TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Jadi Content Writer Andal, Profesi yang Tengah Naik Daun

Gak cuma menulis saja, lho!

Content writer (Unsplash/ ThisisEngineering)

Istilah content writer rasanya tidak asing lagi di era ini. Profesi satu ini kerap muncul di berbagai lowongan pekerjaan. Bukan hanya satu, puluhan bahkan ribuan perusahaan tertarik menyewa seorang content writer. Lalu, apa sebenarnya content writer itu?

Seperti namanya, content writer adalah seorang penulis konten, terkhusus di dunia digital. Seorang content writer dibutuhkan karena memiliki kemampuan menuangkan ide ke dalam bentuk tulisan yang dapat dimengerti dengan mudah.

Bukan sekadar tulisan, content writer harus menguasai bidang yang ditulisnya. Bidang itu bisa beraneka ragam. Mulai dari kuliner, kesehatan, hiburan, hingga bidang khusus, seperti industri, ekonomi, serta teknologi.

Jangan berhenti sampai di sini saja, kita simak tips yang harus kamu ikuti jika ingin menjadi seorang content writer berikut ini, yuk!

1. Gali ide dan kreativitasmu 

Content writer mencari ide (Unsplash/ Bruce Mars)

Untuk menjadi content writer, jangan takut untuk menggali ide dan kreativitasmu. Keduanya adalah bahan bakar utama untuk seorang content writer. Mungkin di awal kamu akan merasa agak kesulitan untuk menggalinya. Namun, jika kamu rajin membaca dan berlatih, ide akan tertuang sendiri ke dalam artikel yang akan kamu tulis.

Jangan takut juga untuk mencari ide dan bahan dari berbagai macam produk media. Mulai dari film, sinetron, komik, buku, dan berita yang setiap hari berseliweran. Kamu bisa menemukan ide dan mengembangkannya.

2. Kuasai EYD dan dasar penulisan yang baik 

Ilustrasi content writer (Unsplash/ Maxim Ilyahov)

Sebelum memulai perjalananmu sebagai content writer, ada baiknya kamu memelajari terlebih dahulu dasar-dasar penulisan. Mulai dari SPOK yang sempat kita pelajari sampai EYD atau Ejaan yang Disempurnakan.

Jika kamu tidak yakin tentang penulisan sebuah kata, jangan segan untuk memeriksanya langsung ke Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Ada pula dasar-dasar jurnalistik seperti 5W dan 1H wajib kamu kuasai.

Kamu juga harus bisa membedakan mana fakta dan opini dalam sebuah tulisan. Terakhir, jangan lupa untuk selalu mengecek tulisan agar tidak ada yang salah pengetikan. Meski sepele, kesalahan itu fatal dan membuat tulisanmu nampak tidak profesional.

3. Targetkan siapa audiensmu

Ilustasi audiens (Unsplash/ Melanie Deziel)

Profesi content writer sebenarnya bisa dibilang unik. Mengapa demikian? Profesi ini sejatinya tak hanya menulis. Para content writer dituntut untuk memahami siapa target mereka. Ini sekaligus menjadi kombinasi antara dunia jurnalistik dan marketing.

Memahami audiens adalah satu tips yang tidak boleh terlupakan. Dengan langkah ini, kamu akan lebih fokus dengan apa yang akan ditulis. Sebagai contoh, konten ramalan zodiak tentunya cocok ditulis untuk remaja berusia 12-30 tahunan.

4. Jangan berhenti membaca 

Rajin membaca (Unsplash/Ben White)

Tahukah kamu mengapa content writer sangat diburu oleh perusahaan? Salah satunya adalah karena pengetahuan mereka akan satu atau beberapa bidang khusus. Nah, pengetahuan ini tentunya tak mungkin diraih dengan instan.

Content writer sejatinya adalah penulis dan juga pembaca. Kekayaan tulisannya ditentukan dari seberapa banyak bacaannya sehari-hari. Proses ini menentukan pemilihan kata atau diksi hingga ide yang akan dituangkan dalam tulisan-tulisannya nanti.

Oleh karena itu, jika kamu ingin menekuni profesi ini, janganlah berhenti membaca. Terus gali ilmu dari berbagai macam buku, artikel, atau bacaan-bacaan lain.

Writer

Nita Lin

Just an ordinary girl who writes perfect moments at perfect time

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya