TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Kesalahan Ini Harus Dijauhi, Kariermu Bisa Berakhir dalam Sekejap

Kontrol emosi saat berurusan dengan siapa pun

ilustrasi stres (pexels.com/Thirdman)

Seseorang dengan karier yang bagus pasti tidak pernah menyangka semua ini dapat berakhir dengan begitu cepat. Kamu merintis karier dari nol, sekarang makin mendekati puncak, tetapi tiba-tiba saja terjun bebas.

Kehancuran seperti ini biasanya disebabkan oleh kesalahanmu sendiri. Dampaknya besar dan kamu kehilangan kepercayaan pimpinan maupun rasa hormat masyarakat. Bersikaplah lebih berhati-hati dan jangan berpikir kariermu akan selalu mulus. Enam kesalahan ini wajib dihindari, jika tidak mau kariermu berakhir dalam sekejap.

1. Menyalahgunakan uang kantor

ilustrasi stres (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tidak ada perusahaan yang menginginkan kerugian. Semua perlu mencetak untung dan adanya orang dalam yang berjiwa korup bisa menghancurkan kesehatan keuangan kantor. Jika ada seekor tikus yang suka mencuri makanan, tindakan yang tepat bukanlah meniadakan makanan di rumah.

Namun secepatnya membasmi tikus itu sampai ke sarangnya. Inilah yang akan dilakukan oleh pimpinan di tempat kerjamu. Bahkan jika kamu punya skill yang mumpuni dan dibutuhkan kantor, itu gagal menyelamatkan kariermu di tempat tersebut.

Baca Juga: 5 Strategi Agar Karier Tetap Stabil di Masa PHK Besar-besaran, Catat!

2. Melakukan kekerasan seksual, KDRT, atau pembunuhan

ilustrasi kekerasan seksual (pexels.com/RODNAE Productions)

Meski KDRT terjadi dalam keluargamu, begitu orang-orang mengetahuinya, kamu kehilangan respek mereka. Mereka beramai-ramai melindungi pasangan dan anakmu. Mereka tidak akan puas sebelum kamu mempertanggungjawabkan perbuatanmu secara hukum.

Sementara itu, kekerasan seksual dapat terjadi di dalam maupun di luar lingkungan kantor. Siapa pun yang menjadi korbanmu, perbuatanmu bakal memancing kemarahan semua orang. Tidak ada satu pun alasan untuk membenarkan perbuatan tersebut.

Tindakan berikutnya yang tak kalah berbahayanya untuk kariermu adalah pembunuhan atau percobaan pembunuhan. Semua orang hanya ingin bekerja dengan rasa aman. Apa pun masalah yang tengah membelitmu dengan orang lain, kendalikan emosimu. Jika kamu sampai dikuasai amarah dan dendam, dirimu juga yang akhirnya merugi.

3. Menjiplak karya orang lain

ilustrasi stres (pexels.com/Kampus Production)

Saat kamu memilih untuk berkarya, jauhi keinginan menjiplak karya orang lain. Walaupun perjalananmu tidak mudah, percayalah bahwa kamu punya kemampuan untuk menghasilkan karya yang berkualitas. Jangan cari jalan pintas dengan mengakui karya orang lain sebagai buatanmu.

Cepat atau lambat, perbuatanmu bakal terbongkar. Bahkan jika orang-orang pernah merasa kagum padamu, gara-gara kasus penjiplakan itu mereka pasti berubah sikap. Dari yang dahulu mereka memuji bahkan memujamu, sekarang jadi mencela.

4. Menghina habis-habisan siapa pun

ilustrasi sikap semena-mena (pexels.com/Yan Krukov)

Penghinaan dengan dalih kritik atau apa pun itu adalah tanda dari kesombongan. Kamu merasa jauh lebih hebat daripada orang yang dihina. Baik kamu melakukannya pada rekan kerja maupun orang lain di luar kantor, akibatnya sama saja.

Makin panjang dan melukai hati hinaan yang dilontarkan, makin orang enggan memberimu kesempatan untuk meneruskan karier. Bahkan bila dirimu amat menyesalinya dan meminta maaf pada orang yang dihina, kariermu yang cemerlang tetap tak kembali. Pohon yang kelewat menjulang dan membahayakan orang-orang di bawahnya memang perlu ditebang.

5. Kelalaian yang berakibat fatal terkait tanggung jawabmu

ilustrasi stres (pexels.com/RODNAE Productions)

Misalnya, kamu bertanggung jawab atas keamanan data. Akan tetapi, data itu malah bocor ke mana-mana. Sudah pasti dirimu bakal dimintai pertanggungjawaban. Bentuknya bisa tugas menginvestigasi penyebab kebocoran data, memperbaiki sistem keamanannya, sampai dengan pencopotan kamu dari posisi tersebut.

Dengan kelalaian separah ini, sekalipun tidak berujung pemecatan, kamu pasti akan menduduki posisi yang lebih rendah. Dirimu bahkan dapat seperti dibuang dengan ditempatkan di bidang yang paling minim risiko dan sangat berbeda dari sebelumnya. Satu sisi terlihat mudah, tapi di sisi lain keahlianmu jadi gak terpakai lagi.

Baca Juga: 5 Cara Menyusun Short-Term Goals untuk Karier, Patut Dicoba

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya