TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Jenis Kompetisi Kopi untuk Barista, Ikuti untuk Asah Skill-mu

Tak sekadar kompetisi kopi biasa

ilustrasi suasana kedai kopi (unsplash.com/Joshua Rodriguez)

Maraknya pegiat kopi di Indonesia, menjadikan kopi bukan lagi sekadar minuman penambah energi. Apresiasi terhadap kopi semakin hari semakin meningkat. Salah satunya melalui ajang bergengsi, yakni kompetisi membuat kopi.

Jika kompetisi memasak sudah biasa dihadirkan di masyarakat. Kalau kompetisi bikin kopi, apakah kamu sudah mengetahuinya? Bagi kamu yang berprofesi sebagai barista, yuk, intip beragam jenis kompetisi kopi untuk barista menurut ulasan berikut ini.

1. Latte art competition

ilustrasi desain latte art pada cangkir kopi (unsplash.com/Nathan Dumlao)

Kehadiran latte art tidak hanya menambah keindahan pada tampilan kopi saja, namun dapat menaikkan mood seseorang ketika minum kopi. Bahkan, para penikmat kopi menjadikan seni mendesain kopi sebagai elemen penting di luar dari rasa kopi itu sendiri.

Namun, membuat latte art tidak semudah yang dibayangkan. Seorang barista diharuskan memiliki keahlian khusus untuk membuat berbagai macam bentuk latte art. Oleh karena itu, seni melukis pada kopi menjadi sebuah skill yang serius dan dapat dipertandingkan.

Pada kompetisi latte art, barista ditantang untuk “melukis” permukaan kopi menggunakan susu yang telah di-steam dengan pola-pola estetik. Pola pada latte art dapat berupa heart, tulip, rosetta, ataupun gabungan beberapa pola yang membentuk desain unik. Penilaian pada kompetisi latte art beragam, mulai dari kreativitas, atribut visual, pola identik dan kontras, serta penampilan keseluruhan kopi.

Baca Juga: 3 Pelajaran untuk Introspeksi saat Lamaran Kerjamu Ditolak, Perbaiki!

2. Manual brew competition

Ilustrasi menuang kopi hitam ke dalam gelas (pexels.com/Burst)

Manual brew menjadi kompetisi yang banyak diminati dan diselenggarakan di Indonesia. Sebagai negara dengan varietas kopi yang melimpah, kompetisi manual brew dapat menjadi sarana eksplorasi kopi-kopi lokal di Indonesia.

Kompetisi ini berfokus pada bagaimana seorang barista mengoptimalkan rasa kopi yang dibuat menggunakan teknik seduh manual. Meskipun begitu, tantangannya tidak sekadar mampu membuat seduhan kopi yang nikmat, barista harus mampu menjelaskan sajian kopi yang telah dibuat di hadapan juri berdasarkan pemahaman mereka tentang kopi manual brew.

Kompetisi manual brew terdiri dari dua bagian. Bagian pertama adalah babak penyisihan. Pada babak ini, barista ditantang untuk menyeduh kopi menggunakan biji kopi yang telah disediakan penyelenggara kompetisi. Seorang barista dituntut untuk menentukan teknik yang tepat menurut mereka dalam menyeduh kopi.

Bagian kedua adalah babak final. Babak final dilakukan dengan konsep open service. Barista ditantang untuk menyajikan seduhan kopi menggunakan biji kopi andalan yang telah mereka siapkan sendiri. Selain menyajikan kopi, barista dituntut untuk dapat mempresentasikan seduhannya di hadapan para juri.

3. Cup taster competition

ilustrasi proses cupping pada seduhan kopi oleh cup taster (unsplash.com/Nathan Dumlao)

Kompetisi cup taster menguji para pengicip kopi untuk mengidentifikasi rasa yang terdapat dalam kopi specialty. Pada kompetisi ini, pengicip ditantang untuk menemukan satu kopi berbeda dari beberapa gelas kopi yang telah disajikan.

Kompetisi mencicipi kopi tidak hanya menguji kepekaan indera pengecap lidah dalam membedakan rasa pada kopi. Barista perlu menggunakan kemampuan penciuman, rasa, perhatian, wawasan, dan juga pengalamannya. Selain itu, kecepatan, kejelian, dan ketepatan penting untuk dimiliki barista ketika berkompetisi agar dapat melaju ke babak final.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya