TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Jenis Pengalaman Hidup yang Penting Kamu Miliki Sebelum Usia 30

Persiapan menuju hidup yang lebih mapan #IDNTimesLife

ilustrasi wanita tersenyum (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Di usia 30, umumnya orang sudah dianggap dewasa. Hal itu tercermin dari berbagai aspek hidupnya yang sudah settle. Baik dari segi personal, maupun karier.

Untuk mendapatkan gambaran usia 30 yang seperti itu, ada beberapa hal yang perlu kamu persiapkan dengan matang. Seperti beberapa pengalaman hidup berikut, yang sebaiknya sudah kamu miliki sebelum menginjak usia 30 tahun. Simak baik-baik!

1. Bekerja di perusahaan yang tidak dimimpikan

ilustrasi pekerja restoran (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kamu termasuk beruntung jika pasca sekolah atau kuliah, bisa mendapatkan pekerjaan yang selama ini sudah kamu impikan. Akan tetapi, kalau ternyata harus “nyemplung” di pekerjaan yang sama sekali gak kamu bayangkan, gak perlu kecewa.

Justru kamu patut bersyukur mendapat pengalaman tersebut sebelum menginjak usia 30. Dari situ, kamu bisa belajar banyak hal tentang kehidupan. Mulai dari keikhlasan untuk menerima keadaan yang kerap jauh sekali dari kenyataan, sampai kesadaran bahwa untuk menggapai impian, perlu perjuangan yang enggak gampang.

Baca Juga: 5 Alasan Pria Menunda Punya Pasangan Sebelum Dirinya Mapan

2. Kesulitan finansial

ilustrasi dompet kosong (pexels.com/Ahsanjaya)

Semua orang pasti pengin bisa hidup dengan nyaman. Hanya saja, kenyamanan yang sedari awal sudah kamu dapatkan, bisa membuatmu terlena hingga berfoya-foya.

Maka dari itu, kalau saat ini kamu sedang menghadapi kesulitan finansial, sabar aja. Karena dibalik kesusahan yang kamu alami, ada banyak hikmah yang bisa kamu petik. Kamu jadi sadar, uang itu sangatlah bernilai karena butuh perjuangan mendapatkannya, maka itu, kamu gak menghabiskan dengan seenaknya.

Dari kesulitan ini pula, kamu bisa belajar untuk lebih berempati terhadap sesama. Misalnya saja, saat ini kamu bekerja di perusahaan bergaji kecil. Kamu merasakan sendiri bagaimana pusingnya mengatur keuangan yang terbatas. Dari situ, tekadmu terpupuk jika kelak nanti jadi pengusaha, ingin memberikan gaji yang sesuai, sehingga yang sejahtera bukan kamu saja, tapi juga para karyawan.

3. Belajar skill di luar bidang profesi

ilustrasi kelas melukis (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Saat masih kepala dua, puas-puasin, deh, untuk menimba ilmu. Jangan cuma bergelut di bidangmu saja, tapi coba gali skill di bidang lainnya pula.

Gak hanya dapat perluas wawasan, koneksimu juga jadi bertambah. Lingkaran pertemananmu gak cuma dari satu bidang aja. Siapa tahu, hal itu menjadi pintu kesuksesan yang selama ini kamu tuju.

4. Melakukan traveling

ilustrasi berselancar (pexels.com/Kammeran Gonzalez-Keola)

Saat menginjak kepala tiga, umumnya kamu sudah berkeluarga. Dan kondisi tersebut, mau gak mau akan membatasi aktivitas yang dulunya bisa bebas kamu lakukan ketika masih melajang. Salah satunya, jalan-jalan.

Gak mungkin, dong, saat sudah punya anak, kamu berpetualang ke tempat-tempat ekstrem? Karena itu, mumpung sekarang masih punya lebih banyak waktu luang, ambil kesempatan itu untuk menjelajah tempat-tempat yang unik supaya bisa mendapat pengalaman baru.

Baca Juga: 5 Alasan Logis Orang yang Suka Ghosting Biasanya Belum Mapan, Kenapa?

Verified Writer

L A L A

I fear not the man who has practiced 10,000 kicks once, but I fear the man who has practiced one kick 10,000 times (Bruce Lee)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya