TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tanda Kamu Gak Bakat Jadi Karyawan, Lebih Cocok Pengusaha!

Salah satunya sering frustrasi sama birokrasi #IDNTimesLife

ilustrasi pebisnis wanita (unsplash.com/Jenny Ueberberg)

Preferensi orang memang beda-beda. Gak cuma dalam hal makanan, misalnya saja tim bubur diaduk dan dipisah, tapi juga dalam hal pemilihan karier.

Ada sebagian orang yang lebih nyaman menjadi karyawan, ada pula yang lebih senang jadi pengusaha meski risikonya besar. Nah, di bawah ini ada beberapa tanda kalau kamu sebenarnya gak bakat jadi karyawan, dan lebih cocok jadi entrepreneur muda. Ini dia cirinya!

1. Kamu selalu penuh dengan ide-ide segar

ilustrasi suasana kerja (unsplash.com/Surface)

Salah satu hal yang kerap membuat kamu tertekan ketika memaksakan diri jadi karyawan, adalah gak bisa mengekspresikan ide-ide segar yang selalu muncul di kepalamu. Karena kamu pun sadar diri, tempatmu bekerja itu bukan perusahaan milik pribadi.

Jadi, meski idemu itu nyentrik dan out of the box, tapi gak bisa langsung diaplikasikan begitu saja. Harus mendapat persetujuan dulu dari banyak orang.

Baca Juga: 5 Cara untuk Ciptakan Lingkungan Kerja yang Sehat, Kerja Jadi Nyaman!

2. Kamu gak begitu nyaman dengan aturan

ilustrasi wanita di depan laptop (unsplash.com/Surface)

Kamu tipe orang yang lebih suka kepraktisan. Harus mematuhi aturan untuk selalu berpakaian formal tiap hari, membuatmu seperti terkekang. Bukannya kamu tipe berantakan, hanya saja, kamu lebih suka berpakaian yang praktis-praktis saja.

Begitu pula dengan birokrasi. Sering kali, ini membuatmu jadi frustrasi. Harus melewati birokrasi yang rumit, karena memang peraturannya seperti itu. Rasanya ingin sekali kamu ubah supaya bisa lebih efisien, namun kamu bukanlah pengambil kebijakan, jadi gak bisa seenaknya. Kecuali kamu sendiri yang punya perusahaan.

3. Kamu gak gitu nyaman diperintah-perintah

ilustrasi suasana kerja (pexels.com/RF._.studio)

Saat jadi karyawan, umumnya dituntut untuk melakukan apa yang memang sudah jadi tugasnya. Dan tentu, wajib mengikuti hierarki dalam perusahaan. Meski kamu ingin B, tapi atasannya bilang A, ya harus kamu lakukan sesuai perintah atasan. Dan ini, yang kerap bikin kamu gak merasa betah. Harus selalu mengikuti kemauan atasan.

Sementara kalau punya perusahaan sendiri, kamu bisa menyesuaikan jalannya perusahaan sesuai yang kamu inginkan. Tentunya, sudah melalui pertimbangan yang matang.

4. Jeli melihat kesempatan

ilustrasi pria berjas (unsplash.com/Austin Distel)

Kadang yang bikin kamu gregetan, adalah ketika melihat ada kesempatan besar yang harusnya diambil, tapi akhirnya terlewat begitu saja karena tak disetujui perusahaan. Padahal kamu yakin sekali, kalau itu akan menguntungkan perusahaan. Sayangnya, perusahaan gak mau ambil risiko.

Keberanian mengambil risiko, merupakan salah satu hal yang mesti ada kalau ingin jadi seorang pengusaha. Karena kalau takut ambil risiko, bisnis gak akan pernah bisa berkembang. Kalau pun telah sukses, akan mudah terlena dalam zona nyaman.

Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Bekerja Sesuai Passion Lebih dari Sekadar Mencari Uang

Verified Writer

L A L A

I fear not the man who has practiced 10,000 kicks once, but I fear the man who has practiced one kick 10,000 times (Bruce Lee)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya