TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Tanda Kamu Wajib Resign dari Kantor, Lesu Tiap Mau Berangkat Kerja

Apakah kamu mengalami tanda-tanda ini?

ilustrasi stres di tempat kerja (unsplash.com/Elisa Ventur)

Ada banyak alasan kenapa seseorang akhirnya memutuskan untuk keluar dari perusahaan tempat dia bekerja. Bukan karena gak bersyukur sudah mendapat pekerjaan, sementara banyak di luar sana yang menganggur.

Hanya saja, punya pekerjaan bukanlah satu-satunya perkara penting dalam hidup ini. Kalau pekerjaan ternyata buat sakit jiwa raga, kenapa harus terus dipertahankan. Maka, resign malah jadi pilihan bijaksana.

Nah, di bawah ini ada beberapa tanda kalau kamu memang sudah saatnya resign dari kantor. Apa saja tandanya?

1. Gak dihargai dengan seharusnya

ilustrasi uang (pexels.com/olia danilevich)

Sudah kerja capek, sudah berikan loyalitas paripurna untuk perusahaan, dan kamu tahu pekerjaanmu itu layak mendapatkan gaji jauh lebih besar dari saat ini, maka jangan diam saja. Itu hakmu untuk mendapatkan penghargaan yang sesuai dari perusahaan.

Jika kamu sudah membicarakan pada atasan dengan baik-baik, tapi gak ada perbaikan sama sekali, mending keluar. Kalau kamu punya skill yang memang dibutuhkan, gak akan butuh waktu lama, kok, buat perusahaan lain menerimamu, dan pastinya bisa menghargaimu dengan lebih baik.

Baca Juga: 5 Etika Resign dari Tempat Kerja, Jangan Main Kabur Aja!

2. Kultur perusahaanmu gak sehat

ilustrasi suasana kantor (unsplash.com/Steve Ding)

Jangan bangga dengan sering lembur di akhir pekan atau tiap hari selalu pulang telat, meski ada uang kompensasi. Hal itu menandakan kultur perusahaanmu gak sehat. Perusahaan yang baik, sudah banyak yang menyadari bahwa perlu ada keseimbangan antara kerja dan istirahat.

Karena karyawan yang cukup istirahat, akan lebih produktif, disebabkan minim stres. Jadi, kalau hari gini masih saja ada kantor yang menganggap karyawan yang sering lembur adalah karyawan teladan, mending minggat dari sana. Efeknya nanti, gak cuma ke kesehatan mentalmu, tapi juga fisik.

3. Bertentangan dengan integritas

ilustrasi dengan jas coklat (pexels.com/Andrew Neel)

Dunia kerja itu memang kejam. Penuh dengan intrik supaya bisa maju dan berkembang. Dan ada sebagian orang, gak merasa bersalah untuk melakukan apa pun, meski itu salah, demi mencapai ambisi mendapat keuntungan.

Bila kamu mendapat pekerjaan di kantor seperti ini, membuatmu harus mengorbankan integritas diri. Misalnya menyuap pejabat demi mendapatkan proyek, mending keluar. Kasihan dirimu dan keluarga yang harus mendapatkan uang dari jalan gak halal.

4. Kamu gak mau melihat temanmu kerja di kantormu sekarang

ilustrasi wanita muram (pexels.com/Liza Summer)

Jenis perusahaan yang membuatmu bangga dan bahagia bekerja di sana, pastinya akan kamu rekomendasikan ke keluarga atau teman-teman ketika kantormu membuka posisi atau lowongan pekerjaan. Berbeda halnya, kalau perusahaanmu itu gak bikin kamu happy bekerja di sana.

Rasa enggan untuk mengajak teman atau keluargamu untuk bekerja di tempatmu sekarang, bisa jadi warning sign bahwa sebenarnya kamu tahu, kamu harus keluar. Tapi boleh jadi, kamu berusaha membetah-betahkan diri.

5. Masa depan perusahaan dipertanyakan

ilustrasi suasana kantor (pexels.com/Startup Stock Photos)

Perusahaan yang kondisi finansialnya gak sehat, biasanya akan ‘tercium’ tanda-tandanya. Kamu jangan abaikan instingmu itu.

Gak ada salahnya untuk mencari posisi di perusahaan lain, sebagai ancang-ancang ketika terjadi sesuatu, kamu sudah siap dan gak akan mengganggu kondisi finansialmu.

Daripada baru mencari pekerjaan setelah di-PHK, mending cari saat kamu masih bekerja. Hal tersebut bisa meningkatkan posisi tawar di perusahaan yang sedang kamu incar.

Baca Juga: Sebelum Memutuskan Resign, 5 Hal Wajib Kamu Pertimbangkan

Verified Writer

L A L A

I fear not the man who has practiced 10,000 kicks once, but I fear the man who has practiced one kick 10,000 times (Bruce Lee)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya