TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Cara Hindari Quiet Firing, Selamatkan Kariermu!

Upgrade skill dan tingkatkan kualitas kerja

ilustrasi bekerja keras (freepik.com/lookstudio)

Merasa dicuekin atau sikap atasan ke kamu mulai berubah? Bisa jadi kamu lagi mengalami quiet firing. Fenomena quiet firing juga dikenal sebagai silent termination yaitu suatu tindakan pengakhiran hubungan kerja yang dilakukan dengan cara yang tidak langsung, diam-diam, atau tersembunyi. Wah, ngeri!

Seringkali, quiet firing terjadi ketika seorang karyawan dihadapkan pada situasi perusahaan atau atasan ingin mengakhiri hubungan kerja tanpa memberikan alasan yang jelas. Nah, agar kariermu aman, kamu perlu menghindari fenomena ini. Gimana, sih, caranya? Simak empat cara ampuh untuk menghindari quiet firing berikut ini. Disimak sampai selesai, ya!

1. Menjaga komunikasi agar tetap efektif

ilustrasi pekerja kantoran (freepik.com/dcstudio)

Cara paling penting untuk terhindar dari quiet firing adalah menjaga komunikasi dengan atasan. Maksudnya gimana, sih? Salah satu alasan dalam pemecatan adalah penurunan kualitas kerja. Dengan menjaga komunikasi dan terus terhubung dengan atasan perihal masalah pekerjaan akan menambah nilai kamu di mata pimpinan.

Atasan akan dengan mudah menilai bahwa kamu benar-benar seorang pekerja keras. Dengan menjaga komunikasi agar tetap terbuka, kamu juga bisa mendapat feedback langsung dari atasanmu perihal baik buruknya hasil pekerjaanmu. Kamu juga bakal lebih mudah mengetahui keinginan atasanmu sehingga pekerjaan lebih jelas dan tak ada hambatan.

2. Peningkatan kinerja

ilustrasi pekerja kantoran (freepik.com/jcomp)

Melanjutkan poin di atas, kamu harus bisa meningkatkan kualitas pekerjaanmu. Selalu berusaha untuk memberikan hasil kerja yang memuaskan atasan. Mulailah dengan menunjukkan dedikasi yang lebih dari biasanya.

Dengan meningkatkan kualitas pekerjaan, kamu gak akan hanya terhindar dari quiet firing. Namun kamu bisa berubah menjadi karyawan yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan. Saat prestasimu naik, tentu saja kamu gak akan mengalami PHK. Malah, kemungkinan besar kariermu akan dipromosikan lebih tinggi lagi.

Baca Juga: 6 Tanda Perusahaan Melakukan Quiet Firing, Waspada Jadi Targetnya!

3. Jaga hubungan yang baik dengan atasan dan tetap profesional

ilustrasi karyawan sedang berdiskusi (freepik.com/pressphoto)

Sangat penting untuk bergaul dan saling mengenal dengan rekan kerja bahkan atasanmu. Akan tetapi, kamu perlu tahu batasan antara pekerjaan dan hubungan pertemanan. Kamu harus menjaga profesionalitas kerja, jangan sampai tidak tahu menempatkan diri.

Tetaplah fokus pada pekerjaan dan berusaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan menjaga profesionalitas, kamu dapat membangun reputasi yang baik dan meningkatkan peluang untuk mempertahankan pekerjaanmu.

Upayakan untuk menjalin hubungan yang baik dengan atasanmu. Berpartisipasi dalam pertemuan tim, berikan ide-ide yang membangun, libatkan diri dalam pekerjaan tim untuk membangun hubungan yang kuat dengan atasan. Dengan memiliki hubungan yang baik, atasan akan lebih cenderung memberikan kesempatan kedua sebelum memutuskan untuk quiet firing.

Verified Writer

Marissa Zefanya

Muggle

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya