TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara Nego Gaji untuk Pekerja Millennials, Perhatikan dengan Baik!

Nomor dua paling penting!

Ilustrasi (IDN Times/Anjani Eka Lestari)

Ketika melakukan interview kerja, beberapa perekrut kerap kali menanyakan seputar gaji yang diharapkan oleh sang pelamar. Dalam hal ini, bila kamu salah melangkah, bukan hanya tawaran gajimu saja yang ditolak, melainkan juga tawaran posisi kerjamu.

Nah, agar negosiasi gaji berhasil, coba lakukan beberapa tips di bawah ini!

1. Melakukan riset mengenai gaji pada bidang yang kamu lamar

Pexels/Andrea Piacquadio

Sebelum mengajukan tawaran gaji yang cocok denganmu, ada baiknya kamu melakukan riset mengenai gaji yang umum diberikan untuk bidang kerjamu terlebih dahulu. Selain itu, pastikan juga upah pokok yang ada di daerah lokasi perusahaanmu!

Besaran gaji yang ditawarkan oleh perusahaan, biasanya tergantung dengan upah pokok yang diterapkan oleh pemerintah di daerah tersebut.

2. Cari tahu juga tentang fasilitas yang disediakan oleh perusahaan

Pexels/Gustavo Fring

Selain fasilitas yang memadai seperti katering atau tempat olahraga, kamu juga perlu memeriksa fasilitas lain yang ditawarkan. Misalnya, beasiswa guna melanjutkan studi demi meningkatkan produktivitas kerja. Hal ini tentu sangat penting karena dapat menunjang gaji yang kamu terima jika nominalnya tidak cocok.

Baca Juga: 5 Zodiak ini Punya Kesempatan Naik Gaji di Bulan Juni 2020, Mantap!

3. Yakin bahwa kamu siap dengan tanggung jawab dari gaji yang kamu tawar

unsplash/Hunters Race

Ketika melakukan riset mengenai bidang pekerjaan dan perusahaan yang ingin kamu lamar, jangan lupa cari tahu tanggung jawab yang akan kamu kerjakan. Sebab, biasanya nominal gaji akan semakin besar bersamaan dengan tanggung jawab yang kamu pikul.

4. Siapkan penjelasan yang rasional

unsplash/Christina

Saat negosiasi gaji, kamu harus sudah tahu dasar alasan yang membuatmu ingin melakukan negosiasi tersebut. Oleh karenanya, persiapkan dasar argumen tersebut dengan melihat nilai lebih yang kamu tawarkan.

Misalnya, sertifikat pelatihan khusus yang kamu punya, keahlian dan keterampilan di atas standar, pencapaian kamu yang mendatangkan untung bagi perusahaan, atau bekal pengalaman kerja bertahun-tahun di bidang tersebut. 

Baca Juga: 5 Cara Atur Gaji Selama Pandemik, Hitung Kembali Pengeluaran Bulanan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya