TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Alasan Kamu Gak Perlu Ragu Magang di Startup

Peluang kerja di startup semakin luas, lho!

unsplash/Austin Distel

Buat kamu yang masih duduk di bangku kuliah, mengikuti program magang adalah salah satu cara kalian untuk menimbun pengalaman yang bisa mendukung karier masa depanmu selepas lulus kuliah. Apalagi di zaman di mana para millennial semakin kompetitif seperti sekarang ini. Menurut Statistik Pendidikan Tinggi 2018, lebih dari satu juta mahasiswa dinyatakan lulus dari perguruan tinggi Indonesia setiap tahunnya. Belum lagi lulusan tahun-tahun sebelumnya yang masih mencari kerja atau ingin beralih profesi. Angka yang cukup tinggi hingga dapat membuat para pencari kerja merasa gentar.

Meskipun begitu, ada banyak perusahaan yang membuka program magang untuk mahasiswa dari sepenjuru Indonesia. Selain perusahaan pemerintah dan swasta, Indonesia juga punya ribuan perusahaan startup yang bisa menjadi ladang pengalaman buat kamu yang sedang mencari kesempatan magang. Gak kalah keren dari perusahaan pemerintah dan swasta, startup juga punya nilai plus tersendiri untuk mahasiswa yang notabene dari kalangan millennial. Apa saja manfaat magang di startup? Yuk, disimak!

Sumber: Statistik Pendidikan Tinggi 2018. Pusat Data dan Informasi Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

1. Mengenal dunia kerja sesuai bidang yang diminati

pexels.com/bruce mars

Yang paling utama, pengalaman magang tentunya membuatmu lebih kenal dengan dunia kerja yang menantimu setelah lulus kuliah. Meskipun budaya kerja perusahaan startup cenderung lebih fleksibel daripada perusahaan-perusahaan besar, tetapi kamu juga bisa merasakan suasana di dunia kerja yang penuh tanggung jawab dengan target yang harus dicapai.

Selain itu, kamu bisa daftar magang di startup-startup keren yang sesuai dengan minat atau hobimu. Lingkungan startup yang cenderung lebih menghargai kemampuan ketimbang latar belakang pendidikan membuatmu jadi punya kesempatan untuk mendaftar di bidang yang mungkin berbeda dengan jurusan kuliah, asalkan kamu punya skill mendasar dan kemauan kuat untuk belajar.

2. Latihan eksekusi kemampuan, gak cuma teori dari perkuliahan

pexels.com/fauxels

Pendidikan formal dan ilmu teoritis memang berguna untuk persiapan kariermu, tetapi kamu juga perlu belajar untuk mempraktikkan kemampuanmu di dunia profesional. Nilai yang kamu dapat di perguruan tinggi nyatanya tidak selalu sejalan dengan kompetensimu saat mulai berkarier. Maka dari itu, sebaiknya kamu mengikuti program magang saat masih kuliah supaya tidak kagok saat lulus nanti.

Di lingkungan startup yang relatif lebih terbuka, kamu gak sekedar membantu tugas staf perusahaan, tetapi kamu juga diizinkan untuk menyampaikan ide dan mengeksekusikan ide tersebut.

3. Waktu relatif fleksibel

unsplash.com/Franck V.

Jam kerja untuk anak magang di Startup biasanya lebih fleksibel jika dibandingkan dengan perusahaan pemerintah ataupun swasta. Banyak kantor startup yang buka dari pagi sampai malam, sehingga kamu bisa menyesuaikan antara jam kerja dengan jadwal kuliah. Bahkan dalam beberapa kasus, Startup bisa saja mengizinkan pegawainya untuk bekerja secara remote. Sebab, yang paling penting bukanlah seberapa lama durasimu bekerja, melainkan pekerjaan yang harus diselesaikan.

Meskipun demikian, setiap Startup punya aturan yang berbeda-beda. Maka, sebelum program magangmu dimulai lebih baik kamu bertanya perihal jam kerja ini.

4. Lingkungan startup yang dinamis bakal mendukung perkembangan kemampuanmu

unsplash/Austin Distel

Startup hadir dengan produk yang menjawab atau mempermudah permasalahan terkini yang ada di masyarakat, maka Startup akan selalu melihat dinamika di kehidupan sehari-hari. Perkembangan yang cepat di dunia Startup menuntut kreativitas dan kemampuan menjawab masalah dari para pekerjanya. Oleh karena itu, kamu akan tertantang dengan tuntutan yang ada, sehingga skill dan pengalamanmu pun semakin berkembang.

Baca Juga: 5 Fakta Wolf Cukier dan Planet Baru Temuannya Saat Magang di NASA

5. Belajar kerja dengan teknologi terkini

unsplash.com/Carlos Muza

Perusahaan Startup yang notabene belum lama didirikan, plus dirintis oleh kaum milenial, menjadikan Startup sebagai tempat kerja yang update akan teknologi. Di sini, kamu akan mengenal cara-cara dan teknologi terbaru dalam melakukan suatu pekerjaan; mulai dari berbagai aplikasi keluaran Google, digital tools untuk mengelola project, strategi digital marketing, dan sebagainya. Tentu saja, skill ini akan mendukungmu saat melamar pekerjaan setelah lulus kuliah nantinya.

6. Kesempatan terlibat langsung di project kantor, bisa nambah portofolio, nih!

pexels.com/Kaboompics .com

Seperti yang sudah disebutkan, Startup merupakan tempat yang terbuka dengan ide-ide dari siapa saja, bahkan dari anak magang. Asalkan idemu didukung dengan data atau logika yang kuat, bisa jadi buah pikiranmu akan ambil bagian di project besar.

Selain ide, kemampuan dan kontribusimu akan lebih dihargai dalam menjalankan project tersebut. Kalau sudah begini, kamu gak cuma menambah pengalaman kerja, tetapi juga menambah portofolio untuk mempercantik CV-mu!

7. Menambah relasi dengan expert

unsplash.com/proxyclick

Karena budaya kerja Startup yang relatif jauh dari kata kaku, kamu akan dengan mudah berinteraksi dengan staf-staf dari berbagai divisi. Bahkan, di perusahan Startup kamu punya kesempatan yang lebih besar untuk bertemu dan diskusi dengan orang-orang C-level di Startup. Dengan demikian, networking-mu akan semakin luas dengan para expert yang keren!

Baca Juga: 5 Hal Ini Penting Banget Kamu Perhatikan Saat Memilih Tempat Magang

Writer

Nabila Erdita

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya