TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Atasi Burnout untuk Ibu yang Bekerja, Tetap Semangat!

Tetap wajar kalau merasa lelah, kok

potret ilustrasi working mom (pexels.com/ Andrea Piacquadio)

Jika kamu merupakan seorang ibu, tentu ada tantangan dan manfaat tersendiri yang mewarnai kehidupan dalam berkarier. Bila merasa lelah, perlu diingat hal tersebut adalah wajar.

Dilansir Psych Central, sebuah penelitian dari Maven and Great Place to Work mengungkapkan sebanyak 9,8 juta ibu yang bekerja pernah merasa tertekan. Lantas, bagaimana cara menangani rasa stres tersebut? Simak ulasan berikut ini!

1. Ajukan perubahan di tempat kerja

potret berdiskusi dengan kolega (pexels.com/Jopwell)

Mengajukan waktu istirahat lebih dan meminta rekan kerja untuk menggantikanmu di beberapa meeting, mungkin terdengar kurang profesional. Namun, hal ini masih bisa didiskusikan agar adil bagi kamu, kolega, dan perusahaan.

Mulailah tentukan perubahan apa yang bisa dilakukan. Tidak perlu pesimis dahulu, banyak perusahaan di masa kini yang sudah mulai berpikiran terbuka serta menerapkan kesetaraan.

2. Belajar menerima ketidaksempurnaan

potret ilustrasi bekerja (pexels.com/Moose Photos)

Standar dari orang lain maupun diri sendiri untuk mampu melaksanakan segalanya secara efektif, sebaiknya tidak didengarkan. Menjadi ibu dan pegawai yang perfect dalam satu waktu tentu akan memberi dirimu banyak tekanan. 

"Ekspektasi yang tidak realistis adalah akar dari rasa bersalah ketika menjadi seorang ibu," ungkap Sosiologi Marika Lindholm Ph.D., dilansir Psychology Today

Baca Juga: 5 Cara Atasi Khawatir saat Jadi Ibu Baru, Percayai Insting!

3. Mencari komunitas ibu pekerja yang suportif

potret ilustrasi kolega ibu pekerja (pexels.com/ Tirachard Kumtanom)

Tantangan yang kamu hadapi kemungkinan besar hampir sama dengan working moms lainnya. Kehidupan yang rumit dan penuh penyesuaian, sudah menjadi realita sehari-hari.

Emotional support menjadi kebutuhan yang sangat krusial. Didukung oleh orang-orang yang paham dan pengertian, tentu akan membuat semuanya terasa ringan.

4. Bersyukur dan menikmati momen yang sedang berlangsung

potret ilustrasi me time (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Daripada berfokus untuk menjadi sempurna, lebih baik mulai romantisasi saja proses mengasuh anak sembari bekerja. Walaupun akan ada momen crayon yang mencoret seluruh dinding hingga blazer terkena tumpahan minuman, kamu akan merindukan peristiwa ini saat mereka dewasa, lho.

"Bermain bersama keluarga dapat membantu menangkal perasaan tertekan (stress), depresi, dan kecemasan," imbuh Marika.

Baca Juga: 5 Bentuk Empati Suami pada Istri yang Baru Berstatus Ibu dari Anaknya

Verified Writer

Najah Najmia

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya