Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Dalam suatu organisasi, pola komunikasi memegang peranan penting. Tanpa adanya pola komunikasi yang efektif, tujuan bersama tidak akan tercapai. Tiap orang berjalan dengan strategi dan kebijakan masing-masing. Tidak jarang timbul konflik karena terdapat peredaan pemikiran.
Tapi saat suatu organisasi sudah memiliki pola komunikasi yang efektif, situasi kacau tersebut tidak terjadi. Antar anggota bisa mengomunikasikan maksud dan tujuannya secara jelas. Kalau organisasi tempatmu bernaung sudah memiliki pola komunikasi sebagaimana di bawah ini, tujuan bersama lebih mudah tercapai.
1. Terdapat transparansi
ilustrasi pengelolaan organisasi (pexels.com/Fauxels) Menggabungkan visi-misi banyak orang menjadi suatu tantangan. Karena satu orang dengan yang lainnya memiliki sudut pandang berbeda. Ketika komunikasi tidak terjalin efektif, timbul pertentangan. Tiap orang membenarkan pemikiran sendiri tanpa mau melirik yang lain.
Situasi demikian tidak akan terjadi saat organisasi sudah memiliki pola komunikasi yang efektif. Terdapat transparansi baik mengenai tujuan, kebijakan yang akan diambil, maupun situasi menyangkut organisasi. Tiap anggota mengetahui kondisi organisasi dengan jelas tanpa ada yang ditutup-tutupi.
2. Mampu menghargai perbedaan pendapat
ilustrasi pengelolaan organisasi (pexels.com/Ketut Subiyanto) Kita tidak bisa memaksa semua orang memiliki pendapat yang sama. Ini tidak terlepas dari keberagaman mindset dan karakter. Apalagi dalam satu organisasi yang diisi orang dari berbagai latar belakang. Satu-satunya cara dengan menerapkan pola komunikasi yang efektif.
Bagaimana cara kita mengetahui apakah pola komunikasi dalam organisasi sudah efektif atau belum? Tentu dengan melihat beberapa tanda. Ketika suatu organisasi sudah memiliki pola komunikasi yang efektif, ia mampu menghargai perbedaan pendapat. Tidak ada individu yang membenarkan argumen sendiri kemudian menyalahkan yang lain.
Baca Juga: 6 Ciri Anggota yang Malah Bikin Susah Organisasi
3. Tiap anggota tim memiliki kesempatan berbicara
ilustrasi pengelolaan organisasi (pexels.com/Mikhail Nilov) Bekerja sama dalam suatu organisasi butuh kekompakan. Tiap anggota memiliki hak dan kesempatan yang sama. Tidak terkecuali dalam menyampaikan ide dan pendapat. Seluruh anggota tidak ada perlakuan khusus yang berpotensi membuat solidaritas tim terpecah.
Jika dalam organisasi tiap anggota memiliki kesempatan yang sama untuk berbicara, tandanya komunikasi sudah berjalan efektif. Tidak ada yang merasa diperlakukan berbeda. Seandainya kebijakan yang dibuat tidak sejalan, seluruh anggota langsung bisa mengoreksi.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
4. Mampu mengelola konflik
ilustrasi pengelolaan organisasi (pexels.com/Cottonbro studio) Suatu organisasi tidak bisa dilepaskan dari tujuan bersama. Tapi dalam mencapai ini juga tidak mudah. Beragam perbedaan bisa memicu terjadinya konflik. Baik konflik antar sesama individu, maupun konflik individu dengan organisasi yang dianggap tidak sejalan. Yang namanya konflik, secepat mungkin harus diselesaikan.
Keberadaan konflik juga menjadi ciri pola komunikasi yang terdapat dalam suatu kelompok. Ketika organisasi sudah memiliki pola komunikasi yang efektif, bisa mengelola konflik di dalamnya secara bijak. Fokus utama bukan melempar kesalahan kepada orang lain. Namun mencari solusi agar permasalahan tidak semakin berlarut-larut.
5. Mampu memberi umpan balik yang konstruktif
ilustrasi pengelolaan organisasi (pexels.com/Los Muertos Crew) Kemajuan suatu organisasi turut ditentukan orang-orang di dalamnya. Terutama dari cara memberikan umpan balik atas suatu persoalan. Alangkah baiknya tidak sekadar mengkritik menyoroti sisi kekurangan. Tapi juga diiringi saran yang membangun sehingga mendorong organisasi berkembang lebih baik lagi.
Suatu organisasi yang mampu memberi umpan balik konstruktif, menjadi tanda sudah memiliki pola komunikasi yang efektif. Mereka tidak asal memberikan komentar, apalagi mengkritik dengan kalimat tajam. Umpan balik yang diberikan turut memuat solusi yang bisa diterima seluruh anggota.
Baca Juga: 5 Langkah Strategi Kampanye Media Sosial untuk Organisasi Non Profit
