TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Memperkenalkan Diri saat Wawancara Kerja, Jangan Diremehkan

Pertanyaan awal yang sederhana tapi harus hati-hati, nih

ilustrasi wawancara kerja (pexels.com/Gustavo Fring)

Istilah tak kenal maka tak sayang rasanya benar-benar terbawa bahkan saat dalam situasi setegang wawancara kerja, nih. Dimana si pewawancara kerja ingin mengenal atau tahu kamu lebih dalam lagi untuk melihat apakah kamu cocok dan pantas mendapatkan tawaran pekerjaan dari perusahaannya atau tidak.

Tapi apakah bagaimana sih bersikap yang yang benar dalam memperkenalkan diri saat wawancara kerja? Terlebih lagi apa-apa saja yang boleh dan tidak boleh untuk diceritakan. Yuk deh simak langsung penjelasan lengkapnya di bawah ini, ya!

1. Ceritakan diri dalam ranah profesional

ilustrasi wawancara kerja (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Dalam mengenalkan dirimu di depan pewawancara kerja, kamu bisa menceritakan segala hal yang ada pada dirimu tapi dalam lingkup sesuatu yang profesional, ya. Yang mana kamu bisa bercerita aktivitasmu yang profesional seperti pengalaman kerja, baik yang full time atau part time.

Lebih lanjutnya, tak hanya sedakar menceritakan terkait apa-apa saja pengalaman kerjamu tapi juga menjelaskannya secara rinci bagaimana prosesnya yang berkaitan dengan peran-peran yang kamu jalankan.

Kerincian inilah yang bisa menunjukkan bagaimana dedikasi luar biasamu atas tanggung jawab dalam sebuah pekerjaan. Jangan lupa juga untuk menceritakan keberhasilan apa yang menjadi buah dari menjalankan tanggung jawab atas tugas dalam pekerjaanmu. Hasil-hasil itu akan menjadi bukti nyata bahwa dalam sesi pembukaan atau pengenalan diri saja kamu sudah memukau dengan prestasi kerja yang kamu ceritakan berdasarkan proses jatuh bangunnya.

2. Ceritakan hobi yang produktif

ilustrasi wawancara kerja (pexels.com/Gustavo Fring)

Hal yang paling umum dari perkenalan diri saat wawancara kerja ialah menceritakan hobi apa yang sedang kamu tekuni, ya. Dimana kalau kamu ingin memberikan citra yang positif melalui hobimu, maka buatlah hobimu menjadi seproduktif mungkin. Yang mana hobi yang kamu jalani bukan hanya sekadar memberikan kesenangan secara pribadi, tapi juga mampu menunjukkan value lain yang bermakna.

Misalnya saja kamu hobi bermain basket, maka kamu bisa menceritakan bahwa kamu bukan hanya sekadar bermain tapi juga tergabung dalam sebuah paguyuban khusus pecinta basket. Lebih lanjutnya, dalam paguyuban tersebut terdapat struktur pengurus dan kamu menjabat sebagai ketua. Sebagai ketua paguyuban kamu bisa menceritakan turnamen hingga pelatihan apa saja yang jadikan program kerja untuk kemajuan anggotamu.

Hingga hasil akhirnya terlihat bahwa kamu menjalankan hobimu dengan serius dan profesional. Bahkan nih secara tersirat terlihat bahwa kamu memiliki tanggung jawab atas peranmu sebagai ketua dan berwujud kontribusi nyata yang kamu berikan, lho.

Dari ilustrasi tersebut pada intinya kamu harus menceritakan hal-hal lain yang berkaitan dengan hobimu supaya tak terlihat hanya bermain-main belaka. Sehingga membangun pencitraan diri yang positif pada sesi awal wawancara kerja atau saat pengenalan diri dapat dikatakan berhasil, nih.

Baca Juga: 8 Hal yang Bikin Kamu Gak Lolos Tes Wawancara Kerja, Jangan Lakukan

3. Ceritakan gambaran arah hidup ke depannya

ilustrasi wawancara kerja (pexels.com/Julia M Cameron)

Memang sih tidak ada yang tahu pasti mengenai bagaimana dan apa yang akan terjadi dengan kehidupan di masa depan. Namun, setidaknya jika memiliki gambaran kasar yang menjadi pegangan atau arah hidupmu kedepannya akan terlihat bahwa kamu memiliki tanggung jawab terhadap kehidupanmu sendiri. Tanggung jawab itu ya terlihat dari perencanaan yang kamu buat untuk persiapan kehidupan di masa depan yang lebih terarah dan progresif yang pastinya tidak hanya berpasrah mengikuti jalannya takdir hidup.

Apa yang terlihat di mata pewawancara kerja saat kamu menceritakan mengenai arah hidupmu ke depannya pada sesi perkenalan diri? Rasanya pasti terlihat kalau kehidupan secara pribadi saja sudah dipersiapkan sedemikian rupa terstrukturnya, maka hal serupa juga akan terjadi dalam konteks konstribusinya terhadap perusahaan.

Perlu diingat bahwa dalam menceritakan arah hidupmu ke depannya tak boleh sembarangan bercerita, ya. Jangan asal arah hidup yang baik dan tercipta citra yang positif atas dirimu lantas kamu melupakan sisi rasionalnya. Dimana ada bakat, minat, kelebihan hingga kekurangan yang kamu miliki saat ini perlu menjadi pertimbangan sadar saat kamu bercerita tentang arah hidupmu untuk masa depan.

4. Jangan bercerita sesuatu yang terlalu personal

ilustrasi wawancara kerja (pexels.com/Tim Gouw)

Namanya juga sedang memperkenalkan diri, maka wajar untuk menceritakan segala sesuatu mengenai dirimu? Jawabannya ialah tak boleh sembarangan asal cerita saja. Memang sih yang sedang kamu perkenalkan ialah dirimu sendiri tapi kamu juga harus ingat bahwa saat ini dalam ranah profesionalitas kerja, lho.

Ingat juga bahwa pewawancara kerja bukan temanmu yang sedang kamu ajak bercerita, berbagi kisah hidup, bahkan bergosip, sekali lagi mereka adalah sosok dua orang yang berbeda. Jadi, jangan sampai bercerita tentang dirimu itu terkesan terlalu personal yang layaknya sedang berbagi cerita dengan teman sendiri. 

Misalnya saja, ingin memberikan citra kasihan terhadap kamu supaya pewawancara kerja simpati dan auto menerima lamaranmu akhirnya kamu menceritakan cerita-cerita duka yang sedang kamu alami. Dimana cerita itu memang menceritakan dirimu tapi itu adalah urusan pribadimu yang tak ada sangkut pautnya dengan urusan pekerjaan.

Secara rasional diadakannya wawanacara kerja ialah untuk mengukur kemampuan kandidat yang tak bisa terukur jika hanya melihat CV saja. Lantas kalau kamu malah bercerita kehidupan pribadimu yang tak nyambung dengan posisi yang kamu lamar, apa peluangmu keterima kerja makin besar? Rasanya makin kecil peluangnya, ya.

Baca Juga: 5 Tips Memperkenalkan Diri saat Wawancara Kerja, Jangan Anggap Remeh!

Verified Writer

Melinda Fujiana

Instagram : @melindaf__ Wish ur day always shine as a star!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya