TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Alasan Sebaiknya Puasa Media Sosial Selama Ramadan

Lebih produktif dan mendapat ketenangan batin

ilustrasi membuka medsos (pexels.com/Mikhail Nilov)

Intinya Sih...

  • Puasa medsos membantu fokus pada aktivitas penting sehari-hari dan mengatur energi dengan baik.
  • Berpuasa media sosial juga melindungi dari unggahan negatif yang dapat mengganggu ibadah puasa.
  • Kesibukan selama Ramadan membuat banyak orang kurang tertarik untuk membuka media sosial, lebih memilih istirahat atau beraktivitas lain.

Buat kamu yang aktif di media sosial, apakah merasakan medsos lebih sepi sejak menjelang bulan Ramadan? Ketika kamu mengunggah cerita misalnya, jumlah teman yang melihat jauh lebih sedikit dibandingkan biasa. Ini terus terjadi hingga hari kesekian di bulan puasa.

Ya, inilah tanda dari banyaknya orang yang dengan atau tanpa sengaja berpuasa medsos selama Ramadan. Mungkin kamu juga melakukannya dengan niat tertentu atau akhirnya terpengaruh suasana sepi di dunia maya. Puasa medsos sebulan cukup baik buat mengembalikan fokusmu pada kehidupan sehari-hari. 

Kalaupun kamu masih ingin aktif di dunia maya juga gak apa-apa. Puasamu tidak menjadi batal karenanya. Apalagi unggahanmu berisi hal-hal yang positif atau berisi promosi dan branding  pekerjaan. Berikut enam alasan tak sedikit orang yang meninggalkan medsos sejenak selama Ramadan.

1. Energi yang terbatas jangan habis buat scrolling

ilustrasi membuka medsos (pexels.com/Vlada Karpovich)

Sebugar apa pun orang yang berpuasa tentu tidak sama dengan ketika hari biasa. Penurunan energi pasti terjadi sepanjang pagi hingga sore. Oleh sebab itu, orang yang berpuasa dan harus melakukan berbagai aktivitas penting seperti bekerja mesti pandai mengatur waktu serta energinya. 

Mereka bersegera memakai energi yang ada untuk melakukan tugas-tugas prioritas. Sementara itu, berlama-lama menatap layar smartphone buat scrolling medsos ternyata juga bikin capek. Tanpa terasa, kamu bisa sudah setengah jam menggulir layar.

Meski tampaknya aktivitas ini remeh nyatanya sehabis itu dirimu menjadi agak malas, kurang bertenaga, dan makin susah fokus pada pekerjaan yang telah menanti. Orang yang memilih rehat dulu dari media sosial selama Ramadan tahu bahwa mereka gak punya cukup energi buat menjalankan ibadah puasa sekaligus tetap main medsos. Daripada tugas yang utama terbengkalai, lebih baik main medsos yang dikurangi.

2. Gak mau tiba-tiba melihat unggahan yang mengganggu puasa

ilustrasi membuka medsos (pexels.com/George Pak)

Seperti yang kamu tahu, sekarang konten dari akun apa pun dapat tampil di berandamu. Maka tidak ada jaminan berandamu aman dari unggahan yang tak diharapkan walaupun dirimu gak mengikuti akun-akun tersebut. Dan baik pada bulan puasa atau bulan-bulan lain, banyak unggahan yang cenderung negatif.

Ini tidak terbatas pada unggahan yang mengandung sensualitas. Bisa juga mencela orang lain, bergunjing, atau unggahan yang tak dimaksudkan buat pamer tetapi bikin kamu iri. Bagaimanapun juga, berpuasa tidak sekadar menahan lapar dan haus.

Segala hawa nafsu yang dapat mendorongmu pada perbuatan atau sifat buruk mesti dikendalikan. Sulit melakukannya apabila ada banyak gangguan dari bermacam-macam unggahan yang melintas di beranda medsos. Paling aman memang berpuasa Ramadan sekalian puasa media sosial.

3. Punya target ibadah selama Ramadan

ilustrasi membaca Al-Qur'an (pexels.com/Thirdman)

Baca Juga: 8 Hal yang Dapat Membatalkan Puasa ini Wajib Dihindari!

Bulan Ramadan menjadi saat terbaik untuk meningkatkan ibadah. Jika bulan ini dimanfaatkan dengan optimal akan menjadi ladang ibadah dengan panen pahala melimpah. Maka umat Islam biasanya memiliki target ibadah selama Ramadan.

Misalnya, ingin dapat khatam membaca Al-Qur'an dan terjemahannya dalam sebulan. Ini dilakukan di sela-sela waktu kerja dan berbagai kegiatan rutin lainnya. Waktu yang ada tentu sama dengan 11 bulan lain yaitu 24 jam sehari. 

Maka apabila ibadah ditingkatkan, berarti harus ada kegiatan lain yang dikurangi supaya waktunya cukup. Aktivitas yang paling mungkin dikurangi adalah bermain medsos. Sekalipun kamu membukanya sebentar-sebentar, total waktu yang dihabiskan ternyata bisa banyak. Kalau total waktu buat main medsos per hari dipakai untuk membaca Al-Qur'an, mungkin dirimu dapat membaca lebih dari satu surat panjang berikut terjemahannya.

4. Lebih sibuk daripada di bulan lain

ilustrasi pedagang makanan (pexels.com/Darya Sannikova)

Meski umumnya jam kerja di kantor-kantor lebih singkat selama Ramadan, banyak pula orang yang kesibukan kerjanya justru meningkat. Contohnya, para pedagang makanan yang memanfaatkan momen sahur dan buka puasa untuk mencari rezeki. Mereka bisa dibilang dari bangun tidur sampai tidur lagi bergelut dengan kegiatan berbelanja, memasak, serta melayani pembeli yang membeludak di kedua waktu tersebut.

Bahkan orang yang sehari-harinya bukan penjaja makanan pun dapat beralih profesi dulu atau menjadikannya kerja sampingan begitu pekerjaan utama beres. Semua demi memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus menambah penghasilan. Hasilnya sangat lumayan buat persiapan hari raya bersama keluarga. 

Dengan kesibukan yang meningkat selama Ramadan, mereka sudah gak tertarik untuk membuka-buka medsos. Begitu ada waktu untuk beristirahat, mereka akan memanfaatkannya dengan sebaik mungkin. Mereka hendak mempromosikan dagangan via medsos pun barangkali dirasa gak tepat sasaran apabila mayoritas pembeli dari orang-orang di sekitarnya saja.

5. Banyak teman maya juga off

ilustrasi membuka medsos (pexels.com/Sam Lion)

Kamu yang tadinya gak berniat puasa medsos selama bulan puasa juga dapat terpengaruh oleh banyaknya kawan maya yang mendadak jarang sekali online. Sekalipun media sosial tidak pernah sepi dari konten yang dibuat para kreator, dirimu tetap kurang berminat. Kamu tipe pengguna medsos yang lebih ingin mengetahui kabar teman-teman saja.

Bukan untuk mencari tahu segala informasi atau menikmati aneka hiburan. Maka dengan kawan-kawanmu off dari media sosial, kamu pun menjadi malas membukanya. Tunggu kelak saat Lebaran saja ketika biasanya mereka muncul kembali untuk membuat status yang berisi ucapan selamat hari raya dan mengunggah berbagai momen kumpul keluarga.

Walaupun konten yang muncul di berandamu tetap banyak dan beragam, ketiadaan hubungan pribadi antara dirimu dengan kreator membuatnya terasa kurang penting. Melihat konten-konten acak begitu malah dapat membuatmu bad mood serta buang-buang kuota internet. Kamu pun ikut menghilang dari media sosial.

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya