TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tanda Kamu Cocok Kerja di Startup, Keinginan Belajar Tinggi

Apakah kamu cocok?

Cuplikan drama Startup (dok. tvn/Startup)

Di dunia digital ini, perusahaan startup semakin menjamur. Banyak orang, terutama anak muda pun mengincar pekerjaan distartup karena terkesan keren dan modern. Padahal, bekerja di startup penuh tantangan dan perubahan lho!

Melansir dari beberapa pakar, setidaknya ada 5 kriteria vital yang harus dimiliki pekerja Startup. Yuk cek 5 tanda kamu cocok kerja di Startup berikut ini!

1. Kamu sosok yang gigih

Cuplikan drama Kkondae Intern (dok.mbc/Kkondae Intern)

Apakah kamu sosok yang pantang menyerah? Apakah kamu percaya dengan tujuanmu, dan tahan banting meski mengalami kegagalan berkali-kali? Kalau iya, kamu adalah orang yang gigih, dan sangat cocok bekerja di Startup.

Sean Hsieh, CEO Concreit, mengungkapkan bahwa kegigihan menjadi salah kriteria yang sangat dia cari pada pekerja Startup. Seseorang yang bisa menerima dan belajar dari kesalahan, akan lebih diterima.

"Ini bukan tentang seberapa sering kamu benar, tetapi tentang seberapa sering kamu bisa belajar dan menyesuaikan diri untuk bergerak ke arah yang lebih baik," ungkap Sean, dilansir dari Forbes.

2. Kamu punya keinginan belajar tinggi

Cuplikan drama Romance is a Bonus Book (dok. tvn/Romance is a Bonus Book)

Saat mencari kerja, tentu keterampilan teknik sangat dibutuhkan. Namun, kalau bekerja di Startup, keinginan belajar yang tinggi akan lebih dicari. Hal ini karena Startup selalu membutuhkan inovasi, sehingga mereka mencari orang yang mau terus berkembang.

"Para pencari kerja perusahaan Startup mencari orang-orang yang terus belajar, yang secara naluriah menemukan cara untuk menciptakan nilai, menambah budaya mereka, dan berpikir ke depan," ungkap Lisa Schumacher dari Startup Institute's Chicago, saat diwawancarai oleh HireTrakstar.

Baca Juga: Benarkah Founder Startup Gak Laku di Bursa Kerja Usai Gulung Tikar?

3. Kamu seorang kolaborator

Cuplikan drama Startup (dok. tvn/Startup)

Kolaborator yang hebat tahu bagaimana menjadi rentan satu sama lain. Mereka tahu bahwa setiap orang memiliki peran, dengan kelemahan dan kekuatannya. Mereka pun saling menyatukan kekuatan ini untuk menjadi tim yang solid.

"Karena startup penuh dengan begitu banyak tantangan dan begitu banyak hal yang tidak diketahui, penting untuk memiliki tim kolaborator yang kuat. Ini bukan hanya tentang bisnis, tetepi tentang peran setiap orang di dalamnya," tutur Lisa Schumacher.

4. Kamu bisa bekerja dalam ambiguitas

Cuplikan drama She Would Never Know (dok.jtbc/ She Would Never Know)

"Karyawan yang bisa mentolerir—atau lebih baik lagi, berkembang—dengan lingkungan yang ambigu cenderung bertahan lebih lama di Startup," ungkap Beck Bamberger, CEO BAM Communications.

Gak seperti bekerja di perusahaan yang sudah mapann, bekerja di Startup penuh dengan ambiguitas. Apalagi Startup yang masih tergolong baru. Biasanya, prosedur dan tujuan bisa berubah-ubah, pun sering kali kita perlu mengulang-ulang suatu proses, sampai menemukan yang tepat.

"Sebagai karyawan startup baru yang baru memulai proses, kamu bisa menyadari bahwa itu mungkin bukan proses yang tepat, dan kemudian kamu mengulanginya," ungkap Lisa.

Kalau kamu gak masalah bekerja dalam ambiguitas seperti ini, kamu cocok bekerja di Startup. Tapi kalau kamu selalu membutuhkan kejelasan dan struktur, sepertinya bekerja di Startup bisa membuatmu stres.

Baca Juga: 5 Bedanya Kerja Keras vs Kerja Cerdas, Lebih Efektif Mana?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya