Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Terutama buat kamu yang merasa kurang cocok untuk menjadi karyawan, salah satu pilihan yang mungkin akan diambil ialah memulai bisnis sendiri. Apa pun produkmu, kamu harus siap memulainya dari nol.
Begitu banyak hal perlu kamu pelajari agar usahamu sanggup bertahan bahkan terus berkembang. Kamu gak boleh menggampangkannya sebab membentuk pelanggan itu gak mudah.
Sekalinya terbentuk, mereka juga masih leluasa untuk memilih tak lagi menggunakan produkmu. Kenapa bisa begitu, ya? Berikut enam alasannya.
1. Harga terlalu mahal
Unsplash.com/timmossholder Menetapkan harga memang gak boleh sembarangan. Kamu harus paham betul harga pasar untuk produk serupa. Kalau kamu menjual di atas harga pada umumnya, tentu saja pembeli cenderung untuk memilih yang lebih murah.
Bahkan, meski produkmu diklaim memiliki sejumlah keunggulan, kamu harus tetap mempertimbangkan para calon pembelimu. Mau sebagus apa pun kualitas yang ditawarkan, kalau harga yang ditetapkan gak sesuai kantong mereka, produkmu gak akan dilirik.
2. Kualitas buruk
Kebanyakan orang memang lebih suka harga murah ketimbang harga mahal. Namun apakah ini berarti mereka sama sekali gak mempertimbangkan soal kualitas?
Tentu saja itu tetap menjadi bagian penting dalam pertimbangan mereka sebelum memutuskan akan membeli atau tidak. Jadi, jangan pula kamu asal menjual semurah-murahnya tetapi mengabaikan kualitas produkmu, ya!
Jika rendahnya kualitas produkmu sampai mengancam kesehatan bahkan keselamatan mereka, tentu mereka gak akan membelinya lagi. Misalnya, produk makanan dan minuman.
Atau tidak mengancam kesehatan dan keselamatan, tetapi sama sekali gak awet. Pengeluaran mereka malah jadi membengkak karena terlalu sering harus membeli lagi atau memperbaiki.
Baca Juga: Bisa jadi Peluang Wirausaha, Ini 5 Makanan Hits Selama Ramadan
3. Sulit didapatkan
Jangan sampai produkmu sebenarnya bagus, harga pun masuk akal, tetapi calon pembeli kesulitan mendapatkannya. Mungkin kamu gak bisa meningkatkan kapasitas produksi, padahal permintaan naik pesat.
Bisa juga barangnya sebenarnya ada banyak, tetapi terkendala di bagian distribusi. Produkmu jadi gak bisa atau terlalu lama tersalurkan ke berbagai pelosok daerah.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Sekalipun orang-orang sebenarnya antusias sekali untuk membelinya, kondisi seperti ini akhirnya mendorong mereka mencari produk lain karena gak sabar menunggu. Jadi, pastikan kamu bisa menjaga proses produksi dan distribusinya, ya!
4. Muncul alternatif lain yang lebih bersaing
Menjadi pengusaha memang gak boleh bersikap anti pada kehadiran pesaing. Itu sesuatu yang pasti akan terjadi. Makin produkmu tampak menarik, makin mungkin muncul pesaing.
Kamu hanya perlu mengantisipasinya dengan sejumlah langkah. Seperti menjaga keseimbangan harga dengan kualitas produk yang kamu tawarkan, menjaga pelanggan sambil terus mengggaet pembeli baru, serta jangan malas berinovasi.
Dengan melakukan ketiga hal itu, semoga produkmu tetap mendapatkan tempat di hati konsumen. Jangan lupa, rahasia dapurmu juga perlu dijaga, ya! Barangkali ada pesaing yang menggunakan cara-cara gak baik untuk meniru produkmu.
5. Bagian penjualan gak melayani pembeli dengan baik
Seiring dengan berkembangnya usahamu, tentu saja kamu gak mungkin melayani sendiri semua pembeli. Kamu akan bekerja sama dengan banyak orang untuk membantu penjualan. Di titik ini, kamu gak boleh lengah.
Ingat, gak semua orang mampu melayani orang lain dengan baik. Padahal kalau penjualnya saja sudah ketus, calon pembeli tentu jadi malas. Daripada mengeluarkan uang untuk penjual yang gak ramah, lebih baik batal membeli dan mencari penjual lain.
Baca Juga: 8 Prinsip Orang Jawa yang Dapat Dijadikan Pedoman Wirausaha