Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Setiap orang tentu berharap bisa bekerja di lingkungan yang positif. Dengan demikian, hari-hari terasa lebih menyenangkan. Sayangnya, tidak semua kantor mampu mewujudkan hal tersebut lantaran ada rekan kerja toxic yang kemudian mempengaruhi suasana tempat kerja.
Jangan terburu-buru resign apalagi untuk kamu yang baru saja memulai. Dimana pun kamu berada akan selalu ada tipe orang seperti ini. Coba lakukan keneam tips berikut ini dan buktikan pada diri sendiri bahwa kamu bisa mengatasinya.
Baca Juga: 4 Tips Melek Teknologi di Dunia Kerja, Gak Ketinggalan Zaman
1. Cari tahu siapa yang melakukan dan apa yang dilakukan
ilustrasi mengamati orang berbicara (unsplash.com/punttim) Lingkungan kerja yang tampak toxic tidak sepenuhnya diisi oleh orang-orang yang toxic. Seringkali, orang-orang ini pandai menyamarkan diri sehingga ia menghasut orang terdekatnya untuk ikut-ikutan bersifat negatif kepada orang di sekitarnya. Tahukah kamu siapa di antara rekan kerjamu yang jadi sumber toxic di kantor?
Kamu bisa mulai mengamati gerak-gerik orang di lingkungan kerja dan bagaimana mereka merespon suatu kejadian. Si paling toxic umumnya paling vokal dan reaktif. Tidak hanya itu, biasanya orang ini merasa paling tertindas dan berusaha menjunjung tinggi keadilan bila itu tidak adil untuknya.
2. Kenali tanda-tandanya dan hindari interaksi yang tidak perlu
ilustrasi suasana kantor (unsplash.com/cowomen) Setelah tahu siapa orangnya, kita bisa mulai mengenali tiap tindakannya. Orang toxic umumnya akan memiliki pola tertentu. Cari tahu tanda-tanda atau pemicu utamanya. Biasanya, mereka akan sangat terusik ketika terjadi perubahan mendadak atau pendapat orang lain yang berbeda dan merugikan mereka.
Kalau sudah kenal tanda-tandanya, segera menghindar bila memungkinkan. Hindari segala macam komunikasi tidak perlu. Hal ini lantaran orang toxic seringkali melakukan gaslighting pada orang yang dianggap lemah atau membuatnya terancam. Meskipun kamu bukan keduanya, tetaplah berusaha untuk tidak banyak berinteraksi dengannya.
3. Kerjakan kewajiban dengan sebaik mungkin dan tetap profesional
ilustrasi berdiskusi (unsplash.com/disruptxn) Mau tidak mau, kita akan selalu terus berinteraksi dengan mereka. Sedikit banyak tentu kita akan kena getahnya walau pun kita sudah berbuat benar. Meski demikian, tetaplah fokus dalam menuntaskan pekerjaanmu sebaik yang kamu bisa. Kamu memiliki tanggung jawab untuk bekerja. Jadi, fokuslah pada hal tersebut.
Mungkin dalam beberapa kesempatan, tugas perlu dikerjakan bersama dengan si orang toxic. Jangan terlalu diambil pusing. Bekerjalah secara profesional. Hindari menghakimi sifatnya, sebaliknya diskusikan dan sampaikan hal-hal yang berkaitan hanya dengan tugas tersebut.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Baca Juga: 5 Tips Hadapi Rekan Kerja yang Suka Gosip
4. Jangan dibendung dalam hati, ekspresikan lewat tulisan atau curhat pada teman
ilustrasi berbicara dengan orang lain (unsplash.com/linkedinsalesnavigator) Sehebat-hebatnya untuk cuek atau tegar, ada titik saat kamu merasa lelah, muak, dan jenuh menghadapi mereka dengan segala sifat buruknya. Pekerjaan yang seharusnya seru jadi penuh tekanan karena orang ini. Jangan terlalu lama disimpan rasa kesal tersebut.
Ajak bicara teman kantor yang kamu rasa cukup dekat denganmu. Tumpahkan semua uneg-unegmu. Meski tidak bisa mendapatkan solusi, memiliki pendengar bisa membantumu melepas beban berat di hati dan pikiran. Kalau kamu belum yakin untuk bercerita pada orang lain, kamu juga bisa menuliskannya di buku harianmu.
5. Dengan jatah cuti yang dimiliki, sempatkan untuk healing
ilustrasi traveling (unsplash.com/echaparro) Hidup tidak hanya untuk bekerja. Kita perlu menikmatinya, misal dengan berlibur. Umumnya, perusahaan memberikan jatah cuti bagi para karyawan. Manfaatkan hal ini untuk bisa rehat sejenak dari suasana negatif yang ditimbulkan si paling toxic.
Ada banyak destinasi wisata menarik yang cocok untuk dijadikan sarana healing. Misal enggan untuk bepergian jauh, ada banyak destinasi lokal yang tidak kalah menarik. Apa pun pilihannya, intinya adalah rehat sebentar agar nanti bisa lebih tangguh saat kembali kantor.