TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Sebab Mencari Uang dari Dunia Kreatif Gak Semudah Bayangan

Cari tahu biar siap mental

ilustrasi memahat (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Memiliki kreativitas yang tinggi wajib disyukuri. Dengan kemampuan berpikir kreatif, kita unggul dalam memproduksi ide serta seperti selalu punya solusi untuk setiap masalah. Meski begitu, memutuskan buat hidup dari dunia kreatif merupakan persoalan lain.

Sekalipun produk-produk kreativitas bisa dijual dan menghasilkan uang, jangan kira prosesnya akan mudah sekali. Terlebih sampai hasilnya mampu untuk membiayai hidup setiap bulannya. Uraian di bawah ini tidak dimaksudkan buat bikin kamu takut.

Namun kamu perlu menyiapkan diri bila hendak terjun ke dunia kreatif dan menggantungkan penghidupanmu dari situ. Jangan cuma membayangkan sisi mudah dan enaknya saja. Siapkan dirimu biar gak mudah putus asa.

1. Dituntut untuk terus kreatif malah bisa bikin kreativitas macet

ilustrasi menulis (pexels.com/Michael Burrows)

Tidak ada yang lebih menyiksa serta menakutkan bagi seorang pekerja kreatif selain saat kreativitasnya sampai di jalan buntu. Ia tahu bahwa hanya dengan terus berkreasi, dapurnya mengepul. Akan tetapi, tuntutan untuk selalu kreatif justru bisa bikin dia seperti matinya sebuah lampu.

Dalam hal ini, lampu adalah perumpamaan untuk daya pikirnya. Padahal tidak mungkin untuk mengganti otaknya. Di titik ini, pekerja kreatif merasa amat tertekan. Ia cemas selamanya tak akan mampu lagi menghasilkan ide dan karya apa pun.

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Siap Secara Mental untuk Memasuki Dunia Kerja

2. Banyak hasil kreativitas sejenis sehingga penikmat terbagi-bagi

ilustrasi membuat konten (pexels.com/Ron Lach)

Adanya banyak orang kreatif tentu kabar baik. Akan tetapi, ini juga berarti ada begitu banyak saingan di dunia kreatif yang kita tekuni. Konten memasak, misalnya. Ada banyak sekali konten yang menampilkan menu serupa.

Ini menyulitkan kita dalam memenangkan perhatian penonton. Mereka bisa dengan sangat leluasa berpindah-pindah dari satu konten ke konten yang lain. Kemudian menjadi penonton setia dari channel memasak salah satu kreator dan sayangnya itu bukan kita.

3. Sebagian orang masih berpikir hiburan seharusnya bisa dinikmati secara gratis

ilustrasi membuat konten (pexels.com/Ivan Samkov)

Salah satu produk dari kreativitas ialah hiburan. Bisa berupa lagu, puisi, cerita pendek, novel, film, dan sebagainya. Meski hasil kreativitas tersebut diakui menghibur orang dari rasa penat, masih banyak yang enggan mengeluarkan uang cuma buat hiburan.

Alasannya simpel, kalau harus membayar, ini sama dengan membebani mereka. Efek senang yang diperoleh dari menikmati hiburan tersebut dirasa gak sebanding dengan uang yang mereka keluarkan buat membayarnya. 

4. Sebagian lagi menggampangkan proses dalam kerja kreatif sehingga tak mau membayar tinggi

ilustrasi menulis (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Jika kamu seorang penulis cerpen, dirimu pasti beberapa kali dikomentari, "Cerpen doang, siapa pun juga pasti bisa bikin. Menulis cerpen gak sesusah menulis karya ilmiah." Akibatnya, banyak pihak tak memberikan honorarium yang memadai untuk karya tersebut.

Bahkan ada yang sama sekali tidak memberikan honor untuk karya fiksi yang dimuat. Padahal seandainya setiap orang ditantang buat menulis cerpen yang baik serta menarik, diberi waktu sebulan pun belum tentu berhasil. Sedang penulis profesional mampu membuatnya dalam 1 atau 2 jam saja dengan hasil yang bagus.

5. Mengumpulkan penikmat setia dari karya kita butuh waktu

ilustrasi melukis (pexels.com/Markus Winkler)

Hanya keberuntungan yang mampu membuat hasil kreativitas kita langsung meledak dan menarik minat banyak orang. Hal ini mungkin saja terjadi, tetapi sangat jarang. Kebanyakan keberhasilan di dunia kreatif merupakan buah dari ketekunan.

Kita menggeluti bidang tersebut selama bertahun-tahun dan hasilnya baru terasa. Entah hasil yang maksimal atau setidaknya layak untuk hidup. Mampukah kita sesabar ini saat minimnya pengikut di media sosial saja telah membuat kita cemas dan insecure?

Baca Juga: 5 Penyebab Utama Hilangnya Motivasi Kerja, Pernah Merasakannya?  

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya