!

ilustrasi pria sedang bekerja (pexels.com/olia danilevich)

Terlalu sering, pelamar terjebak dalam pola umum, tanpa menyadari bahwa kecilnya kesalahan dalam menulis surat lamaran kerja mungkin terjadi dalam proses tersebut dapat berdampak besar pada kesuksesan pencarian pekerjaan.

Artikel ini akan membahas secara mendalam tiga kesalahan umum dalam lamaran pekerjaan yang sering diabaikan dan perlu dihindari. Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang tantangan ini, diharapkan setiap pelamar dapat memperbaiki strategi mereka, mengoptimalkan potensi, dan akhirnya mencapai puncak kesuksesan dalam dunia pekerjaan yang dinamis.

1. Kurangnya penyesuaian dengan posisi yang dilamar

ilustrasi bos dan karyawan (pexels.com/fauxels)

Salah satu kesalahan paling umum yang dilakukan oleh pelamar adalah mengirimkan lamaran tanpa memperhatikan secara detail persyaratan dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk posisi yang dilamar. Banyak pelamar terjebak dalam kesalahan ini karena mereka menganggap bahwa satu template lamaran cukup untuk semua pekerjaan. Padahal, setiap posisi memiliki kebutuhan dan tuntutan yang berbeda.

Sebagai contoh, jika sebuah pekerjaan membutuhkan keterampilan teknis tertentu, pelamar seharusnya menonjolkan pengalaman mereka dalam bidang tersebut. Dengan tidak melakukan penyesuaian ini, pelamar dapat terlihat kurang peduli dan tidak memperhatikan detail, yang dapat merugikan peluang mereka untuk dipertimbangkan.

Selain itu, penelitian menyebutkan bahwa pewarnaan latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja dengan kebutuhan perusahaan dapat meningkatkan peluang pelamar diterima. Oleh karena itu, pelamar perlu menghabiskan waktu untuk memahami persyaratan dan karakteristik posisi yang dilamar, lalu menonjolkan bagaimana mereka dapat memberikan nilai tambah dan relevansi bagi perusahaan.

Baca Juga: 5 Tips Bangkit Setelah Gagal Saat Interview Lamaran Kerja

2. Gaya penulisan lamaran yang tidak menarik

ilustrasi wanita sedang menulis (unsplash.com/Sebastian Pandelache)

Kesalahan kedua yang sering terjadi adalah gaya penulisan lamaran yang monoton dan tidak menarik. Pelamar harus menyadari bahwa lamaran adalah kesempatan pertama mereka untuk menciptakan kesan positif di mata perekrut. Sayangnya, banyak yang masih menggunakan gaya penulisan yang terlalu formal dan kaku. Lamaran yang terlalu kaku dapat membuat pelamar terlihat tidak bersemangat atau kurang berinisiatif.

Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahasa yang lebih dinamis, seperti menonjolkan prestasi dan dampak positif yang pernah dicapai, dapat meningkatkan ketertarikan perekrut. Pelamar sebaiknya menghindari penggunaan kata-kata klise dan mencoba untuk menulis dengan gaya yang lebih autentik dan bersemangat. Dengan demikian, lamaran akan lebih mencerminkan kepribadian dan potensi sebenarnya dari pelamar.

Verified Writer

Fiqrah Risar

Penulis noob yang penuh semangat untuk mengeksplorasi dunia tulis-menulis. @fiqrah_risar

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya