TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Jitu Kenali Red Flag Perusahaan saat Interview, Perhatikan!

Lebih baik pikirkan ulang jika menemukannya

ilustrasi wawancara (pexels.com/Edmond Dantes)

Mendapat pemberitahuan bahwa kamu berhasil lolos tahap wawancara atau interview jelas menjadi momen yang membahagiakan bagi para job seeker. Bukan tanpa alasan, setelah mengirimkan lamar ke berbagai tempat, akhirnya kita mendapat kesempatan untuk unjuk diri dan 'menjual' kemampuan kita ke depan para interviewer.

Namun sebaiknya jangan dulu kegirangan, sebab ada beberapa hal yang mesti diperhatikan saat kita hendak melakukan wawancara kerja. Sebab, momentum ini dapat mencerminkan beberapa hal mengenai perusahaan. Karenanya, mari kenali apakah beberapa red flag ini kamu temui saat proses wawancara berlangsung.

1. Wawancara dijadwalkan di off-hours

ilustrasi wawancara (pexels.com/Edmond Dantes)

Segala kegiatan yang terkait dengan pekerjaan sudah semestinya dilakukan di jam bisnis atau jam operasional. Hal yang sama berlaku juga untuk kegiatan wawancara bersama kandidat yang potensial untuk mengisi posisi yang tengah dicari perusahaan. 

Namun jika undangan kerja dijadwalkan di luar jam operasional, seperti di malam hari atau di akhir pekan, maka sebaiknya kamu berpikir dua kali. Sebab, ini artinya perusahaan tidak menerapkan kedisiplinan soal jam kerja. Bahkan ada kemungkinan kamu akan mengalami overwork ketika bekerja nanti.

Baca Juga: 5 Hal yang Pantang Dilakukan Saat Interview, Bikin Penilaianmu Menurun

2. Tampak kurang persiapan 

ilustrasi wawancara (pexels.com/Anna Shvets)

Sebelum wawancara dilakukan, para pewawancara, baik tim human resource atau user perlu menyiapkan diri dengan melakukan beberapa hal. Ini bisa meliputi mengenakan pakaian rapi, datang tepat waktu, hingga mempelajari sekilas CV atau resume kandidat. Hal ini tentunya akan menunjukkan profesionalitas para pewawancara.

Namun sebaliknya, jika hal-hal ini tidak dilakukan, maka ini bisa menjadi pertanda bahwa mereka tak menghargai kandidat. Ini dapat berupa datang terlambat tanpa pemberitahuan atau bahkan membatalkannya begitu saja dan melakukan reschedule tanpa berdiskusi dengan kandidat. 

3. Menanyakan hal-hal yang tidak relevan

ilustrasi wawancara (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Sejatinya, wawancara merupakan momen yang tepat untuk melihat apakah kandidat cocok dengan kriteria yang dicari perusahaan. Oleh karena itu, pertanyaan yang diajukan haruslah seputar latar belakang pendidikan, pengalaman bekerja, pengetahuan mengenai posisi yang dilamar beserta informasi umum mengenai perusahaan.

Apabila pertanyaan menjurus pada kehidupan pribadi yang sama sekali tak relevan, seperti status hubungan, maka kamu sebaiknya menolak untuk memberikan jawaban. Akan tetapi, lakukanlah dengan sopan agar kamu tetap tampak profesional dan tak meninggalkan kesan buruk di hadapan para interviewer.

4. Tidak berlaku transparan

ilustrasi wawancara (pexels.com/Kindel Media)

Sebagai kandidat, tentunya kamu ingin mengetahui banyak hal terkait perusahaan dan pekerjaan yang kamu lamar. Berbagai pertanyaan memenuhi isi kepalamu, mulai dari lingkungan kerja, proses rekrutmen, hingga hal-hal yang bersifat personal, seperti gaji dan benefit yang diperoleh.

Oleh karena itu, para interviewer perlu bersikap transparan dan menjelaskan gambaran umum mengenai budaya perusahaan, deskripsi perusahaan yang lebih detail, hingga berdiskusi soal gaji dan benefit lain yang berhak diterima kandidat jika berhasil lolos seleksi. Jika hal ini tak dilakukan, maka kamu perlu berpikir ulang, deh!

Baca Juga: 7 Persiapan Penting Sebelum Interview Kerja

Verified Writer

Nadhifa Aulia Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya