TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

IWF 2020: Pikirkan 5 Hal Ini Saat Jadikan Hobi Menulis Sebagai Profesi

#IWF2020 Sudah siapkah menjadi penulis?

youtube.com/IDN Times

Siapa saja bisa menulis, serta ada pula yang menjadikannya hobi. Yang paling menyenangkan adalah melakukan hobi dan mendapat keuntungan darinya. Lewat hobi menulis, kamu bisa menjadikannya sebagai sumber penghasilan sampingan bahkan utama.

Namun, apakah kamu sanggup menjadikan hobi menulismu sebagai profesi tetap? Melalui Indonesia Writers Festival 2020, Wisnu Suryaning Adji dan Brilliant Yotenega membeberkan beberapa hal yang harus ditanyakan kepada diri sendiri ketika menentukan hobi menulis menjadi profesi. Apa saja?

1. Komitmen menulis

youtube.com/IDN Times

Pertanyaan pertama yang harus ditanyakan adalah: Apakah kamu berkomitmen untuk menulis dengan konsisten dan disiplin? Jika jawabanmu ragu-ragu bahkan tidak, lebih baik urungkan niat untuk menjadikan hobi menulis sebagai profesi. Kegiatan menulis memang menyesuaikan dengan suasana hati.

Tapi ketika hobi tersebut berubah menjadi profesi apalagi yang utama, kamu harus sanggup menulis di berbagai kondisi dan dikejar waktu. Rasa jenuh hingga fenomena writer's block biasanya akan menghampiri penulis pada saat tertentu.

Namun jika komitmen dan niatmu sudah bulat, kamu tidak perlu takut memulai hobi menulis menjadi profesi. Meski dihadapkan dengan kendala, komitmen dan niat kuat akan membantumu melawan ujian tersebut. Semangat!

2. Bertanggung jawab dengan tulisan

youtube.com/IDN Times

Tulisan yang kamu buat dan dibaca banyak orang, mungkin akan menimbulkan pro maupun kontra sekaligus menjadi amal jariyahmu. Untuk itu, sanggupkah mempertanggungjawabkan apa yang kamu tulis? Jika sanggup dengan segala konsekuensinya, kamu tidak perlu ragu untuk memulainya menjadi sebuah profesi.

Bertanggung jawab dalam menyelesaikan tulisan juga menjadi poin penting dalam membuat sebuah karya. Terkadang ketika sedang menulis, kamu akan menemukan kesulitan yang menimbulkan rasa malas hingga putus asa untuk menyelesaikannya.

Selain komitmen dan niat kuat, memiliki rasa tanggung jawab tinggi terhadap setiap hal yang dilakukan, menjadi kunci kesuksesan dalam mencapainya. Begitu juga dengan menulis.

Baca Juga: IWF 2020: 6 Tips Menulis bagi Pemula ala Rintik Sedu

3. Tak lelah untuk selalu berlatih dan belajar

pexels.com/RF._.studio

Secara langsung kegiatan menulis adalah berlatih dan belajar terus-menerus. Berlatih untuk mengembangkan kualitas tulisan, dan mau belajar dari banyak hal menyenangkan maupun tidak. Tulisan yang kamu buat bisa jadi cerminan diri sendiri.

Memutuskan untuk menjadi penulis, kamu pun harus mau menjadi pembaca dan penyimak sekaligus. Menulis jadi sarana latihan dalam mengembangkan teknik menulis. Sementara membaca dan menyimak menjadi sarana belajar dalam menambah wawasan. Baik terhadap orang serta karya lain maupun karya sendiri.

Memposisikan diri sebagai pembaca dapat membuatmu belajar sekaligus berlatih untuk menulis karya yang dapat diterima oleh orang banyak. Tulisan yang kamu buat dan disebarluaskan tidak hanya menjadi arsip pribadimu, tapi akan menjadi konsumsi publik. Untuk itu, buatlah karya yang dapat diterima semua kalangan.

4. Siap menggunakan logika

pexels.com/Andrea Piacquadio

Meski kamu membuat tulisan fiksi yang mengandalkan kreatifitas, logikamu harus berjalan dengan selaras. Selain suasana dan kata hati, logika yang waras pun menentukan tulisan seperti apa yang kamu buat. Dalam karya fantasi pun, logikamu harus tetap berjalan.

Banyak karya yang tidak tersampaikan pesannya dengan baik karena tidak masuk akal. Bahkan tidak jarang ditinggalkan oleh para pembaca. Bermain dengan kata, kamu harus siap berhadapan dan bertempur dengan logika. Memikirkan setiap kalimat yang telah ditulis menjadi rutinitas logikamu untuk bekerja seimbang.

Jangan biarkan karya tulismu hanya sekumpulan kata kosong tak bermakna lalu dilupakan serta dibuang begitu saja. Menyertakan logika dalam tulisan yang dibuat secara langsung memberi nyawa pada karya tersebut. Selain kreatifitas dan kata hati, menjadi penulis berarti siap memiliki kemampuan berpikir logis terhadap banyak hal.

Baca Juga: IWF 2020: Nadhifa Tsana Beri 6 Tips Jika Ingin Jadi Penulis, Apa Saja?

Verified Writer

Aqeera Danish

edith

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya