TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tanda kalau Kamu Layak Minta Naik Gaji, Jobdesc Campur Aduk!

#IDNTimesLife Tugas bertambah, tapi gaji gak nambah juga

ilustrasi montir wanita (pexels.com/Pixabay)

Gak perlu malu-malu mengakui, tujuan utama kamu bekerja adalah mendapat gaji, bukan? Dari gaji tersebut, kamu bisa melakukan apa yang kamu mau, dan mencapai hal-hal yang selama ini kamu impikan. Oleh sebab itu, masalah gaji ini memang krusial.

Di dunia kerja, kamu gak bisa berharap bahwa semua perusahaan itu akan memperlakukan karyawannya dengan fair. Karena pasti ada saja, perusahaan yang berusaha mengambil untung sebanyak-banyaknya dari karyawan, tapi gaji yang diberikan gak sesuai dengan pekerjaan. Untuk menghindarinya, kamu perlu tahu, kapan sebenarnya kamu layak mendapatkan gaji lebih besar.

1. Posisi serupa di perusahaan lain memberikan gaji yang lebih besar

ilustrasi menghitung uang (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Inilah pentingnya sebelum menerima suatu pekerjaan, harus cari tahu dulu, besar gaji rata-rata yang diterima untuk posisi serupa di berbagai perusahaan. Dengan begitu, kamu jadi punya gambaran berapa besar gaji yang harusnya bisa kamu terima.

Kalau ternyata setelah kamu mencari tahu, dan memastikan bahwa beban kerjanya sama, tapi gaji yang diberikan perusahaanmu jauh lebih kecil, kamu bisa mulai menegosiasikan gaji. Itu sangat masuk akal, kok!

Baca Juga: 5 Pemahaman yang Sering Keliru Saat Kita Mendapatkan Gaji Besar

2. Sudah kerja lembur bagai kuda, tapi gak ada kompensasi sama sekali

ilustrasi wanita sedang lesu (unsplash.com/Johnny Cohen)

Dengan beban kerjamu yang menggunung, mau tak mau kamu harus lembur untuk menyelesaikannya. Terkadang, akhir pekan pun dipakai untuk mengejar deadline.

Jika sudah kerja keras seperti itu, tapi tak ada kompensasi sama sekali, kamu berhak untuk mengajukan kenaikan gaji. Apalagi jika penyebab kerjaanmu menumpuk bukan karena kamu terlalu santai, tapi memang beban kerjanya yang gak masuk akal.

3. Jobdesc campur aduk

ilustrasi wanita karier (unsplash.com/Magnet.me)

Di awal-awal, bisa jadi kamu bekerja sesuai dengan deskripsi pekerjaan yang sudah tercantum dalam SOP. Namun karena berbagai hal, misalnya ada karyawan yang resign, akhirnya tugasnya itu dilimpahkan ke kamu. Katanya, sampai nanti ada pengganti baru.

Tapi sudah sekian purnama kamu menunggu, orang baru itu belum kunjung tiba. Sementara kamu sudah kewalahan dengan tugas yang campur aduk. Supaya gak dimanfaatkan dan diperbudak perusahaan, kamu harus tegas, lho. Entah itu cari pengganti secepatnya untuk handle tugas-tugas dari karyawan yang dulu resign, atau memang gaji kamu dinaikkan karena harus mengerjakan dua jenis pekerjaan.

4. Untung perusahaan terus bertambah, tapi gaji jalan di tempat

Ilustrasi rekan kerja. (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Setiap tahun, biasanya ada pengumuman kondisi keuangan perusahaan, termasuk besar keuntungan yang didapat. Dan sejauh ini, profit yang diperoleh selalu bertambah signifikan.

Namun, hal itu gak berpengaruh sama sekali terhadap gaji karyawan. Dari dulu, gajimu gak ada perubahan. Jika demikian, maka kamu patut negosiasi pada atasan untuk menaikkan gaji karyawan.

Baca Juga: Hindari! 5 Hal Ini Pantang Dilakukan Jika Kamu Memiliki Gaji Tinggi

Verified Writer

L A L A

I fear not the man who has practiced 10,000 kicks once, but I fear the man who has practiced one kick 10,000 times (Bruce Lee)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya