TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Momen Tepat untuk Resign dari Tempat Kerja, Jaga Kesehatan Mental!

Kenali tandanya sebelum menyesal

potret ilustrasi lelah bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Mengetahui kapan saat yang tepat untuk meninggalkan sumber penghasilanmu adalah hal yang menantang. Namun, ketidakpuasan dalam bekerja dapat membuat produktivitas menurun.

Selain itu, kesehatan mental dan fisik juga dapat terpengaruh. Tidak ada pekerjaan yang seharusnya sebanding dengan pengorbanan kedua hal tersebut, bukan? Nah, berikut lima pertanda kamu harus move on dari posisimu saat ini alias resign.

1. Terus tidak sabar menunggu hari libur

potret ilustrasi senang bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Merasa senang dengan tugas yang sedang kamu lakukan dapat meningkatkan produktivitas. Namun jika kamu beranda-andai melakukan aktivitas lain saat bekerja atau berharap akhir pekan tiba lebih cepat, yakin tidak ingin explore opsi pekerjaan lain?

“Kita dapat dengan mudah menghabiskan seluruh waktu sampai mengabaikan pengalaman kita saat ini," ungkap Psikologi Steve Taylor Ph.D., dilansir Medium.

2. Mikromanajemen yang berlebihan

potret ilustrasi diawasi atasan saat bekerja (pexels.com/cottonbro studio)

Supervising yang ketat dapat membuatmu sulit bekerja secara efektif. Hal ini karena pengamatan secara konstan mampu menyebabkan ketidaknyamanan, sehingga perasaan frustasi bisa muncul.

Tetapi, jangan gegabah dalam memutuskan resign jika mengalaminya. Diskusikan dengan atasan terlebih dahulu untuk mengurangi intensitas pengawasan. 

Baca Juga: 5 Prinsip Penting dalam Bekerja untuk Jaminan Karier Jangka Panjang

3. Mudah kesal dengan masalah kecil 

potret ilustrasi bertengkar dengan kolega (pexels.com/Timur Weber)

Merasa overwhelmed saat mengalami problematika yang sebenarnya mudah diatasi? Mungkin kamu memiliki rasa dengki mendalam. Misalnya, saat kolega lupa mengerjakan tugas yang bisa cepat diselesaikan, kamu memarahinya secara berlebihan.

Coba kilas balik apa saja permasalahan yang membuatmu kesal saat bekerja. Jika hal sederhana juga terasa menyebalkan, berarti kamu memang tidak bahagia.

4. Upah tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari

potret ilustrasi pemberian insentif (pexels.com/Karolina Grabowska)

Biaya mengurus tempat tinggal, transportasi, dan makan adalah prioritas hidup, terlebih jika kamu merupakan perantau. Perhatikan apakah prospek yang ditawarkan pekerjaanmu bermanfaat dalam jangka panjang atau gak.

Bertahan pada suatu posisi di mana pemberian gaji dan insentif kurang, terlalu berisiko bagi masa depanmu. Jadi, jangan ragu untuk mencari opsi lain!

Baca Juga: 5 Alasan Jangan Resign Dahulu Meski Gak Betah di Kantor, Sabar

Verified Writer

Najah Najmia

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya