Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Seseorang dengan pola pikir skeptis cenderung menganalisis segala sesuatu secara mendalam. Ia akan mencari tahu kebenaran suatu hal secara mendetail. Sebelum menemukan bukti dan kebenaran yang kuat, ia tidak akan percaya begitu saja.
Memiliki pola pikir demikian sebenarnya bagus. Kamu jadi terbiasa berpikir kritis. Tetapi bertahan dalam pola pikir skeptis juga bukan langkah yang tepat. Karena enam kerugian ini bisa saja terjadi. Menganalisis segala sesuatu yang terjadi boleh, asal masih dalam batas wajar.
1. Kamu sering kehilangan peluang berharga
ilustrasi memiliki pikiran skeptis (pexels.com/Liza Summer) Memiliki pola pikir skeptis, kamu memiliki pemikiran yang kritis. Saat terjadi perubahan di lingkungan sekitar, tidak mudah menerima begitu saja. Kamu selalu menganalisis secara mendetail. Tetapi pola pikir skeptis yang berlebihan juga merugikan diri sendiri.
Kamu jadi sering kehilangan peluang berharga. Saat kesempatan emas datang, justru terlalu lama berpikir. Sedangkan waktu untuk mengambil keputusan sangat terbatas. Peluang emas yang sudah di depan mata jadi terlepas sia-sia. Padahal belum tentu kamu bisa mendapatkan peluang itu dua kali.
Baca Juga: 7 Akibat jika Kamu Menunda Keputusan Penting, Peluangmu Bisa Hilang
2. Susah menerima kemajuan
ilustrasi memiliki pikiran skeptis (pexels.com/Mental Health America (MHA)) Mungkin kamu mengharapkan lingkungan berjalan di titik yang sama. Tapi perkembangan tidak dapat dicegah. Siap tidak siap, kamu akan menghadapi lingkungan yang bersifat dinamis. Segala sesuatunya bisa berubah dengan cepat dalam kurun waktu tertentu.
Menjadi orang yang memiliki pola pikir skeptis secara berlebihan, juga ada kerugiannya. Kamu jadi susah menerima kemajuan. Setiap ada hal yang baru selalu berpikir secara berlebihan. Padahal langkah terpenting menyikapi perubahan bukan hanya berpikir panjang. Tapi juga menyesuaikan diri dengan bijaksana.
3. Sering kesulitan saat hendak mengambil keputusan
ilustrasi memiliki pikiran skeptis (pexels.com/Tima Miroshnichenko) Ketika kamu terdesak dalam situasi genting, harus segera membuat keputusan. Jika tidak, permasalahan bertambah panjang. Tapi jadi hambatan tersendiri saat kamu memiliki pola pikir skeptis yang berlebihan.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Sering kesulitan saat mengambil keputusan termasuk kerugian memiliki pola pikir skeptis. Kamu menganalisa terlalu dalam sampai overthinking sendiri. Akhirnya, tidak bisa berpikir jernih dalam mempertimbangkan situasi. Keputusan yang diambil justru memperburuk keadaan.
4. Selalu diliputi kegelisahan
ilustrasi memiliki pikiran skeptis (pexels.com/Towfiqu Barbhuiya) Tidak salah kamu memiliki pola pikir yang kritis dan selalu ingin menganalisis. Tapi lain halnya saat kamu menyikapi suatu fenomena terlalu berlebihan. Termasuk menganalisis terlalu dalam sampai dikuasai prasangka negatif. Kamu cemas tanpa alasan yang pasti.
Ternyata ini menjadi dampak buruk bagi kami yang memiliki pola pikir skeptis. Prasangka negatif membuat dirimu diliputi kegelisahan. Dalam menjalani hidup tidak pernah mendapatkan ketenangan. Padahal kemungkinan buruk yang tergambar di pikiran belum tentu terjadi.
5. Memiliki keterbatasan sudut pandang
ilustrasi memiliki pikiran skeptis (pexels.com/Mikhail Nilov) Sosok dengan pemikiran skeptis sangat mengutamakan bukti nyata dalam menyikapi perubahan. Ia tidak langsung percaya begitu saja sebelum membuktikan kebenarannya. Pola pikir seperti ini bisa membuat kamu lebih mawas diri. Tapi lain ceritanya saat bertahan dalam pola pikir skeptis secara berlebihan.
Saat pola pikir skeptis sudah tidak terkendali, kamu hanya terpaku pada kebenaran sendiri. Jika ada yang tidak sesuai pemikiran langsung dituduh salah. Kamu tidak bisa melihat konteks secara luas dan menyeluruh. Keterbatasan sudut pandang membuat kamu tidak bisa berpikir bijaksana.
Baca Juga: 5 Perspektif untuk Memutus Kebiasaan Buruk yang Didapat dari Orangtua