TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Tips Menjaga Keseimbangan Kerja, Buat Jadwal Teratur

Pisahkan antara pekerjaan dan urusan pribadi

ilustrasi bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pernahkah kamu merasa terjebak dalam siklus kerja yang terus-menerus? Rasanya seperti tidak pernah ada waktu untuk dirimu sendiri, keluarga, atau bahkan hobi yang kamu sukai.

Kehidupan yang tidak seimbang antara pekerjaan dan waktu pribadi dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mentalmu. Namun, jangan khawatir!

Di artikel ini, kami akan memberikanmu tujuh tips sukses untuk menjaga keseimbangan kerja agar kamu dapat menikmati hidup dengan lebih baik. Penasaran?

1. Tetapkan prioritas yang jelas

ilustrasi bekerja (pexels.com/olia danilevich)

Langkah pertama dalam menjaga keseimbangan kerja adalah dengan menetapkan prioritas yang jelas. Pahami tugas dan tanggung jawabmu, lalu urutkan sesuai dengan urgensi dan pentingnya. Dengan memiliki prioritas yang jelas, kamu dapat mengelola waktu dengan lebih efektif dan menghindari stres yang disebabkan oleh tumpukan pekerjaan yang menumpuk.

2. Buat jadwal yang teratur

ilustrasi menulis jadwal (pexels.com/Karolina Grabowska)

Membuat jadwal yang teratur adalah kunci untuk menjaga keseimbangan kerja. Tentukan jam kerja yang tetap dan usahakan untuk tidak melebihi batas waktu yang telah ditetapkan.

Selain itu, alokasikan waktu untuk kegiatan pribadi seperti olahraga, berkumpul dengan keluarga, atau mengejar hobi. Dengan memiliki jadwal yang teratur, kamu dapat memberikan waktu yang cukup untuk setiap aspek kehidupanmu.

Baca Juga: 5 Cara Ampuh Tingkatkan Keseimbangan Kerja vs. Kehidupan Pribadi

3. Manfaatkan teknologi dengan bijak

ilustrasi bermain gadget (pexels.com/Michail Nilov)

Teknologi dapat menjadi alat yang berguna dalam menjaga keseimbangan kerja, namun juga bisa menjadi sumber gangguan jika tidak digunakan dengan bijak. Buatlah kebiasaan untuk mematikan notifikasi pada ponselmu saat sedang istirahat atau waktu bersama keluarga.

Selain itu, atur juga waktu penggunaan media sosial agar tidak mengganggu fokusmu saat bekerja. Dengan memanfaatkan teknologi dengan bijak, kamu dapat mengurangi gangguan yang menghambat keseimbangan kerja.

4. Pelajari seni mengatakan tidak

ilustrasi menolak (pexels.com/Monstera)

Banyak dari kita cenderung terlalu setuju dan tidak bisa mengatakan "tidak" ketika diminta bantuan atau tugas tambahan. Namun, hal ini bisa menyebabkan beban kerja yang berlebihan dan mengorbankan waktu pribadi kita.

Belajarlah untuk mengatakan "tidak" dengan tegas dan tetap fokus pada tanggung jawab utamamu. Ingatlah bahwa kamu juga memiliki hak untuk merawat diri sendiri dan menjaga keseimbangan kerja.

5. Serahkan beberapa tugas pada orang lain

ilustrasi bekerja (pexels.com/RDNE Stock project)

Kadang-kadang, kita merasa bahwa hanya kita yang mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Namun, hal ini bisa mengarah pada kelelahan dan kehilangan waktu untuk diri sendiri. Jika memungkinkan, serahkan beberapa tugas kepada orang lain.

Delegasikan tanggung jawab kepada rekan kerja atau timmu yang dapat membantu meringankan beban kerja. Dengan membagi tugas, kamu tidak hanya mengurangi beban kerja, tetapi juga memberikan kesempatan kepada orang lain untuk belajar dan berkembang. Ingatlah bahwa kamu tidak perlu melakukan semuanya sendiri, dan belajar mempercayai orang lain adalah bagian penting dari menjaga keseimbangan kerja.

6. Tetapkan batas antara kerja dan kehidupan pribadi

ilustrasi multitasking (pexels.com/RDNE Stock project)

Penting untuk memiliki batas yang jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Ketika kamu sedang bekerja, berikan fokus penuh pada tugas yang sedang dihadapi.

Namun, saat kamu sedang beristirahat atau bersama keluarga, berikan perhatian sepenuhnya pada mereka tanpa gangguan dari pekerjaan. Ini akan membantu kamu menjaga kualitas hidup yang lebih baik dan memperkuat ikatan dengan orang-orang terdekatmu.

Baca Juga: 5 Batasan Menikmati Hidup yang Perlu Kamu Perhatikan biar Seimbang

Verified Writer

Kazu Zuha

Hanya seorang anak SMK yang menyukai pelajaran SMA. Cenderung seperti bunglon, bisa menjadi Kpopers, Wibu, Agamis, Anak Sosiologi, Anak Politik, dan lain lain sesuai situasi dan kondisi hehe

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya