TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Orang Tak Ceritakan Masa Tersulitnya setelah Sukses

Jangan dikira jalannya mulus

ilustrasi perempuan sukses (pexels.com/Gustavo Fring)

Cerita perihal titik terendah dalam hidup seseorang sebelum berhasil mencapai kesuksesan sering menginspirasi pendengar atau pembaca. Siapa pun yang mendengarnya cenderung menjadi lebih menghargai pencapaiannya kini dan termotivasi meniru jejaknya.

Masa sulit yang diceritakan seseorang seperti membuktikan bahwa dirinya tangguh dan tidak sukses semata-mata karena privilese. Sebaliknya, orang sukses yang tidak pernah menceritakan masa sulitnya dikira jalannya selalu mulus.

Bayangan yang sering kali keliru. Sebab tak semua orang merasa nyaman menceritakan kesulitan-kesulitannya di masa lalu. Inilah lima pertimbangan seseorang sehingga memilih diam saja.

1. Baginya, yang terpenting semua itu sudah berlalu

ilustrasi pria sukses (pexels.com/Gustavo Fring)

Menurutnya, hal-hal yang telah berlalu tidak perlu lagi dibicarakan. Sepedih apa pun masa lalunya, toh sekarang situasi telah jauh berubah. Lebih baik dia tampil sebagaimana adanya dirinya sekarang.

Pun menceritakan masa sulit di waktu lampau boleh jadi terlalu membangkitkan kenangan buruk. Itu dapat membuat suasana hatinya suram. Ia lebih suka berfokus pada saat ini dan masa depan saja.

Baca Juga: 5 Tips First-Jobbers Sukses Berkarier di Industri Teknologi

2. Khawatir bikin orang lain takut berproses

ilustrasi pria bahagia (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sepertinya, kisah tentang masa sulit seseorang sebelum sukses memang dapat memberikan motivasi lebih. Akan tetapi, siapa yang bisa memastikannya? Hal tersebut barangkali tak terjadi pada semua orang.

Sebagian malah menjadi ragu hendak menempuh proses dengan tujuan serupa dengannya. Mereka berpikir harus menghadapi masa sulit yang sama dengan dirinya, tetapi tidak bakal mampu melaluinya.

3. Tidak mau dianggap lebay atau cari simpati

ilustrasi pria sukses (pexels.com/Gustavo Fring)

Ada banyak pemikiran yang berbeda setelah orang-orang mendengar kisah perjuangannya. Beberapa orang percaya dan menganggap dia sosok yang hebat. Beberapa lagi berpikir kesulitannya merupakan hal yang biasa.

Namun, ada juga yang dengan sinis menilai dirinya berlebihan dalam upaya membuat orang lain terkesan. Penilaian inilah yang paling tidak menguntungkannya dan dapat membuatnya tertekan.

4. Malu, siapa tahu orang lain mengalami masa yang jauh lebih sulit

ilustrasi pria bekerja (pexels.com/Kunno Jayson)

Dia tahu bahwa kebanyakan kesuksesan memang dicapai dengan perjuangan yang luar biasa. Pengetahuan ini bikin dia sungkan hendak berpanjang lebar menceritakan masa sulitnya sendiri.

Ia akan malu apabila ceritanya disimak oleh orang yang telah melalui masa sulit lebih buruk. Kalau dia harus berbagi kisah, ia akan memilih audiens yang tidak punya pengalaman sepertinya.

Baca Juga: 5 Tips Sukses Jalani Management Trainee, Karier Auto Melejit

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya