TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Pertemanan di Tempat Kerja Lebih Berisiko, Wajib Hati-hati!

Bagi karyawan baru, perlu diingat baik

ilustrasi rekan kerja (pixabay.com/jmexclusives)

Bekerja adalah salah satu fase hidup manusia. Setelah manusia memiliki keteraturan dalam siklus hidupnya, belajar dari TK sampai jenjang apa pun. Selalu saja ada jadwal ulangannya, ranking, tujuan IPK, dan sebagainya. Setelah itu semua selesai dan masuk ke dunia kerja, semua jadi tak teratur dan bebas saja.

Di lingkungan kerja ini kamu akan berinteraksi dengan lebih beragam karakter serta latar belakang pendidikan lainnya. Maka wajar saja kalau pertemanan di lingkungan kerja lebih berisiko dan berdampak kepada kehidupan. Kenapa? Yuk, simak pembahasannya. 

1. Adanya struktur organisasi dalam sebuah institusi 

ilustrasi pimpinan (pixabay.com/StockSnap)

Walau tak semua perusahaan demikian, tapi setidaknya kamu tahu siapa atasanmu dalam divisi, dan siapa atasan dari atasanmu itu. Sehingga walau terkesan pertemanannya sama tanpa membedakan jabatan, tetap saja di titik tertentu kamu harus tahu dengan siapa kamu berinteraksi. 

Ketika salah bersikap, bukan tak mungkin akan berimbas kepada pekerjaan. Sehingga kamu perlu sangat teliti dan pintar membawa diri dalam pergaulan kantor. Karena ketika dapat teman yang gila jabatan, kamu tidak bisa bersikap seenaknya. 

Baca Juga: 5 Strategi Berhadapan dengan Rekan Kerja Tipe Dominan

2. Setiap orang punya ambisi tertentu di dalam tempat kerja

ilustrasi rekan kerja (pixabay.com/StartupStockPhotos)

Walau mungkin semuanya terkesan begitu-gitu saja, bekerja pagi dan pulang sore, tapi di balik itu kamu tak pernah mengetahui apa yang menjadi ambisi seseorang di tempat kerja. Ketika kamu ternyata punya ambisi yang sama dengan teman kerjamu, bukan tak mungkin dia akan waspada sama kamu.

Hubungan pertemanan pun jadi terbalut menjadi sebuah kompetisi. Maka dari itu, jangan terlalu terbuka sama teman yang sekiranya baru kamu kenal. Cukup beri tahu apa yang memang menjadi informasi umum dirimu. Tak perlu menceritakan segala mimpimu kepada sembarang orang.

3. Budaya cari muka dengan atasan

ilustrasi rekan kerja (pixabay.com/089photoshootings)

Tak dapat dimungkiri, cara untuk naik jabatan selain memang memiliki skill yang mumpuni di bidangnya, yakni dengan cara mencari muka sama atasan. Cari muka ini ada yang positif dan negatif. Cari muka yang positif memang sepenuhnya menggunakan kemampuan dalam diri sendiri. 

Tapi, cari muka yang negatif ini bisa dengan cara menjatuhkan orang lain di depan atasan. Maka dari itu, kamu perlu mengetahui siapa saja teman kerja yang sekiranya suka cari perhatian sama atasan. Kalau bisa jangan terlalu dekat dengannya, supaya terhindar dari drama. 

4. Kamu tak selalu bisa menunjukkan jati dirimu secara blak-blakan 

ilustrasi rekan kerja (pixabay.com/techvaran)

Misalkan saja dirimu itu kalau tertawa cenderung terbahak-bahak. Di tongkrongan teman biasa, mungkin hal ini lumrah saja. Bahkan teman-teman kamu bisa memaklumi karena sudah berteman sejak lama. Tapi beda dengan teman kantor yang mungkin baru kenal. Mereka tak selamanya bisa menerima dirimu yang sesungguhnya. 

Itulah kenapa teman kantor itu lebih terkesan jaga image. Selain karena jenjang karier, tentunya ada tata krama terhadap sesama pegawai apalagi sama atasan. Jadi, pembawaan diri yang baik mutlak diperlukan saat memasuki dunia kerja. 

Baca Juga: 5 Topik yang Sebaiknya Tidak Diobrolkan saat Baru Mengenal Rekan Kerja

Verified Writer

Laurensius Aldiron

Seorang pegawai kantoran pada umumnya, yang memilih menulis untuk mengeluarkan opini yang tak bisa disampaikan secara langsung..

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya