TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Coba Ikuti 5 Saran Ini Jika Kena PHK, Lekas Bangkit, Ya!

#IDNTimesLife Sedih dan terpukul sudah pasti

ilustrasi sedih dan terpukul (pexels.com/ryanniel-masucol-1503495)

Gak berlebihan jika kamu merasa roda kehidupanmu seketika berhenti berputar saat kamu terkena PHK. Bukan masalah kamu punya dana darurat atau tidak. 

Bahkan meski kamu memiliki dana darurat yang jumlahnya lumayan besar, harga dirimu sebagai orang dewasa seperti dilucuti bersamaan dengan hilangnya pekerjaanmu. Status kembali menjadi pengangguran benar-benar terasa buruk.

Belum lagi, kamu juga tidak tahu kapan akan mendapatkan pekerjaan baru. Hal-hal inilah yang membuat pikiranmu buntu. Untuk mengatasinya, kamu dapat mencoba mengikuti langkah-langkah berikut ini.

1. Tenangkan diri dulu

ilustrasi menenangkan diri (pexels.com/didsss)

Walaupun tanda-tanda kondisi yang gak sehat di kantormu sudah dapat kamu rasakan beberapa bulan terakhir, PHK tetap saja membuatmu syok. Itu seperti mimpi buruk yang menjadi kenyataan.

Perasaanmu campur aduk. Ada sedih, marah, dan malu. Sedih karena keran penghasilanmu pampat sudah. Marah lantaran kamu merasa kinerjamu cukup baik.

Juga malu sebab kamu bakal setiap hari di rumah saja dan itu pasti mengudang pertanyaan dari para tetangga. Bila kamu tidak menenangkan diri, caramu mengekspresikan ragam emosi negatif itu dikhawatirkan menjadi tak terkendali.

Baca Juga: 5 Sinyal Kuat Harus Cari Pekerjaan Baru, Kamu Udah Gak Bahagia!

2. Kabari orang-orang terdekatmu

ilustrasi menelepon (pexels.com/cottonbro)

Ada dua kategori orang terdekat yang perlu kamu beri tahu mengenai PHK itu. Pertama, orang-orang yang langsung ikut terdampak. Misalnya, pasangan dan anak-anak.

Juga orangtua atau mertua berikut saudara-saudaramu bila kamu menjadi tulang punggung bagi mereka. Ini penting agar mereka mengerti kondisi keuanganmu beberapa bulan ke depan.

Bersama-sama, kalian harus bisa lebih berhemat dan mencari solusi terbaik. Kemudian, kategori berikutnya ialah orang-orang yang tidak terdampak PHK yang kamu alami, tetapi mampu memberimu dukungan atau informasi pekerjaan.

Tentu ada rasa malu ketika kamu hendak menceritakan kondisimu pada mereka semua. Akan tetapi, itulah yang terbaik untuk mengantisipasi masa menganggur yang tidak sebentar.

3. Bangun kembali kepercayaan dirimu

ilustrasi penurunan kepercayaan diri (pexels.com/charlotte-may)

Sangat sukar untuk memisahkan orang dewasa dari pekerjaannya. Pekerjaan menjadi bagian dari identitas orang dewasa. Baik atau buruknya pekerjaan itu bakal berpengaruh sekali pada penilaian orang tentangmu.

Maka setelah kamu kena PHK, ada bagian dari identitas dirimu yang terhapus. Kamu yang dahulu dikenal orang bekerja sebagai ... di ... sekarang tidak memiliki lagi embel-embel itu.

Kepercayaan dirimu tambah anjlok karena orang yang kena PHK kerap dipandang sebagai pekerja yang kurang cakap. Yuk, angkat lagi kepercayaan dirimu.

Kamu dapat berusaha merasionalkan keputusan pimpinan semata-mata karena kondisi perusahaan yang sedang limbung. Dalam kondisi seperti itu, siapa pun dapat menjadi korban PHK bahkan jika mereka cukup berprestasi.

4. Cari informasi lowongan kerja atau peluang bisnis

ilustrasi mencari informasi (pexels.com/cottonbro)

Sepahit apa pun kabar pemutusan hubungan kerja itu, kamu tetap harus melanjutkan hidup, kan? Dan melanjutkan hidup selalu membutuhkan banyak biaya. 

Diam saja seraya terus berhemat jelas bukan solusi. Kamu harus mencari sumber pendapatan baru, entah dengan kembali bekerja pada orang lain atau merintis bisnis sendiri.

Meski kamu sudah minta tolong pada sejumlah orang terdekat kalau-kalau mereka punya informasi lowongan kerja, kamu sendiri harus tetap aktif mencarinya. Begitu pula kamu perlu mempelajari berbagai peluang bisnis yang ada.

Sebab cuma kamu yang paling tahu mana lowongan kerja atau peluang bisnis yang sesuai untukmu. Keaktifanmu juga menjadi bukti kesungguhanmu. Tuhan pun pasti melihat serta membalas setiap usahamu.

Baca Juga: 5 Alasan Kamu Harus Jadi Pria yang Berkomitmen dengan Pekerjaan

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya