Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
ADHD atau Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder merupakan neurodevelopment disorder yang mengakibatkan penderitanya mengalami gangguan perhatian. Gejala ADHD kerap kali menjadikan penderitanya menemukan hambatan tersendiri selama masa hidupnya.
Menjadi orang dengan ADHD memang tidak mudah. Namun kamu tahu nggak, jika ternyata ada potensi besar menjadi orang ADHD di tempat kerja? Penasaran apa saja? Stay tune, ya!
1. Lebih kreatif!
ilustrasi kreatif (pexels.com/Pixabay) Meskipun sering disalah pahami akibat kesulitan mengontrol emosi, individu dengan ADHD ternyata memiliki suatu kelebihan yang sangat penting di lingkungan kerja. Ya, orang dengan ADHD lebih kreatif dibandingkan dengan orang tanpa ADHD berdasar riset jurnal Personality and Individual Differences.
Saat seseorang hidup dengan ADHD, mereka memiliki cara berpikir yang berbeda dengan orang tanpa ADHD. Seperti, jika orang dengan ADHD dan tanpa ADHD diberi tugas yang sama. Orang tanpa ADHD kemungkinan besar akan mengerjakannya sesuai dengan petunjuk yang diberikan. Sedangkan, orang dengan ADHD justru mencari cara lain yang mungkin lebih mudah dan tidak sesuai dengan petunjuk yang diberikan.
Cara berpikir mereka yang out-of-the box ini menyebabkan banyak inovasi dan ide-ide baru muncul. Dengan melimpahnya ide-ide, perusahaan pun memiliki lebih banyak strategi dan solusi yang fresh untuk mengembangkan bisnisnya. Inilah mengapa kreativitas ADHD bisa jadi aset penting untuk suatu kantor!
2. Punya level energi yang tinggi
ilustrasi fokus (pexels.com/Michael Burrows) Sudah bukan rahasia umum, jika individu dengan ADHD itu hiperfokus dan spontan. Nah, hal ini menandakan mereka memiliki high level energy!
Dalam wawancara dengan Forbes, Brooke Schnittman, ADHD expert dan juga penulis buku Activate your ADHD potential: a 12-step journey from chaos to confidence for adults with ADHD, menjelaskan mengapa level energi yang tinggi pada ADHD bisa menjadi benefit untuk perusahaan. Schnittman berpendapat bahwa orang umumnya akan kehilangan energinya setelah 10–40 menit fokus pada suatu hal.
Sedangkan orang dengan ADHD, mereka memiliki kemampuan hiperfokus. Sehingga mereka tidak akan kehabisan energi hanya dengan 40 menit berkonsentrasi. Dengan menggunakan kemampuan ini, perusahaan bisa memaksimalkannya dengan projek yang mememiliki deadline dekat ataupun projek yang membutuhkan konsentrasi tinggi dalam pengerjaannya.
Baca Juga: 5 Kelebihan jadi ADHD yang Mungkin Gak Kamu Sadari
3. Potensi besar jadi leader!
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
ilustrasi leader (pexels.cm/Rebrand Cities) Kerap kali dipandang sebagai orang yang berantakan, suka telat, dan tidak bisa diam, individu dengan ADHD justru memiliki potensi untuk menjadi seorang pemimpin. Dalam tulisannya di kanal Sage Clinics, psikiater, Dr. Zeeshan Ahmad mengatakan alasan mengapa orang dengan ADHD berpotensi menjadi leader.
Dr. Ahmad menuliskan bahwa individu dengan ADHD memiliki beberapa trait yang dibutuhkan dalam menjadi seorang pemimpin. Mereka lebih kreatif, tidak takut mengambil keputusan, dan memiliki fleksibilitas dalam menghadapi berbagai situasi. Inilah alasan mereka berpotensi jadi seorang leader. Meskipun juga terdapat beberapa gejala yang akan menghambat mereka, dengan mendapatkan penanganan yang tepat oleh profesional. Mereka dapat mengembangkan potensi ini dan menjadi seorang pemimpin yang hebat.
4. Chill di situasi chaotic!
ilustrasi kantor chaotic (pexels.com/Yan Krukau) Saat berada di tempat kerja, pasti ada kalanya situasi menjadi sangat chaotic dan juga memiliki tekanan tinggi. Keadaan ini membuat orang tanpa ADHD akan mudah stres dan juga frustasi.
Namun, lain cerita jika hal tersebut dialami oleh individu dengan ADHD. Mereka akan lebih tenang dan terkendali ketika situasi ini muncul. Hal ini dikarenakan pada individu dengan ADHD, otak mereka memiliki produksi gelombang theta lebih tinggi daripada orang tanpa ADHD (Journal of Indian Association for Child and Adolescent Mental Health, 2017).
Akibatnya, mereka jadi lebih rileks dan tenang saat situasi di sekitarnya penuh tekanan. Inilah yang menyebabkan mereka akan sangat baik dalam menghadapi situasi kritis di tempat kerja.
