TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Cara Akrab dengan Teman Kerja, Bisa kayak Teman Kuliah!

Ada strategi berbeda untuk bisa dekat dengan teman sekantor

ilustrasi bersama teman-teman (pexels.com/Mikhail Nilov)

Apakah kamu sedang merasa kurang nyaman karena gak kunjung bisa akrab dengan teman-teman di kantor? Mungkin kamu baru lulus kuliah dan ini pertama kalinya kamu bekerja. Atau, kamu baru dipindahkan ke kantor cabang yang lain.

Beberapa minggu sudah berlalu dari hari pertama kamu masuk kerja. Namun rasanya, kamu tetap saja berjarak dengan teman-teman. Jangan khawatir, ada beberapa cara untuk memangkas jarak di antara kamu dan teman sekantor. Pastikan kamu mencobanya dan lihatlah perubahan dalam hubungan kalian.

1. Berbagi bekal

ilustrasi menawarkan makanan (pexels.com/fauxels)

Kalau kamu tahu-tahu mentraktir mereka tanpa ada alasan yang jelas, barangkali mereka justru merasa sungkan untuk menerimanya. Takutnya, ada udang di balik batu.

Namun jika sekadar berbagi bekal, pasti mereka tidak keberatan untuk mengambil sedikit. Biasanya, bekal makanan ringan atau buah akan lebih menarik untuk mereka cicipi. Jadi, bawalah keduanya di samping bekal makan siangmu.

Baca Juga: 5 Tips Hadapi Teman Kerja yang Susah Diajak Kerja Sama, Jaga Emosimu!

2. Bergabung dalam obrolan receh mereka

ilustrasi bercanda dengan teman (pexels.com/Monstera)

Dunia kerja memang menuntut profesionalitas yang tinggi. Namun, ini gak berarti orang-orang di dalamnya harus selalu tampil serius, lho. Apalagi kalau kalian sebenarnya seumur.

Pasti ada waktunya teman-temanmu mengobrol receh dan bercanda. Nah, kamu jangan malah menyingkir karena merasa obrolan seperti itu tak penting, ya!

Sejauh pekerjaanmu sudah beres dan tak melanggar aturan kantor, bergabunglah barang sejenak. Dari awalnya cuma menyimak dan ikut tertawa, pasti lama-kelamaan kamu pun akan terlibat dalam percakapan mereka.

3. Tanyakan keadaan teman yang tampak sedang ada masalah

ilustrasi teman yang sedih (pexels.com/Thirdman)

Meski kamu gak suka ikut campur dalam urusan orang dan tidak mau dianggap kepo, bukan berarti kamu tak perlu menunjukkan kepedulian pada teman. Terlebih, kalian bertemu setiap hari.

Kalau kamu cuek sekali pada mereka, pantas saja kalian menjadi tidak bisa akrab. Jika ada temanmu yang murung sepanjang hari misalnya, dekati dan tanyakan apakah dia baik-baik saja.

Tentu dia tak harus menceritakan masalahnya padamu. Akan tetapi, paling tidak sekarang dia tahu bahwa kamu adalah orang baru di kantor yang punya cukup kepedulian pada teman. Dia bakal sangat menghargai itu.

4. Jenguk atau antarkan teman yang sakit untuk berobat

ilustrasi perempuan sedang sakit (pexels.com/Sora Shimazaki)

Apabila temanmu baru satu hari tidak masuk kantor karena sakit, kamu memang belum perlu menjenguknya. Barangkali dia lebih membutuhkan istirahat total ketimbang menerima tamu.

Namun jika sudah lebih dari dua hari, sebaiknya kamu menjenguknya. Kalaupun kamu benar-benar tidak dapat pergi, sekadar chat buat menanyakan kondisinya pasti bisa dong.

Bila dia tinggal sendirian, cobalah tawarkan diri untuk mengantarkannya berobat atau membelikan sesuatu yang dibutuhkannya. Tawaranmu bakal sangat membantunya seandainya dia memang sedang memerlukannya.

5. Tawarkan bantuan pada teman yang lagi banyak pekerjaan

ilustrasi pusing banyak pekerjaan (pexels.com/Acan Tami)

Tugas-tugasmu sendiri memang harus diprioritaskan. Akan tetapi, bila kamu sudah selesai sedangkan tugas temanmu masih menumpuk, tak ada salahnya untuk menawarkan bantuan. 

Apalagi kalian memang satu tim. Saling membantu akan melancarkan tercapainya target bersama. Toh, dia juga bukan pemalas yang memang selalu ingin menunggu bantuan orang lain supaya dia sendiri gak terlalu capek.

Baca Juga: 5 Tipe Rekan Kerja yang Wajib Dijadikan Teman di Kantor, Siapa Saja?

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya