TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kamu Solutif atau Gak? Cek 5 Kualitas Seorang Problem Solver

Perusahaan sangat menghargai karyawan yang solutif, lho

ilustrasi diskusi (pexels.com/SHVETS production)

Masalah sudah jadi bagian integral dalam kehidupan manusia, tak terkecuali ketika sudah terjun dalam dunia kerja. Kemampuan dalam memecahkan masalah ini bisa membedakan mana karyawan berkualitas atau enggak, lho. Jadi, gak heran skill yang satu ini sangat dicari oleh perusahaan.

Gak semua orang bisa menjadi problem solver yang baik, yakni mampu memberikan solusi atas situasi gak ideal yang terjadi. Lalu, gimana cara mengetahui apakah selama ini kamu termasuk sosok pekerja yang solutif atau enggak? Berikut akan dibahas beberapa tanda karyawan solutif yang perlu kamu tanamkan. Yuk, disimak!

1. Berperan aktif dalam mencari solusi

ilustrasi sedang merenung (pexels.com/August de Richelieu)

Ada sebagian karyawan yang benar-benar saklek dengan job description yang dimiliki, sampai gak mau tahu hal yang di luar tugasnya meskipun masih dalam satu departemen. Tapi, ada pula karyawan yang begitu peduli dan ikutan concern ketika ada masalah yang sedang dihadapi perusahaan, apalagi departemennya.

Nah, tipe karyawan yang terakhir inilah perlu kamu tiru agar bisa menjadi pribadi solutif. Walaupun memang sudah menjadi tanggung jawab seorang leader dalam memecahkan masalah, tapi bukan berarti kamu menutup mata begitu aja, lho. Kalau memang bisa turut berpartisipasi dalam mencari solusi, kenapa enggak untuk lebih berperan aktif meskipun secara hierarki posisimu masih staf ‘biasa’.

Baca Juga: 5 Cara Jadi Problem Solver di Tempat Kerja, Latih Kemampuan Ini

2. Ada rasa memiliki

ilustrasi meeting (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Akan sulit seseorang bisa peduli apabila dalam dirinya melihat suatu pekerjaan hanya sekadar cara mendapat gaji. Kepedulian hanya bisa timbul jika ada rasa memiliki terhadap perusahaan.

Rasa memiliki inilah yang kemudian membuatmu berusaha jadi karyawan yang baik. Salah satunya dengan ikut ambil bagian menjadi problem solver ketika perusahaan sedang mengalami kesulitan.

3. Mendorong rekan kerja lain untuk ikutan berpartisipasi

ilustrasi diskusi (pexels.com/SHVETS production)

Ciri lain dari karyawan solutif, yakni dengan berusaha mendorong rekan kerja lain untuk berperan aktif dalam memecahkan masalah. Misalnya saja, dengan berinisiatif melakukan brainstorming bersama rekan kerja lainnya.

Seperti diketahui, gak semua orang bisa bersikap terbuka dalam mengemukakan pendapat. Bisa jadi rekan kerjamu ada ide cemerlang tapi merasa sungkan untuk dikemukakan. Dengan melakukan inisiatif seperti ini sangatlah ampuh untuk mendorong ide-ide tersebut bisa tersampaikan.

4. Bersikap lapang dada terhadap keputusan atasan

ilustrasi pria sedang bekerja (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Menyatukan banyak kepala memang gak mudah. Itulah kenapa bekerja dalam tim jauh lebih menantang dibanding bekerja sendirian, karena diperlukan sikap lapang dada yang luar biasa untuk menerima keputusan atasan kendati gak sesuai dengan keinginan.

Bagaimana seorang karyawan menyikapi keputusan atasan inilah yang bisa membedakan apakah kamu solutif atau enggak. Pribadi solutif alih-alih sibuk mengkritik, malah segera melakukan yang diinstruksikan dengan sebaik-baiknya walaupun keputusan tersebut bertentangan dengan ide pribadi.

Baca Juga: 5 Hal Penting untuk Jadi Problem Solver yang Baik

Verified Writer

L A L A

I fear not the man who has practiced 10,000 kicks once, but I fear the man who has practiced one kick 10,000 times (Bruce Lee)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya