TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Pertimbangan untuk Berhenti Berpartner, Evaluasi Dulu Kerja Samanya

Ketidakcocokan pribadi juga bisa jadi alasan

ilustrasi bekerja (pexels.com/Михаил Ковалевский)

Punya partner yang sama selama bertahun-tahun bisa baik atau buruk tergantung kerja sama yang terbentuk. Jika kecocokan di antara kalian sangat tinggi, coba-coba ganti partner justru dapat membawa kemunduran besar dalam usahamu. 

Namun, bila ada ketidakcocokan atau kebutuhan yang berbeda, memaksakan diri buat terus berpartner dengan orang yang sama justru merugikan. Tidak ada salahnya untuk tak memperpanjang kerja sama dengan partner jika situasinya seperti berikut.

1. Kemampuan diri sudah bertambah

ilustrasi bekerja sendiri (pexels.com/Kindel Media)

Di awal kamu merintis sebuah usaha, biasanya dirimu akan sangat memerlukan partner. Terlebih jenis usaha itu membutuhkan sejumlah keahlian. Dengan keterbatasan kemampuanmu, kamu mencari partner agar usaha bisa cepat berjalan.

Seiring waktu, kamu terdorong buat terus belajar. Kemampuanmu pun berkembang. Hal-hal yang dulu hanya bisa dikerjakan oleh orang lain, kini juga dapat digarap sendiri. Kalau menjalankan tugas ganda tak membuatmu kewalahan, kamu dapat mulai bekerja sendiri.

Baca Juga: 7 Tips agar Kamu Nyaman dan Akrab dengan Partner Kerja

2. Merasa lebih optimal jika bekerja sendiri

ilustrasi bekerja sendiri (pexels.com/Ron Lach)

Orang tidak masuk ke dunia kerja dalam keadaan telah paham betul akan cara kerja yang paling tepat untuk dirinya. Kamu dapat saja mulanya berpikir bekerja dalam tim adalah yang terbaik. Pikirmu, kerja sama orang-orang di dalamnya akan memudahkan pekerjaan.

Akan tetapi, setelah mencoba berpartner dengan berbagai pihak, barulah kamu menyadari bahwa cara kerja ini kurang tepat untukmu. Selalu ada ide brilian yang justru gagal keluar saat kamu berpartner. Sepertinya, kamu lebih cocok buat bekerja sendirian.

3. Perlu berpartner dengan orang lain

ilustrasi partner kerja (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Kebutuhan dalam pekerjaan sangat bisa berubah. Ini berakibat pada kebutuhanmu akan partner juga tidak sama dari waktu ke waktu. Ada kalanya kamu hanya perlu menambah partner, tanpa menghentikan kerja sama dengan rekan sebelumnya.

Akan tetapi, bisa juga kemampuan partner lama betul-betul sudah tidak sesuai dengan kebutuhan saat ini. Maka dia harus digantikan oleh orang lain yang mampu menjawab kebutuhan itu. Kamu tidak mungkin terus menggemukkan tim dengan mempertahankan partner yang kemampuannya tidak diperlukan lagi dalam usahamu.

4. Kerja sama selama ini kurang menguntungkan

ilustrasi diskusi tim (pexels.com/Alena Shekhovtcova)

Selama kerja sama memberikan keuntungan yang memuaskan, hampir semua orang akan mempertahankannya. Sebaliknya kalau hasil kerja sama nyaris nol sampai beberapa waktu, mungkin kamu memang harus ganti partner. Jangan tunggu sampai usahamu merugi.

Jangan juga sampai menurutmu pembagian keuntungannya tidak adil. Partnermu mengambil terlalu banyak dari keuntungan itu sehingga bagianmu sedikit sekali. Sangat manusiawi bila kamu ingin ganti partner saja daripada hasil kerja sama tak menghapus lelahmu.

Baca Juga: 5 Teman yang Sebaiknya Gak Usah Jadi Partner Bisnismu

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya