TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Drama saat Anak Belajar Tidur Sendiri, Ngompol Melulu

Kadang anak rewel, tapi gak boleh menyerah

ilustrasi anak tidur (pexels.com/cottonbro studio)

Salah satu tugas orangtua yang cukup berat ialah mendorong anak agar berani tidur sendiri di kamarnya. Meski kadang kita merasa tidak tega, mendorong anak belajar tidur sendiri wajib dilakukan untuk mulai mengajarinya tentang privasi. Jangan sampai hingga ia besar maunya terus tidur bersama orangtua.

Selain kesabaran dan terus memberikan penjelasan pada anak, kita harus siap menghadapi sejumlah drama. Di bulan pertama anak mencoba tidur sendiri di kamarnya pasti ada saja hal-hal yang terjadi. Anak jangan dimarahi melainkan ditenangkan dan diyakinkan agar lebih berani.

1. Tengah malam menangis atau menyusul ke kamar orangtua

ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/PNW Production)

Berhasil menidurkan anak di kamarnya sendiri bukan jaminan ia akan nyenyak sampai pagi. Sering kali drama baru dimulai di tengah malam. Anak tiba-tiba menangis, memanggil-manggil orangtua, atau berlari ke kamar orangtua.

Biasanya ini disebabkan anak bermimpi buruk. Bisa pula ia kaget oleh kegelapan kamarnya saat terjaga. Juga, suasana rumah yang telah sangat sepi.

2. Takut gelap

ilustrasi anak di kamar (pexels.com/cottonbro studio)

Hampir semua anak tidak mau ditinggalkan di kamarnya tanpa lampu menyala terang. Bahkan meski ia sudah terbiasa tidur dalam gelap ketika di kamar orangtua. Sebaiknya, kita tidak memaksa anak untuk tidur dengan lampu kamar dimatikan.

Anak butuh waktu untuk beradaptasi. Cahaya membantunya mengatasi rasa takut. Kalau anak dipaksa tidur dalam gelap, nanti ia malah rewel terus dan menolak ditinggal.

Baca Juga: 10 Dongeng Sebelum Tidur untuk Anak, Bertabur Pesan Moral

3. Sulit tidur

ilustrasi anak di kamar (pexels.com/cottonbro studio)

Bagi anak pasti terasa berbeda antara tidur beramai-ramai bersama orangtua dengan sendirian di kamarnya. Kehadiran orangtua di kanan dan kirinya membuat anak sangat nyaman. Ia bisa langsung terlelap dan pulas sampai pagi.

Namun saat ia tidur sendiri, semua rasa nyaman itu menghilang. Anak ketar-ketir dan keberadaan mainan seperti boneka di tempat tidurnya kadang gak banyak membantu. Kualitas tidur yang menurun bisa membuat anak sulit dibangunkan di pagi hari bahkan sakit.

4. Tiba-tiba mengompol lagi

ilustrasi tidur sendiri (pexels.com/cottonbro studio)

Anak sudah cukup lama tidak mengompol ketika tidur malam bersama orangtua. Kalaupun tengah malam ingin kencing, anak terbangun dan mau pergi ke kamar mandi. Bahkan mungkin dia pergi kencing sendiri jika kamar mandinya ada di dalam kamar.

Akan tetapi begitu anak mulai belajar tidur sendiri, ia seperti mengalami kemunduran dengan mengompol lagi. Hal ini umumnya disebabkan karena anak takut untuk bangun dan pergi ke toilet. Solusinya, kita perlu membangunkan anak beberapa jam setelah ia tidur untuk kencing lagi.  

Baca Juga: 5 Tips Efektif Membiasakan Anak Mengaji, Dijamin Bikin Ia Ketagihan!

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya