Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Salah satu jalan mencukupi kebutuhan dengan cara yang halal adalah lewat berdagang. Walau kadang hasil tak menentu, tapi dari perniagaan ini banyak menghasilkan para pengusaha yang kaya raya. Itulah kenapa banyak orang tertarik untuk mendapatkan keuntungan dari jalan berjualan.
Namun yang perlu diperhatikan, dalam berdagang pun harus ada etika yang dipatuhi. Sehingga tak hanya menghasilkan cuan, tapi juga bisa meraih keberkahan, harta yang dihasilkan halal dan akan membawa kebaikan. Inilah beberapa adab yang hendaknya kamu terapkan.
1. Tidak menjual barang haram
Ada banyak produk yang bisa diperjualbelikan dan itu halal, mulai dari berbagai jenis makanan, kebutuhan pokok sehari-hari, dan lain-lain. Karena itu jika kamu ingin meraih berkah, hindari memperjualbelikan barang-barang haram. Misalnya narkoba, minuman memabukkan, atau barang-barang ilegal.
Untungnya mungkin berlimpah, tapi ingat! Kita hidup bukan hanya di dunia ini saja, tapi ada akhirat yang jadi tujuan. Oleh sebab itu, persiapkan bekal dengan mencari rezeki yang halal.
2. Tidak mematok harga yang mencekik
unsplash.com/@anikolleshi Setiap orang memang bebas menentukan harga jual barangnya. Tapi usahakan tidak mematok harga yang mencekik, apalagi memanfaatkan momen langka. Sebagai contoh, saat awal-awal pandemik, harga masker yang sebelumnya dipatok kisaran Rp20 ribu per kotak, jadi melambung hingga Rp400 ribu. Padahal masker sangat dibutuhkan demi menekan penularan.
Janganlah mengambil untung di atas derita orang lain. Rezeki tak hanya berbentuk uang. Membantu sesama, dengan tidak memberi harga mencekik, juga jenis rezeki lain, yakni kesempatan untuk mengumpulkan tabungan pahala untuk bekal di kehidupan nanti.
Baca Juga: Sering Dilupakan, Ini 5 Etika Berkomentar di Media Sosial
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
3. Jangan berdusta
مَنْ كَذَبَ عَلَىَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ
“Barangsiapa berdusta atas namaku dengan sengaja, maka silakan ia mengambil tempat duduknya di neraka.” (HR. Bukhari, no. 1291 dan Muslim, No. 3)
Tak memandang agama, negara, ras, atau pun suku, berdusta adalah perbuatan tak terpuji. Karena itu wajib dihindari bagi siapa pun, termasuk dalam praktik jual beli.
Di antaranya dengan tidak menyembunyikan barang cacat atau rusak di antara barang-barang bagus, sehingga pembeli jadi tertipu, atau dengan bersumpah palsu. Pakai menyebut nama Tuhan bahwa barang yang dijual berkualitas, padahal faktanya tak begitu.
4. Tidak mengurangi timbangan
pexels.com/@hiteshchoudhary “Celakalah bagi orang-orang yang curang (dalam menakar dan menimbang)! (Yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dicukupkan, dan apabila mereka menakar atau menimbang (untuk orang lain), mereka mengurangi.” (QS. Al-Mutaffifin, ayat 1-3).
Allah telah mengutuk mereka yang melakukan praktik curang, yakni mengurangi timbangan dagangan. Tapi giliran dia yang jadi beli, minta dicukupkan, bahkan dilebihkan.
Kalau dagang, jujur sajalah! Rezeki gak akan ke mana, yang penting sudah usaha. Lebih baik mendapat hasil sedikit tapi berkah, daripada banyak tapi hasil curang. Akibatnya, meskipun kaya raya tapi hidup penuh dengan himpitan.
5. Bersikap ramah
pexels.com/@amina-filkins Janganlah terlena dengan dagangan yang laku sehingga membuatmu jadi pedagang yang arogan. Perlakukanlah dengan baik setiap pembeli karena kamu tidak tahu pengorbanan dibaliknya supaya bisa membeli barang yang kamu jual.
Begitu pun dengan pembeli, jangan karena merasa bahwa pembeli adalah raja, kemudian semena-mena. Menawar harga gak pakai logika, bersikap pun merendahkan pedagang, seolah-olah mereka yang butuh. Padahal namanya jual beli, dua-duanya saling membutuhkan.
Baca Juga: Mau Sukses Berdagang? 5 Hal Ini Pantang Kamu Lakukan