TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Kejadian Tak Terduga saat Ajak Anak Jalan-jalan, Mendadak Tantrum

Dapat terjadi perubahan minat dan suasana hati

ilustrasi ibu dan putrinya (pexels.com/Kamaji Ogino)

Jalan-jalan bersama anak dapat memberikan pengalaman menyenangkan, melelahkan, hingga rasa malu pada orang-orang di sekitar. Soalnya, perilaku anak memang sukar diprediksi. Lain dengan orang dewasa yang lebih mampu mengendalikan diri ketika berada di luar rumah.

Namun, kamu gak boleh kapok untuk mengajak anak bepergian. Anak perlu berlatih menempatkan dirinya dalam berbagai situasi sosial. Jika ia terlalu nyaman di rumah, nanti kemampuannya beradaptasi di lingkungan baru serta bersosialisasi dengan orang lain menjadi kurang.

Lama-lama orangtua akan belajar mengantisipasi kejadian yang gak diharapkan ketika berjalan-jalan dengan anak. Demikian pula anak terus belajar untuk menempatkan dirinya dengan baik di luar rumah. Lima kejadian tak terduga saat ajak anak jalan-jalan berikut ini harus bisa kamu pelajari penanganannya.

1. Berangkat baik-baik saja, sampai di lokasi tantrum

ilustrasi anak tantrum (pexels.com/Jep Gambardella)

Bahkan jika anak sendiri yang meminta jalan-jalan belum tentu suasana hati serta semangatnya tetap sama. Jadi, kamu jangan terkecoh saat anak sepertinya sangat antusias ketika hendak berangkat. Tetap siapkan diri kalau-kalau nanti ia tiba-tiba tantrum.

Bila dirimu serta pasangan gak siap pasti menjadi panik, memarahi anak, dan membuatnya tambah mengamuk di depan banyak orang. Perubahan perilaku anak dari patuh dan menunjukkan semangat menjadi bad mood bisa disebabkan oleh perbedaan antara bayangannya dengan kenyataan. Misalnya, anak minta jalan-jalan ke taman yang belum pernah kalian datangi.

Ia sudah membayangkan bahwa nanti dapat bebas berlarian di sana. Kenyataannya, taman tersebut jauh lebih ramai dibandingkan taman yang biasa kalian kunjungi. Anak yang kurang percaya diri dan tidak menyukai keramaian bisa mendadak rewel sampai marah besar.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Parfum Halal untuk Tarawih, Wangi saat Beribadah

2. Menyembunyikan jajanan atau mainan saat di swalayan

ilustrasi ayah dan putrinya (pexels.com/Gustavo Fring)

Baik jalan-jalan diagendakan secara khusus atau tidak, orangtua pasti cukup sering mengajak anak pergi berbelanja di swalayan. Jangan pernah melepaskan perhatian dari anak selama kegiatan berbelanja. Selain agar anak tidak berjalan sendiri dan tersesat, juga untuk mencegahnya mengambil berbagai barang lalu menyembunyikannya.

Biasanya, barang yang diambil anak adalah jajanan dan mainan yang berukuran kecil sehingga mudah dimasukkan ke saku. Ia tidak bermaksud buat mencuri. Anak hanya belum memahami dengan baik bahwa semua benda yang ada di swalayan gak boleh sembarangan diambil tanpa membayar.

Sebelum pergi berbelanja, selalu sampaikan pada anak tentang hal tersebut. Katakan juga bahwa bila ia menginginkan sesuatu agar bilang pada ayah atau ibu supaya diambilkan dan dibawa ke kasir bersama belanjaan lainnya. Anak gak boleh menyusuri lorong-lorong di supermarket atau minimarket sendirian.

3. Tak sengaja merusak atau memberantakkan barang

ilustrasi berantakan (pexels.com/Phu Huynh)

Peristiwa ini kerap terjadi pada anak yang sangat aktif. Gerakannya yang tidak beraturan dapat membuatnya menabrak rak atau tumpukan barang sehingga semuanya berjatuhan. Anak juga sering penasaran dengan berbagai hal sehingga memegang benda-benda yang ditemui.

Tapi karena tangannya kecil dan genggamannya tidak erat, barang tersebut terjatuh serta pecah. Dapat pula anak tidak sengaja mematahkan bagian-bagian dari patung yang menjadi maskot toko atau restoran. Dia tidak tahu bahwa bagian-bagian tersebut cuma sambungan serta gak sekuat bayangannya.

Bila hal ini telanjur terjadi, tentu orangtua harus segera menemui pemilik barang yang dirusak atau diberantakkan oleh anak. Selain meminta maaf, bersiaplah buat mengganti kerugian kalau diperlukan. Kejadian begini dapat dicegah dengan selalu menggandeng anak sehingga gerakannya terbatas di samping menasihatinya untuk tenang serta berhati-hati.

4. Baru sebentar sudah minta pulang

ilustrasi keluarga (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Anak-anak umumnya mudah bosan dengan apa pun. Ia memang cepat tertarik pada hal-hal yang baru, tetapi sesegera itu pula perhatiannya teralihkan pada hal lain. Termasuk ketika kalian berjalan-jalan bersama dan keinginan anak buat segera pulang terasa mengacaukan rencana.

Kalian telah bersiap-siap untuk bepergian lumayan jauh. Namun, baru perjalanan sebentar atau setibanya di tujuan rupanya anak sudah gak bisa menikmati suasana. Penyebabnya dapat sesimpel anak mengantuk dan ia menganggap tidur harus di rumah. Tidak bisa di lain tempat atau di dalam kendaraan.

Keinginan buat segera pulang juga dapat terjadi ketika kalian makan di luar. Makanan yang dipesan saja belum datang semuanya, anak telah tak sabar menunggu dan minta pulang saja. Ini cukup sering terjadi apabila suasananya kurang nyaman buat anak. Oleh sebab itu, anak prasekolah sebaiknya gak diajak bepergian jauh. Jika ingin membeli makanan mending dibungkus saja terutama ketika tempatnya ramai.

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya