TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara Mengurangi Sampah di Masa Pandemik

Semoga pandemik segera tuntas dan sampah di dunia berkurang

ilustrasi sampah plastik (pexel.com/Michelangelo Buo)

Menjalani work from home atau malah sedang sibuk belajar online memang membuat banyak orang menjadi stres. Liburan ke pantai dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat adalah sebuah impian di masa pandemik ini. Merasakan embusan angin yang segar dan makan seafood di tepi pantai dapat membuat otak memproduksi hormon endorfin yang membuat kita lebih bahagia. Namun tidak jarang kita jumpai, banyak sampah berserakan di tempat-tempat liburan yang menganggu suasana pemandangan.

Mirisnya, sampah yang mengusik kehidupan lingkungan laut tersebut membuat banyak hewan yang habitatnya di bawah air salah mengartikan sampah sebagai makanan. Lalu apa yang akan kita lakukan apabila menemukan sampah berceceran di mana-mana itu? Nah, simaklah lima cara mengurangi sampah di masa pandemik yang merupakan salah satu usaha dalam menjaga kebersihan dunia. 

1. Hindari produksi sampah

ilustrasi sampah plastik (pexel.com/Karolina Grabowska)

Demi menyudahi pandemik COVID-19, pemerintah melakukan edukasi kepada masyarakat untuk menerapkan program menjaga jarak. Hal tersebut memicu banyak orang untuk melakukan panic buying demi memenuhi kebutuhan pokok mereka dan memborong semua produk kesehatan seperti disinfektan dan obat-obatan. Pembelian panik ini meningkatkan pembuangan produk dan sisa makanan yang akhirnya menghasilkan berton-ton limbah. 

Masker, pelindung mata, face shield, gaun medis, sarung tangan medis, dan penutup kepala medis akan menjadi sampah setelah digunakan. Pentingnya menghindari aktivitas harian untuk sementara waktu dapat membantu mengurangi limbah medis sekaligus menyudahi klaster penyakit.

2. Jangan membakar sampah sembarangan

pexel.com/Anastasia Shuraeva

Banyak orang yang tidak mau repot dengan pengelolaan pembuangan akhir. Beberapa oknum tertentu melakukan kegiatan menuang bensin atau minyak tanah ke tumpukan sampah lalu dibakar di tempat terbuka. Bahaya yang diakibatkan dari hasil pembakaran sampah juga tidak bisa dianggap sepele, karena hal tersebut dapat memperburuk pemanasan global.

Selain itu, orang yang menghirup asap dari sampah juga meningkatkan resiko terkena penyakit ganas, seperti kanker. Jadi bagaimana pengelolaan sampah yang seharusnya? 

Baca Juga: 500 Kg Sampah Plastik Diangkut Relawan dari Kali Porong

3. Kelompokkan sampah anorganik, organik, dan beracun

pexel.com/Leonid Danilov

Di barat, negara-negara maju mengubah tumpukan sampah menjadi sebuah energi. Hal itu dimulai dengan hal sederhana seperti pengelompokan sampah. Sebelumnya, mereka memilah dengan mengelompokkan sampah anorganik dan organik terlebih dahulu. Kemudian, mereka menggunakan mesin canggih dengan harga yang sangat mahal untuk mengubah limbah menjadi energi. 

Mesin itu bekerja dengan cara membakar sampah dengan aman di tempat yang khusus. Panas dari api menghasilkan uap dan menggerakan turbin menjadi listrik. Tidak semua limbah terbakar sempurna, ada logam yang harus diambil serta ada juga abu yang disebut abu dasar sekitar 10 persen. Sisanya dapat digunakan sebagai bahan konstruksi. Semua limbah dapat digunakan kembali, kecuali abu terbang yang harus dibuang di fasilitas limbah berbahaya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Bikin Celana Jeans dengan Bahan Sampah Plastik

4. Daur ulang sampah anorganik

pexel.com/Anna Shvets

Sampah anorganik merupakan sampah yang dapat dikatakan cukup sulit untuk diurai secara alami. Beberapa contoh dari sampah anorganik adalah plastik, kaca, alumunium, logam, dan banyak lagi. Sampah anorganik berasal dari mineral yang membuatnya perlu waktu ratusan tahun untuk hancur.

Cara mudah mendaur ulang sampah anorganik yaitu dengan membuat sebuah kerajinan. Dengan membuat kerajinan dan tidak membakar sampah anorganik, kita tidak akan mendapatkan limbah beracun. Kerajinan dari bahan sampah anorganik bahkan dapat menjadi peluang usaha. Itulah cara mendaur ulang sampah anorganik. Bagaimana dengan sampah organik? 

Writer

MUHAMAD CIPTA NUGRAHA

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya